Mohon tunggu...
Alif Syuhada
Alif Syuhada Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

https://alifsyuhada.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial

Nasionalisme Menabung

1 September 2020   00:00 Diperbarui: 31 Agustus 2020   23:59 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingatkah tentang krisis moneter 2008 di Amerika Serikat (AS)? Krisis tersebut dikenal dengan Subprime Mortgage Crisis. Dambisa Moyo, peraih gelar PhD dalam bidang ilmu ekonomi dari Universitas Oxford dan gelar pascasarjana dari Universitas Hardvard, mengupas krisis kredit perumahan di AS tersebut.

Moyo menyebut bahwa masyarakat Amerika sudah lama terbuai dengan tingkat konsumsi yang diperoleh dari layanan kredit seperti utang. Kemudahan tersebut membuat mereka tergantung dengan utang dalam setiap aktifitas perokonomiannya. Orang Amerika, pada waktu itu, kerap menggunakan kartu kredit untuk membeli barang apapun.

Iklim ini diperparah dengan pihak pemerintah AS, saat itu dipimpin oleh George W Bush, yang melonggarkan persyaratan kredit perumahan untuk mewujudkan American Dream bagi rakyatnya dengan cara bisa membeli tempat tingal. Namun sayangnya kebijakan baik pemerintah itu tidak mempertimbangkan kemampuan si pembayar. Akhirnya yang terjadi adalah kegagalan kredit. Tahun 2008 dikenang sebagai tahun pertama kalinya dalam sejarah AS harga rumah turun di seantero negeri.

Krisis yang terjadi di negeri Paman Sam pada tahun 2008 harus menjadi renungan kita semua, selaku pengguna produk finansial. Setiap hari kita telah dimudahkan dengan adanya transaksi uang elektronik, menabung, menggunakan layanan asuransi kesehatan, kredit motor maupun menikmati bantuan modal usaha. Terlebih pada masa pandemic Covid-19 sekarang ini, BI telah melakukan kebijakan makroprudensial dengan cara melonggarkan kredit dan bantuan usaha untuk menggairahkan perokonomian nasional.

Berbagai kemudahan perbankan itu harus kita gunakan dengan bijak. Hal itu dilakukan dengan cara menunaikan kewajiban yang harus kita berikan kepada lembaga keuangan dengan baik seperti membayar tagihan kredit dengan tepat waktu dan sebagainya. Jika tidak, bukan mustahil krisis 2008 di Negeri Paman Sam tersebut akan menghantam negara kita. Jangan sampai Niat baik pemerintah akan jatuh di tangan orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Mari jaga Indonesia. Sebab itu Jangan Nunggak Ya! Agar Makroprudensial Aman Terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun