Mohon tunggu...
Alif Putra Indiarto
Alif Putra Indiarto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Intinya satu, harus berani

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Politik: Dari Perjuangan Hidup Hingga Perebutan Kekuasaan"

15 Desember 2024   14:31 Diperbarui: 15 Desember 2024   14:31 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik adalah seni dan ilmu tentang pemerintahan, pengaturan kekuasaan, serta pengambilan keputusan dalam sebuah komunitas. Sejarah politik memiliki akar yang mendalam dan telah berkembang sejak manusia mulai hidup berkelompok. Perkembangan ini dipengaruhi oleh kebutuhan untuk mengatur masyarakat, menyelesaikan konflik, dan menjaga stabilitas. Artikel ini akan membahas asal-usul politik di dunia, mulai dari sistem politik primitif hingga munculnya peradaban kuno yang menjadi fondasi sistem politik modern.

Masa Primitif dan Awal Organisasi Sosial

Pada masa prasejarah, manusia hidup dalam kelompok kecil yang biasanya terdiri dari keluarga besar atau suku. Dalam kelompok-kelompok ini, struktur kepemimpinan mulai terbentuk. Pemimpin sering kali dipilih berdasarkan kekuatan fisik, kebijaksanaan, atau pengalaman berburu dan bertahan hidup. Fungsi utama pemimpin adalah melindungi kelompok, memimpin perburuan, dan menyelesaikan konflik internal.

Sistem politik pada masa ini sangat sederhana dan didasarkan pada konsensus. Keputusan diambil melalui diskusi bersama, dan pemimpin bertindak sebagai mediator, bukan penguasa absolut. Pola seperti ini masih dapat ditemukan di masyarakat adat atau suku-suku tertentu di berbagai belahan dunia hingga sekarang.

Lahirnya Peradaban dan Sistem Politik Formal

Kemunculan pertanian sekitar 10.000 tahun yang lalu membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Dengan adanya pertanian, manusia mulai menetap di suatu tempat, membentuk desa, dan pada akhirnya menciptakan kota-kota pertama. Perubahan ini memunculkan kebutuhan akan pengaturan yang lebih kompleks, termasuk pembagian kerja, pengelolaan sumber daya, dan pengamanan wilayah.

Peradaban pertama seperti Mesopotamia, Mesir, Lembah Indus, dan Tiongkok mencatat awal sistem politik formal. Di Mesopotamia, sistem kerajaan muncul dengan raja sebagai pusat kekuasaan. Raja dianggap sebagai perwakilan atau bahkan titisan dewa, sehingga memiliki otoritas mutlak atas rakyatnya. Sistem hierarki ini menjadi dasar bagi banyak peradaban lainnya.

Konsep Negara Kota di Yunani Kuno

Salah satu tonggak penting dalam sejarah politik adalah munculnya negara-kota (polis) di Yunani Kuno sekitar abad ke-8 SM. Polis seperti Athena dan Sparta memiliki struktur politik yang unik dan menjadi cikal bakal sistem demokrasi dan oligarki.

Di Athena, demokrasi langsung mulai diterapkan pada abad ke-5 SM di bawah kepemimpinan tokoh seperti Solon, Kleisthenes, dan Pericles. Dalam sistem ini, warga negara laki-laki dewasa memiliki hak untuk berpartisipasi langsung dalam pengambilan keputusan politik. Meskipun terbatas pada kalangan tertentu, sistem ini menjadi model awal demokrasi yang memengaruhi dunia hingga saat ini.

Sebaliknya, Sparta mengadopsi sistem oligarki yang dipimpin oleh dua raja dan sebuah dewan. Sistem ini menekankan pada stabilitas, militerisme, dan kekuatan kolektif, menunjukkan bagaimana berbagai pendekatan politik berkembang sesuai dengan kebutuhan dan budaya lokal.

Pengaruh Kekaisaran Romawi

Kekaisaran Romawi memberikan kontribusi besar terhadap sistem politik dengan memperkenalkan konsep hukum dan pemerintahan yang terorganisasi. Republik Romawi (509--27 SM) mengadopsi sistem campuran yang menggabungkan elemen demokrasi, oligarki, dan monarki. Lembaga-lembaga seperti Senat, Konsul, dan Majelis menjadi model pemerintahan yang efektif untuk mengelola wilayah yang luas.

Namun, ketika Republik Romawi mulai melemah akibat konflik internal, sistem kekaisaran menggantikannya. Kaisar memiliki otoritas tertinggi, tetapi tetap didukung oleh birokrasi yang kompleks. Warisan hukum Romawi, seperti prinsip jus civile dan jus gentium, menjadi dasar hukum modern di banyak negara.

Sistem Politik di Asia Timur

Di Asia Timur, politik berkembang melalui pengaruh budaya dan filsafat lokal. Tiongkok, misalnya, dipengaruhi oleh ajaran Konfusianisme yang menekankan harmoni, hierarki, dan tanggung jawab moral penguasa terhadap rakyat. Dinasti Zhou (1046--256 SM) memperkenalkan konsep "Mandat Surga" (Tianming), yang menyatakan bahwa kekuasaan raja berasal dari kehendak ilahi, tetapi bisa dicabut jika raja gagal menjalankan tugasnya.

Selain itu, munculnya sistem meritokrasi melalui ujian pegawai negeri selama Dinasti Han (206 SM--220 M) menjadi inovasi penting dalam politik Tiongkok. Sistem ini memungkinkan individu dari berbagai latar belakang sosial untuk menjadi bagian dari birokrasi, asalkan mereka memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup.

Sistem Kekhalifahan dalam Islam

Ketika Islam muncul pada abad ke-7, sistem politik baru berbasis agama mulai berkembang. Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, para pengikutnya mendirikan sistem kekhalifahan yang dipimpin oleh khalifah. Kekhalifahan pertama, yaitu Khulafaur Rasyidin (632--661 M), dikenal karena penerapan prinsip musyawarah dalam pengambilan keputusan.

Sistem politik Islam kemudian berkembang dengan pengaruh budaya dan tradisi lokal di berbagai wilayah, seperti Kekhalifahan Umayyah, Abbasiyah, dan Kesultanan Ottoman. Dalam konteks ini, hukum Islam (syariah) menjadi landasan utama pemerintahan.

Perkembangan Politik di Abad Pertengahan

Di Eropa abad pertengahan, politik didominasi oleh sistem feodalisme. Raja dan bangsawan memiliki kekuasaan atas tanah dan rakyat, sementara gereja memainkan peran penting sebagai otoritas spiritual. Konflik antara kekuasaan gereja dan negara sering kali menjadi tema utama politik pada masa ini.

Sementara itu, di dunia Islam, dinasti-dinasti seperti Abbasiyah dan Seljuk memperluas wilayahnya melalui perang dan diplomasi, sambil tetap menjaga stabilitas melalui pemerintahan yang terpusat. Di Asia Timur, dinasti-dinasti Tiongkok seperti Tang dan Song mengembangkan sistem administrasi yang efisien, sementara Jepang mengadopsi sistem shogunat di mana kekuasaan militer mendominasi.

Politik Modern dan Pencerahan

Pada abad ke-17 dan 18, munculnya gerakan pencerahan di Eropa membawa perubahan besar dalam pemikiran politik. Tokoh-tokoh seperti John Locke, Montesquieu, dan Rousseau memperkenalkan konsep-konsep baru seperti kontrak sosial, pemisahan kekuasaan, dan hak asasi manusia.

Revolusi Amerika (1776) dan Revolusi Prancis (1789) menjadi bukti nyata bagaimana ide-ide ini memengaruhi pembentukan sistem politik modern. Konsep demokrasi, republik, dan konstitusi mulai menyebar ke seluruh dunia.

Kesimpulan

Sejarah politik adalah perjalanan panjang yang dipengaruhi oleh budaya, agama, dan kebutuhan manusia untuk hidup bersama secara terorganisasi. Dari sistem sederhana dalam kelompok primitif hingga pemerintahan kompleks di peradaban modern, perkembangan politik mencerminkan evolusi pemikiran dan praktik manusia dalam mengelola kehidupan bersama.

Memahami awal mula politik membantu kita menghargai peran sistem politik dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan stabil. Meski demikian, tantangan politik terus berkembang, menuntut adaptasi dan inovasi dalam cara kita mengelola kekuasaan dan pengambilan keputusan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun