4. Wayang golek gaya Surakarta dengan cerita menak
5. Wayang golek gaya Kebumen dengan cerita menak
6. Wayang golek gaya Tegal dengan cerita purwa dan menak
Cerita-cerita yang disajikan oleh pementesan Wayang Golek berasal dari adaptasi kehidupan sosial masyarakat yang sesungguhnya. Lantas bagaimana korelasi antara pementesaan Wayang dengan komunikasi budaya.Â
Definisi interaksi adalah proses saling mempengaruhi dalam bentuk perilaku atau kegiatan diantara anggota-anggota masyarakat (Effendy. 1989: Â 184).Â
Pementesaan Wayang Golek dengan cerita yang berdasarkan dari kehidupan sosial masyarakat, memiliki makna yang disampaikan kepada penonton Wayang Golek.Â
Makna-makna tersirat dalam alur cerita yang dipentaskan memiliki tujuan kepada penonton, tidak hanya sebatas sebuah hiburan semata, namun pementesan Wayang Golek ini menjadi tempat untuk memberikan sebuah edukasi dan wawasan kepada para penonton.
Edukasi dan wawasan ini diselipkan dalam pementasan Wayang Golek. Seperti para tokoh yang diciptakan memiliki ragam watak.Â
Pementesan Wayang ini menjadi tempat untuk masyarakat yang menyaksikan pementesan ini, tidak sekedar dihibur, namun mendapatkan pesan-pesan dari pementesan Wayang Golek.Â
Di dalam pementasan Wayang Golek terdapat sebuah interaksi antara pementas dan penonton. Interaksi ini dinamakan sebuah interaksi simbolik, yang mana pementas dengan Wayang yang memiliki simbol-simbol sosial budaya lalu dipentaskan kepada penonton. Maka dari itu dalam sebuah budaya Wayang Golek terdapat bentuk komunikasi budaya.
Wayang Golek adalah salah satu kesenian budaya di Indonesia yang memiliki unsur komunikasi budaya. Seni yang unik dan menghibur, namun tak lepas dari pesan-pesan yang disampaikan. Lestarikan seni dan budaya di Indonesia. Agar Indonesia tetap menjadi negara dengan keanekaragaman budaya yang beragam.