Mohon tunggu...
Alif Maftuh
Alif Maftuh Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa S1 Keperawatan

futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pencegahan Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti Penyebab Penyakit DBD

13 Juli 2024   22:42 Diperbarui: 13 Juli 2024   22:54 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Urgensi Pemanfaatan Fogging 

Meskipun fogging bukanlah pilihan utama dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti namun program ini sudah diterapkan oleh petugas senitasi dan petugas kesling. Namun, pada musim hujan terjadi peningkatan penyakit DBD sehingga fogging dilaksanakan sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit tersebut. Foggging dilakukan dengan jarak sejauh 200 meter dengan 2 kali putaran yaitu pada jam 07-10.00 pagi dan15.00-18.00 sore dan tentunya sesuai SOP yang berlaku. Cairan yang digunakan dalam fogging ini adalah melatoin dan peptisida (Astarini, 2020)

PENUTUP

Kesimpulan

Demam Berdarah Dengue yang dikenal dengan DBD merupakan suatu penyakit akibat infeksi virus. Virus tersebut ditularkan lewat nyamuk yaitu, Aedes Aegypti. Gejala khas pada penyakit ini adalah muncul ruam merah pada kulit akibat perdarah yang terjadi dibawah kulit, muntah dan diare disertai demam tinggi dan penurunan trombosit.

            Fogging menjadi pilihan yang sudah ditetapkan oleh dinas kesehatan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti dan terbukti bisa mencegah perkembangbiakan nyamuk tersebut sehingga angka kejadian DBD menurun.

DAFTAR PUSTAKA

Astarini, D. D. (2020). Peran Aktif Orangtua Dan Guru Sekolah Inklusi Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Interaksi Sosial Anak Penderita Autisme. Psikodidaktika: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan Dan Konseling, 5(1), 93. https://doi.org/10.32663/psikodidaktika.v5i1.1158

Kurniawati,  putri. (2017). No Title .. . Universitas Nusantara PGRI Kediri, 01, 1--7.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun