Mohon tunggu...
Alif Maftuh
Alif Maftuh Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa S1 Keperawatan

futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pencegahan Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti Penyebab Penyakit DBD

13 Juli 2024   22:42 Diperbarui: 13 Juli 2024   22:54 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fogging: Upaya Pencegahan Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti Penyebab Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kabupaten Bekasi

PENDAHULUAN

 

Latar Belakang

 

Demam Berdarah Dengue yang dikenal dengan DBD merupakan suatu penyakit akibat infeksi virus. Virus tersebut ditularkan lewat nyamuk yaitu, Aedes Aegypti. Gejala khas pada penyakit ini adalah muncul ruam merah pada kulit akibat perdarah yang terjadi dibawah kulit, muntah dan diare disertai demam tinggi dan penurunan trombosit.

WHO (World Health Organization) melaporkan bahwa jumlah kasus demam berdarah telah meningkat delapan kali lipat selama dua dekade terakhir. Jumlah kasus pada tahun 2000 adalah 505.430, tetapi di tahun 2010 meningkat menjadi 2,4 juta. Pada tahun 2019, jumlah ini meningkat menjadi 5,2 juta. Indonesia adalah salah satu negara tropis dengan jumlah kasus infeksi demam berdarah tertinggi di Asia Tenggara. Faktor lingkungan seperti mobilitas penduduk, banyaknya genangan air yang menjadi sarang nyamuk, dan kecepatan perpindahan antar wilayah adalah penyebabnya. Penyakit demam berdarah dengue mempengaruhi masalah klinis virus dengue dan kondisi sosial ekonomi masyarakat, sehingga masalah ini harus ditangani oleh sektor kesehatan dan partisipasi masyarakat yang aktif (Kurniawati, 2017).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi sejak Januari 2024 hingga pertengahan Mei 2024, sebanyak 736 warga Kabupaten Bekasi terjangkit DBD. Sedangkan Kota Bekasi pada Januari sampai 15 Maret 2024 sebanyak 441 orang dengan 4 kasus kematian, Kecamatan Jati Asih dan Bantargebang menjadi penyumbang tertinggi dengan masing-masing kejadian sebanyak 117 dan 60. Di Kota Bekasi kasus DBD per usia terbanyak di usia 15 sampai 44 tahun serta kejadian terbanyak terjadi pada jenis kelamin Laki-laki.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah perkembang biakan nyamuk Aedes Aegypti adalah dengan melakukan fogging. Fogging baik dilakukan dalam jangka 6 bulan satu kali. Selain itu, edukasi pencegahan juga dapat dilakukan kepada penduduk sekitar untuk meningkatkan pengetahuan mengenai penyakit tersebut.

PEMBAHASAN

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun