Manusia cenderung melupakan prinsip dasar ekologi yang menghubungkannya dengan penjagaan lingkungan. Antara manusia dengan alam sendiri memiliki hubungan timbal balik, dimana manusia sangat membutuhkan lingkungan untuk memenuhi kebutuhannya, begitupun sebaliknya alam sangat yang harus di jaga kelestariannya.
Namun kesadaran manusia akan pentingnya untuk menjaga lingkungan lambat laun semakin terkikis, manusia menjadi kekurangan untuk bernalar secara kritis terhadap dampak yang akan terjadi akibat kerusakan alam tersebut. Dan kiranya hal tersebutlah yang menjadikan manusia ringan untuk melakukan dosa ekologi terhadap alam.
Manusia menjadi ingkar terhadap hubungan ekologi yang harus dijaga demi keberlangsungan keduanya, manusia menjadi sewenang wenang terhadap alam dengan merubahnya sesuai dengan apa yang di inginkan manusia, hingga tanpa disadarinya hal tersebut juga menjadi salah satu penyebab kerusakan terhadap alam.
Dapat kita lihat pada satu tahun terakhir ini yang di awali dan di akhiri dengan banyaknya bencana alam yang terjadi. Dan penyebab terjadinya bencana alam tersebut kiranya karena hilangnya keseimbangan ekosistim yang terdapat pada alam. Dan hal tersebut terjadi juga disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bisa mengurangi perilaku eksploitatifnya dengan tanpa memikirkan hak alam.
Alam juga mempunyai hak yang harus tetap dijaga dengan demikian alam akan bisa tetap lestari. Diantara hal hak alam adalah hak untuk hidup dan juga untuk berkembang biak. Maka dengan itu seharusnya manusia bisa untuk memberikan hal alam dengan semestinya karena, jika hak alam terpenuhi maka secara otomatis kewajiban manusia untuk menjaga alam juga telah terpenuhi.
Hal terpenting yang harus di garis bawahi untuk meminimalisir terjadinya bencana alam sendiri adalah, dengan melakukan taubat ekologi yang ditujukan agar bisa mengembalikan fungsi fungsi alam yang kian menghilang. Alasannya harus taubat ekologis sendiri adalah karena, suatu dosa hanya bisa dilebur dengan taubat. Begitupun pada dosa ekologis ini.
Kita sebagai manusia sendiri harus bisa untuk selalu mengingat bahwa kita juga diciptakan dari tanah, yang merupakan bagian dari alam. Dan artinya kita juga termasuk bagian dari alam itu sendiri. Seharusnya kita bisa ikut merasakan jika bagian dari kita di rusak dan bahkan di hilangkan, bukan malah menjadi salah satu penyebab terjadinya kerusakan tersebut.
Mengingat kembali prinsip penjagaan lingkungan dengan melalui ajaran agama yakni ajaran "greem deen" seperti dalam buku Ibrahim Abdul Matin yang berjudul green deen, inspirasi islam dalam menjaga dan mengelola lingkungan. Salah satu prinsip penjagaan lingkungan dalam green deen ini adalah, khalifah (penjaga).
Khalifah atau penjaga ini merujuk pada hakikat penciptaan manusia, dimana manusia sendiri merupakan salah satu penghuni yang ada di bumi ini dan juga yang diperintahkan oleh Tuhan untuk bisa memelihara dan melestarikan lingkungan. Karena manusia sendiri telah diperbolehkan untuk menggunakan apa saja yang ada di dalam alam. Namun bukan berarti manusia bisa menggunakannya secara terus menerus dan berlebihan.
Dan segala sesuatu tentunya ada konsenkuensinya, termasuk juga apa yang telah kita perbuat terhadap alam. Jika terjadi kerusakan alam di karenakan mulai mengikisnya keseimbangan ekosistem didalamnya maka dampaknya akan dapat kita rasakan, bahkan bisa saja kita bukan satu satunya yang merasakan dampak tersebut, namun juga makhluk lainnya seperti, hewan yang kehilangan tempat tinggal disebabkan, gundulnya hutan dan lainnya.
Maka dari adanya hal tersebut, sudah seharusnya dan menjadi kewajiban bagi kita mulai dari sekarang, kita sebagai manusia yang juga telah di utus oleh Allah untuk menjaga kelestarian lingkungan dan dengan melakukan hal tersebut pula yang dapat melebur dosa terhadap ekologis yang pernah kita perbuat baik sadar ataupun tidak.Â
Salah satu cara yang bisa kita gunakan untuk menjaga lingkungan sendiri, dengan memberikan alam atas haknya, dan juga bisa untuk lebih selektif dalam memperlajari dampak yang dapat ditimbulkan dari kerusakan lingkungan tersebut. Agar lingkungan yang kita tinggali menjadi lingkungan yang nyaman tanpa adanya cacat atau rusak sedikitpun.
