Mohon tunggu...
Alif Putra Indiarto
Alif Putra Indiarto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Intinya satu, harus berani

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Tidur Dulu: Puisi Tentang Cinta dalam Diam dan Penuh Pengorbanan

8 Desember 2024   05:58 Diperbarui: 8 Desember 2024   08:06 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengurai Makna Puisi "Aku Tidur Dulu" Karya Alif Putra Indiarto

Puisi Aku Tidur Dulu karya Alif Putra Indiarto adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan cinta dalam keheningan. Melalui untaian kata-katanya, Alif berhasil menyentuh emosi pembaca dengan tema tentang cinta yang tak terungkap, kesedihan yang mendalam, dan ketidakberdayaan menghadapi realitas.

1. Tema dan Makna

Puisi ini mengangkat tema cinta tak berbalas. Penulis menggambarkan seseorang yang mencintai dalam diam, terjebak dalam dilema antara hasrat untuk mengungkapkan perasaan dan ketakutan akan penolakan. Perasaan ini digambarkan dengan sangat emosional melalui metafora seperti "deras deraian air mata" dan "perasaan hanyalah perasaan".

Kesedihan tokoh lirik semakin terasa ketika ia menyaksikan orang yang dicintainya bahagia bersama orang lain. Hal ini tercermin dalam bait:

*"Melihatmu tersenyum pada lelaki itu / Mendengarkan gelak tawa mu."

Tokoh lirik tidak hanya menyimpan perasaan, tetapi juga mengorbankan kebahagiaannya demi orang yang dicintai.

2. Gaya Bahasa

Alif menggunakan diksi sederhana namun penuh makna. Penggunaan metafora seperti "sendu di dalam kalbu" dan "perih di sisi batinku" memperkuat kesan emosional dalam puisi ini. Imaji visual dan emosional yang diciptakan membuat pembaca mampu merasakan kesedihan dan keputusasaan tokoh lirik.

Judul "Aku Tidur Dulu" menjadi simbol dari upaya melarikan diri dari realitas yang menyakitkan. Tidur di sini bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi juga representasi dari keinginan untuk menghindari rasa sakit dan menemukan pelipur lara dalam mimpi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun