Celotehan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi sebut kunjungan kerja (kunker) ke Brebes dan Tegal lalu beli telur asin bikin kentut bau, sedang viral di media sosial.
Pernyataan yang dianggap menghina warga Brebes dan Tegal itu dilontarkan Prasetyo saat rapat Badan Anggaran DPRD DKI yang dilaksanakan 9 Agustus 2023 lalu.
Dalam rapat tersebut, politikus yang akrab disapa Pras ini mengusulkan program kunker ke luar negeri."Daripada kunker ke Brebes, Tegal beli telur asin, kentutnya bau, Mendingan berangkatkan kami ke luar negeri," tuturnya dalam rapat tersebut.Â
Usulan itu disampaikan Pras lantaran menilai kunker ke kota lain di Indonesia kerap kali tidak mendapatkan hal baru yang bisa diimplementasikan di Jakarta.
"Kalau kami kunker ke Tangerang Selatan, Bogor, dapat apa? Enggak dapat apa-apa," ujarnya.
Pernyataan Pras ini pun kemudian viral di media sosial dan memancing kemarahan dari sejumlah elemen masyarakat Brebes dan Tegal.
Usai pernyataan itu viral, organisasi Keluarga Pelajar Mahasiswa Brebes (KPMDB) Wilayah Jakarta melayangkan surat terbuka tuntut permintaan maaf.
Menurut Ketua KPMDB Jakarta, Habil Nafis, ucapan Edi tak etis disampaikan karena dapat mempengaruhi jumlah konsumen telur asin.
"Ucapannya enggak etis, bisa bikin konsumen telur asin turun dan cederai hati pelaku UMKM," kata Habil saat ditemui di Beji, Depok, Senin (14/8/2023).
Atas pernyataan tersebut, KPMDB menyalakan surat terbuka agar Edi segera meminta maaf ke khalayak publik terutama warga Brebes.
Adapun tiga poin surat terbuka KPMDB Jakarta untuk Edi sebagai berikut:
1. Mengakui kesalahan yang terjadi atas ucapan kurang baik terhadap produk UMKM asli daerah.
2. Meminta maaf & membuat klasifikasi secara terbuka pada publik khususnya permintaan maaf kepada warga masyarakat Kabupaten Brebes.
3. Memberikan contoh tauladan yang baik sebagai tugas moril wakil rakyat dalam mengemban amanah masyarakat.
Habil Nafiz menuturkan, banyak pihak terutama para mahasiswa KPMDB Jakarta dikecewakan atas pernyataan Edi tentang telur asin bikin kentut bau.
"Atas kecintaannya terhadap daerah, mereka merasa Kabupaten Brebes dirugikan dengan keluarnya kata-kata tersebut yang mendiskriminasi produk unggulan daerah," ungkapnya.
KPMDB Jakarta pun berharap agar Edi memberikan klarifikasi permintaan maaf agar polemik ini cepat dan tepat diselesaikan.
Penulis: Alif Sufrayit
Mahasiswa UmusÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H