Mohon tunggu...
Muhammad AlifS
Muhammad AlifS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Hanya seorang pelajar

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Diam dalam Bayang-bayang

16 Mei 2024   07:05 Diperbarui: 30 Mei 2024   13:39 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hanya sebuah kesunyian 

Dia ada, namun hanya diam beku

Terdiam oleh kata kata

Tutup mulut adalah opsi yang harus diambil

Telah di tanda tangani sebuah ketetapan

Dilarang membantah

Hilang sudah hak tuk bersuara

Kebebasan berada di tangan orang lain

Langgeng lestari sistem feodal

Dilarang menantang

Hidup jilat menjilat 

Di bawah sinar mahligai kekuasaan

Bertahan di bawah kerahasiaan 

Cengkraman senat yang kuasa

Bersembunyi dibalik kata intelektual ilmiah

Tuk menutupi gelagat "Gestapo" sang senat

HIDUP KADERISASI!!! ujar sang pemimpin 

Diam adalah opsi yang harus diambil

Kuat kuatlah jika bersuara 

Merah api KOMDIS menyala sesuka hati

Hitam Kornea mengawasi gerak gerik

Hijau lika liku penenang jiwa

Rasa ke-kecewaan dia pada sang pemimpin membuat dia mempunyai rasa there's no point for doing this at all, pada akhir nya dia terpaksa menerima itu semua untuk sebuah rasa kemanan dalam bayang bayang "Gestapo/Stasi" senat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun