Mohon tunggu...
Alif Raung Firdaus
Alif Raung Firdaus Mohon Tunggu...

Lelaki, itu saja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hingga Dini Hari, Kumuntahkan Api

7 Agustus 2013   06:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:33 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jadi nyala yang paling bakar

hingga dini hari

pena mesti terus berbicara

membilang keadilan yang tersesat

di sela selokan

meramaikan paragraf paragraf yang sepi

dengan desir mimpi, guratan luka diri, lagu paderi

saatnya pipi ibu pertiwi kita usap

air matanya yang ratap

dengan bahasa perlawanan

yang paling sopan, atau bahkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun