---
3. Menjaga Persatuan di Tengah Perbedaan
Dalam konteks politik Indonesia yang plural, Kiai Azaim sering menyerukan pentingnya menjaga persatuan dan ukhuwah, baik ukhuwah Islamiyah maupun ukhuwah wathaniyah. Ia percaya bahwa keberagaman adalah anugerah yang harus dirawat, bukan dijadikan alasan untuk perpecahan.
Pendekatan Moderat:
Pendekatan ini menunjukkan sikap beliau yang moderat, di mana ia menolak radikalisme maupun sekularisme ekstrem. Bagi Kiai Azaim, politik harus mampu menyatukan berbagai elemen masyarakat tanpa mengorbankan nilai-nilai agama.
---
4. Kritik terhadap Praktik Politik Pragmatis
Kiai Azaim tidak segan mengkritik praktik politik pragmatis yang hanya mementingkan kepentingan sesaat. Ia menilai bahwa pragmatisme yang berlebihan seringkali melupakan tujuan jangka panjang dan nilai-nilai ideal. Dalam pandangannya, politik seharusnya menjadi ladang untuk memperjuangkan keadilan sosial dan kesejahteraan umat.
---
5. Peran Pesantren dalam Politik
Sebagai pemimpin pesantren, Kiai Azaim juga melihat pesantren sebagai salah satu benteng moral bagi masyarakat. Ia percaya bahwa pesantren memiliki tanggung jawab untuk mencetak generasi yang tidak hanya paham agama, tetapi juga mampu menjadi pemimpin yang bijaksana dalam bidang politik.