HARI KESAKTIAN PANCASILAÂ
Sebelum peristiwa G30SPKI terjadi, pada tahun 1953-1962 terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Jawa Barat yang dipimpin Kartosuwiryo. Gerakan dengan pemberontakan paling panjang ini bertujuan untuk mendirikan ideologi negara berdasarkan syariat islam.
Pemerintah berupaya meredam gejolak DI/TII dengan mengirimkan pasukan TNI Divisi Siliwangi ke Jawa Barat. Akhirnya, Kartosuwiryo sebagai pemimpin DI/TII ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Setelah peristiwa itu terjadi, kembali terjadi pergolakan yang dilakukan Partai Komunis Indonesia. Namun, akhirnya dalang pembunuh ketujuh jenderal telah ditumpas oleh otoritas militer Indonesia.
Dari peristiwa pemberontakan DI/TII dan G30SPKI, keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu merubah ideologi dasar negara menjadi ideologi berdasarkan pada genggaman mereka saat itu. Namun, upaya tersebut dapat diatasi karena "Kesaktian" Pancasila.
Sebagai bentuk penghargaan kepada jasa para pahlawan, pemerintah Orde Baru resmi menetapkan bahwa 1 Oktober merupakan Hari Kesaktian Pancasila. Selain itu, para jenderal yang menjadi korban pergolakan tersebut diberi gelar Pahlawan Revolusi dan diabadikan dengan dibangunnya Monumen Kesaktian Pancasila
MAKNA HARI KESAKTIAN PANCASILA
Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tahunnya agar masyarakat dapat memahami sejarah bangsa Indonesia. Dan begitu pula pentingnya peran pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia.
Pancasila pada hakekatnya adalah jalan pikiran dan falsafah hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilai pancasila telah menjadi kepribadian bangsa indonesia sejak dulu hingga kini.
Maka alasan di balik kesaktian tersebut memiliki makna penting bahwa pancasila adalah dasar negara yang tidak dapat diubah dan diganti oleh siapapun. Hari kesaktian pancasila pada 1 Oktober diperingati karena ideologi pancasila kembali dikuatkan oleh pemerintah pasca peristiwa G30SPKI.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila dapat dijadikan momentum untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme yang cenderung mulai luntur. Nilai-nilai utama dalam butir-butir pancasila dapat dimaknai sebagai semangat untuk membangun kembali jati diri bangsa.