Malang, 5 November 2024 -- Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang (UM) menggelar sosialisasi pengelolaan emosi untuk siswa kelas 4 di SDN Sawojajar 1 Kota Malang. Diikuti oleh 35 siswa, kegiatan ini bertujuan mengenalkan anak-anak pada cara mengelola emosi mereka dengan sehat. Sosialisasi ini merupakan upaya untuk membantu siswa lebih memahami dan mengekspresikan perasaan mereka, sehingga dapat berkembang secara emosional dan sosial.
Acara dimulai dengan penjelasan singkat mengenai berbagai jenis emosi seperti bahagia, sedih, takut, marah, dan cemas. Â Fasilitator dari mahasiswa UM memberikan pemahaman dasar tentang setiap emosi tersebut, menjelaskan bahwa emosi adalah bagian wajar dalam kehidupan sehari-hari. Materi ini disampaikan dengan bahasa yang sederhana, membuat siswa lebih mudah memahami dan menerima setiap perasaan mereka.
Setelah pengenalan mengenai emosi, para siswa diajak mengikuti kegiatan utama yaitu "Tulis Cerita Emosi." Dalam kegiatan ini, setiap siswa diminta untuk menuliskan pengalaman emosional mereka, baik yang menyenangkan, sedih, menakutkan, traumatis, dll pada selembar kertas. Beberapa siswa menuliskan cerita tentang perasaan bahagia saat bermain bersama teman-teman, sementara yang lain berbagi pengalaman mereka tentang perasaan sedih.
Setelah menyelesaikan tulisan mereka, beberapa siswa yang sukarela membacakan cerita mereka di depan kelas. Mereka tampak antusias dan bersemangat untuk berbagi pengalaman emosional yang telah mereka tulis. Aktivitas ini membantu anak-anak lebih percaya diri dalam mengungkapkan perasaan mereka dan mengajarkan bahwa setiap emosi yang mereka rasakan adalah hal yang wajar.
Fasilitator dari UM kemudian memberikan tanggapan positif, mendukung setiap siswa yang membagikan cerita mereka, serta menjelaskan kepada seluruh kelas bahwa berbagi perasaan adalah cara yang sehat untuk mengelola emosi.
Respons Positif dari Guru dan Siswa
Ibu Nina, salah satu guru di SDN 1 Sawojajar mengungkapkan apresiasinya terhadap kegiatan sosialisasi ini. Menurutnya, kegiatan semacam ini sangat penting dalam membantu anak-anak lebih terbuka terhadap perasaan mereka sendiri dan orang lain. "Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa untuk belajar bahwa perasaan-perasaan yang mereka alami itu wajar dan bisa dikelola dengan cara yang sehat". Ujar Ibu Nina
Siswa yang mengikuti kegiatan juga tampak sangat antusias. Salah satu siswa bernama Rizki merasa senang bisa berbagi cerita di depan teman-temannya. "Rasanya lega bisa cerita, dan ternyata banyak teman yang pernah merasa sedih atau senang seperti aku," ungkapnya dengan tersenyum.
