Kehidupan dalam membangun keluarga tidak akan luput dari yang namanya komunikasi. Yang berarti penyampaian, keinginan, kehendak, maupun larangan dalam sebuah keluarga. Dalam sebuah keluarga pasti memiliki kode atau simbol yang pihak lain tidak bisa memahami.
Saling memahami dalam sebuah keluarga pada dasarnya tergolong mudah. Namun, ternyata masih ada yang tidak memahami bagaimana kode atau simbol yang digunakan masing-masing keluarga.
Akibat Kurangnya Komunikasi
Sebuah keluarga yang komunikasinya tidak lancar, biasanya memiliki relasi yang kurang begitu baik, yang membuat suasana tidak hangat. Bahkan jika ada masalah kecil bisa menimbulkan salah paham. Jika ada masalah tetapi enggan menyampaikan, bisa menyebabkan salah paham diantara anggota keluarga.
Banyak masalah yang telah dibongkar oleh konsultan, yang ternyata banyak yang saling bisu. Mereka memendam rasa tidak puas, tetapi masing-masing pihak tidak percaya dan merasa tidak akan mendapat respon.
Itulah sebabnya Nabi Muhammad mengajarkan bahwa, "barang siapa mendahului berbicara ketika saling membisu akan dijanjikan surga".
Upaya Dalam Membangun Komunikasi
Ada beberapa upaya yang memengaruhi bagaimana sebuah keluarga dapat saling berkomunikasi. Apa saja itu? Simak penjelasan berikut.
A. Keterbukaan
Sikap keterbukaan artinya dapat menerima masukan dan mau menyampaikan informasi kepada orang lain. Sikap saling terbuka dapat dilihat dari adanya kejujuran, tidak berkata bohong dan tidak menyembunyikan sesuatu dari keluarga.
Keterbukaan adalah salah satu elemen terpenting dalam komunikasi. Rumah yang baik adalah rumah yang penuh dengan keterbukaan. Sehingga tercipta rasa saling membutuhkan dan saling percaya diantara mereka.
B. Empati
Empati adalah kemampuan untuk mengidentifikasi keadaan emosional orang lain bahkan ketika seseorang merasakan perasaan orang lain. Sehingga keduanya dapat memahami perasaan masing-masing. Empati sangat penting untuk membangun komunikasi dalam keluarga.
C. Sikap Saling Mendukung
Hubungan yang efektif adalah hubungan yang saling mendukung, artinya setiap anggota keluarga berkomitmen untuk terciptanya interaksi terbuka. Sehingga bisa menciptakan sikap saling menghormati. Komunikasi dalam keluarga akan efektif jika ada rasa saling menghormati dan menghargai antar anggota keluarga. Saling menghormati di antara anggota keluarga meningkatkan rasa penerimaan dan penghargaan.
Dalam sikap saling menghormati, setiap anggota memberikan kesempatan kepada anggota lainnya untuk menyampaikan pendapat, keinginan dan ekspresi.
D. Selalu Bersikap Positif
Bersikap positif merupakan salah satu penunjang dalam membangun keluarga yang sakinah. Di mana antar anggota keluarga harus memiliki perasaaan dan pikiran yang positif, bukan prasangka negatif.
Banyak cara untuk menunjukkan sikap positif, antara lain :
1. Menghargai orang lain
2. Berpikir positif terhadap orang lain
3. Tidak berprasangka negatif kepada orang lain
E. Mencurahkan Isi Hati
Jadilah pendengar yang baik saat anda menerima curahan hati. Bersikap sabar dan empati. Pengakuan seringkali subjektif, seperti sedih dalam hati, tetapi jujur berbicara dari hati. Imam Syafii mengatakan untuk tidak menutup-nutupi ketika meminta nasihat.
Dengarkanlah curahan hati itu dengan sepenuhnya, berilah respon dan tanggapan yang bersifat netral untuk mengontrol emosinya. Jangan memberikan jawaban yang dapat melukai hatinya dan berikan pandangan untuk mendapatkan solusi.
F. Saling Memerlukan
Komunikasi yang efektif antara suami dan istri atau pasangan harus dapat didengar atau dipahami satu sama lain, karena penting untuk memperhatikan nada suara dan jarak antara mereka (tatap muka) dan tidak saling berteriak, fokuslah pada percakapan.
Jadi, komunikasi itu adalah hal yang sangat penting dalam membangun keluarga yang sakinah. Karena dalam berkeluarga tidak akan luput dari permasalahan rumah tangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H