Di sini, kita semakin gagu mendiami beranda
Yang tiada alpa menjamu angin, menjamu risau dalam dada
“semoga kabar yang kudengar tidaklah benar
Atau ia hanya kelakar, tentang senyummu yang selalu tegar”
Seperti senja ini, senja yang selalu basah
Senja yang menimang cakrawala dengan gelisah
Kita senantiasa menasbih langit, juga mendaras duka
Agar tersampai padamu, serupa doa yang merekah
Tapi kita hanya pejalan yang tak dapat memutus sepakat
Entah ia akan sampai atau tertanam dalam surga yang nikmat
3/
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!