Mohon tunggu...
Alif Lambang Mujiburrahman
Alif Lambang Mujiburrahman Mohon Tunggu... Freelancer - Djakarta Blogger

C'est La Vie

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: The Leader

5 Mei 2023   22:37 Diperbarui: 14 September 2023   00:41 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://en.m.wikipedia.org/wiki/File:Black_colour.jpg

GENRE: CRIME

Mario Hadiwidjaja, anak sebatang kara yang sehari-harinya hidup di panti bersama ibu asuhnya di Bandjarmasin. Ia ditinggal orang tuanya yang tewas ditangan kompeni Belanda saat ia masih berusia 1 tahun atau sekitar tahun 1923. Ia pun dikenal sebagai anak yang berkepribadian baik dan patuh terhadap aturan yang berlaku. Dirasa sudah dewasa, Mario dilepas untuk hidup mandiri pada usia 17 tahun dan ia pun memutuskan untuk pergi ke Batavia pada tahun 1939.

Singkat cerita, setelah ia tiba di Batavia, Mario pun memutuskan untuk hidup bersama 2 orang yang dikenalinya di kapal yaitu Petra Setiawan dan Abe Witjaksono. Mereka bertiga pun bersama-sama dalam hal bertahan hidup di Batavia hingga akhirnya mereka pun memutuskan untuk berbisnis persenjataan, setelah mereka mendapatkan hibah berupa toko persenjataan yang ditinggal pemiliknya akibat maraknya pemalakan. Mereka mempunyai target untuk menyuplai dikalangan militer Indonesia atau bahkan jika Belanda menawar tinggi harga senjata tersebut, mereka akan menyuplai Belanda untuk persenjataan.

Di tengah-tengah meningkatnya bisnis persenjataan yang mereka dirikan, Mario menaruh hati terhadap wanita Jerman bernama Morgana Mueller, Morgana adalah peneliti Jerman dimana ia ke Hindia Belanda untuk menyelesaikan skripsinya tentang penindasan yang diterima oleh rakyat Hindia dari tentara-tentara Belanda. Mario bertemu Morgana saat ia sedang berbelanja di Passer Baroe, tempat dimana ia berbisnis dan ia langsung jatuh cinta dengannya.

Di sisi lain, pesatnya usaha Mario di bidang persenjataan membuat "penguasa" Passer Baroe yaitu Gatot Soesetijo berang karena mereka tidak mau membayar upah jasa kepadanya. Gatot pun menyuruh anak buahnya untuk memaksa mereka menyerahkan upeti tapi sayangnya usaha mereka gagal karena Mario menghabisinya dengan pistol yang dia ambil dari dagangannya. Gatot yang murka karena Mario menghabisi anak buahnya tersebut, ia pun menginisiasi untuk menyerang usaha persenjataan Mario. Mario yang saat itu memberontak juga berhasil membunuh Gatot. Para pedagang pun terdiam serentak dan memberikan hormat terhadap Mario yang berhasil membunuh musuh besar pedagang Passer Baroe.

Morgana pun memutuskan untuk tinggal di Hindia Belanda dan memutuskan untuk menikah dengan Mario pada 1942. Setelah menikah, Morgana pun membantu Mario dalam menjalankan bisnisnya. Pasca-kemerdekaan, Ekspansi usaha yang besar-besaran serta mulai maraknya Mario menggunakan ekspor impor dalam usahanya membuat ia mempunyai pengaruh kuat di Jakarta bahkan ia mempunyai koneksi langsung ke pemerintahan Soekarno saat itu dan disinilah karir mafianya dimulai. Hasil pernikahannya dengan Morgana adalah 5 anak dengan 4 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, yaitu Tommy Himawan ( adopsi 1942 ), James Hadiwidjaja ( lahir 1945 ), John Hadiwidjaja ( lahir 1948 ), Thalia Hadiwidjaja ( lahir 1951 ), dan Ale Hadiwidjaja ( lahir 1952 ). Persona dirinya sebagai "The Leader" membuat ia menguasai beberapa hal di negeri ini mulai dari politik, hiburan, hingga olahraga dan Orde Lama yang dipimpin oleh Soekarno juga memudahkan ia untuk meraih kekuasaan apapun. Di masa peralihan, dari era orde lama menuju orde baru tak membuat bisnis Mario terhambat, bahkan bisnis ia pun merajai dan berkembang semakin pesat di era orde baru serta dirinya juga mempunyai koneksi dengan "Keluarga Cendana".

Tahun 1972, Thalia menikah dengan Giovani Rustam, Aktor teater yang sedang naik daun dan pernikahan tersebut digelar secara meriah. Setelah pernikahan tersebut, Mario yang sudah berusia 50 tahun harus istirahat karena baru sembuh dari operasi jantungnya. Tapi, ia kedatangan tamu lamanya yaitu seorang aktor senior yaitu El Furqon. El Furqon mengatakan pada Tuan Mario bahwa karirnya menurun dan satu-satunya jalan agar ia mencapai popularitasnya kembali yaitu dengan membintangi film "Berlian Penusuk". El pun menangis dan memohon-mohon kepada Tuan Mario.

"Mengapa kau menangis, tidak ada laki-laki cengeng yang memohon-mohon kepadaku dengan tersedu-sedu. Berdirilah. Jadilah pria yang jantan, yang tidak kenal kata menyerah" Ujar Mario

Mario pun menyuruh anak angkatnya sekaligus penasehat keluarganya, Tommy ke rumah produser film tersebut yaitu Jacky Pamungkas. Ia pun menuju ke kediaman Jacky di Cisarua, Bogor. Tommy mengungkapkan bahwa ia ingin El Furqon ditunjuk sebagai pemeran utama film "Berlian Penusuk" tetapi Jacky menolaknya dengan alasan ini bukan eranya dia lagi.

"Aku akan menawarimu beberapa uang bahkan miliaran, tetapi kau harus menunjuknya sebagai pemeran utama." Ujar Tommy

"Maaf, aku memang tertarik dengan perkataanmu. Tetapi, mohon maaf aku tidak bisa menerimanya. Dia terlalu usang untuk film ini." Jawab Jacky

"Oke, lebih baik kau pikir ulang keputusanmu, Jack. Aku pamit dulu." Pinta Tommy.

Keesokan harinya, ia menemukan kudanya tewas di halaman rumahnya dan ia menemukan secarik kertas yang berisi "Ini baru sekali, kawan". Akhirnya ia menyetujui El Furqon untuk menjadi pemeran utama dalam film "Berlian Penusuk" dan menjadi Box Office.

1 tahun berikutnya, Mario menolak untuk bekerjasama dengan Emilio Solo terkait dengan bisnis narkotika. Emilio Solo pun mengecam tindakan Mario dan ia merencanakan pembunuhan. Di lain sisi, James, John, dan Tommy pun tidak setuju mengizinkan Ale untuk pergi ke Vietnam dan bergabung dengan kontingen Garuda tanpa izin dari ayahnya, bahkan James pun marah besar terhadap Ale.

"Bajingan kau, untuk apa kau ke Vietnam, mau membantu ABRI kau disana, kau tidak menghormati keluarga ini jika kau pergi ke Vietnam" Tegas James

Tapi kemarahan James sebagai kakak tidak membuat Ale lunak, ia pun memutuskan untuk pergi ke Vietnam sendiri. James pun marah besar terhadap keputusan Ale. Lain sisi, Mario pun menyuruh Sonny Bartumuli untuk bernegosiasi dengan Emilio tapi Sonny pun tewas ditangan Emilio.

Sedangkan itu selama perang di Vietnam berkecamuk, Ale bertemu dengan Simona Pasha yang merupakan perawat ABRI, Ale pun jatuh cinta dengan Simona. Ale pun ingin melamarnya bahkan menikahinya setelah ia pulang ke Indonesia, tapi sayangnya Simona tewas tertembak oleh tentara Vietnam. Ale pun memutuskan untuk pulang setelah 2 tahun bertugas di Vietnam.

Pada saat berbelanja di Balimester, Mario yang pada saat itu ditemani oleh John jatuh tersungkur dan langsung dibawa ke rumah sakit. Dokter pun mengatakan bahwa penyakit jantung yang diderita Mario kumat. Ale yang baru tiba di Bandara Kemayoran langsung ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk menjenguk ayahnya. Mario pun koma dan harus dirawat di rumah sakit hingga waktu yang tak ditentukan. James pun untuk sementara memegang kendali sebagai kepala keluarga. James, terlalu otoriter untuk sebuah keluarga bahkan ia pun tidak bisa mengendalikannya ketika terjadi perselisihan keluarganya. Sementara itu, Ale bertemu lagi dengan teman kuliahnya yaitu Diana Idris yang akhirnya menerimanya menjadi kekasihnya. Saat ia selesai menonton film "The Sting" di Megaria, Ale tiba-tiba diinterogasi oleh polisi, yaitu Kapten Hadi Mustaqim, yang merupakan anak buah dari Emilio Solo.

"Kau jujur padaku ? Apakah kau anak dari Mario Hadiwijaya ?" Tanya Hadi

"Tidak, aku tidak kenal dia. Aku sipil biasa" Jawab Ale

"Jangan berbohong padaku atau kau kutembak disini" Tegas Hadi sambil menodongkan pistolnya

"Aku tidak kenal siapa dia dan jangan tanyakan aku lagi" Jawab tegas Ale

"Lepaskan dia, dia bukan bagian dari keluarga Hadiwijaya" Saut Tommy

"Siapa kau ?" Tanya Hadi

"Aku Tommy Putra, penasihat keluarga Hadiwijaya. Kalau kau ingin bertemu utusan keluarga Hadiwijaya, temui aku" Jawab Tommy

"Baiklah. Kau tidak bersalah." Ucap Hadi sambil pergi ke mobil patrolinya.

"Kau tidak apa-apa, Ale ?" Tanya Tommy

"Tidak apa-apa, Tom" Jawab Ale

"Lebih baik kau pulang dan antar kekasihmu, Diana untuk pulang dulu" Pinta Tommy

"Baiklah, aku akan pulang" Jawab Ale

Sesampainya dirumah, Ale hanya menyaksikan James yang berdebat besar dengan John dan Tommy mengenai konflik yang terjadi antara ayahnya dengan Emilio, dan ia pun melibatkan Ale dalam perdebatannya tersebut.

"Kau. Ini semua karena kau, Ale. Kau pergi, kau asyik dengan duniamu tanpa kau pikirkan keluargamu yang sekarang hancur. Lihat, lihatlah. Ayah koma pun kau tidak memerdulikannya, ya karena kau asyik dengan pelacurmu, Diana." Ucap James

"Jaga bicaramu, James. Kau bajingan, selamanya akan menjadi bajingan jika kau mengucapkan dan membawanya kembali dalam perdebatanmu yang tidak berguna tersebut." Tegas Ale

"Diam, anak kecil. Kalau menurut kau tidak berguna, kau bukan bagian terpenting dari keluarga Hadiwijaya, melainkan kau sampah dari keluarga Hadiwijaya" Ujar James

Setelah 2 minggu koma, Mario pun sadar dan mulai meningkat kesembuhannya dan sudah boleh diizinkan pulang. Di sisi lain, James berhasil membunuh musuh lama ayahnya yaitu Rudi Charuman.

Masalah lagi-lagi ditempa oleh keluarga Hadiwijaya. Thalia harus berkali-kali mengalami penganiayaan oleh suaminya yaitu Gio, 5 tahun pernikahan ini harus diisi dengan noda-noda yang dialami oleh Gio kepada Thalia dengan berbagai faktor dimulai dari Gio yang tidak menerima job selama 3 tahun terakhir hingga ia berselingkuh dengan wanita lain. James yang tidak terima adik perempuannya mengalami perlakuan tidak enak langsung menuju ke rumah Thalia dan mencari Gio. Awalnya Gio memang takluk oleh James, tapi setelah James meninggalkan rumahnya, Gio menembak James dan dilihat langsung oleh Thalia. James meninggal di usia 32 tahun. Mario pun terkejut mendengar anak tertuanya meninggal dan Mario menangis di nisan James.

Emilio dengan bisnis kotornya bersama Kapten Hadi terus menerus mendesak keluarga Hadiwijaya agar mau bekerjasama dengan bisnis ini. Kali ini, ia menjalin hubungan dengan John Hadiwijaya. John Hadiwijaya yang memiliki saham di Klub Malam "Starlight" ini pun mengatakan bahwa ia tergantung oleh ayahnya, Emilio pun terus mendesak John hingga John pun mengatakan bahwa ia tidak bisa memutuskannya sendiri tanpa bantuan ayahnya. Ale ditugaskan oleh ayahnya untuk mengambil berkas-berkas masa kecilnya dulu di Banjarmasin. Ale pun menemui petugas panti yang merupakan teman masa kecil Mario, namanya Johan Paul. Paul pun memberikan berkas itu kepada Ale, namun tiba-tiba Paul ditembak oleh Febri Thomas, orang yang ditugaskan Emilio untuk memata-matai Ale. Febri pun ditembak oleh Ale, dan Ale langsung mengejar tiket pesawat menuju Jakarta.

Sesampainya di Bandara Kemayoran, ia pun dicegat oleh Emilio dan Kapten Hadi.

"Selamat datang kembali, Tuan Muda Ale Hadiwijaya" Ujar Emilio

"Apa perlu kau ?" Tanya Ale

"Aku tidak ingin apa-apa darimu, hanya ingin bernegosiasi saja antara ayahmu dengan bisnisku. Siapa tahu kau bisa memberiku solusi" Pinta Emilio

"Tidak. Aku tidak mau bernegosiasi denganmu, kau bukan teman ayahku dan kau hanya seorang kompetitor yang curang bahkan munafik" Tegas Ale

Ale pun lari dan langsung masuk ke mobil yang memberinya tumpangan, ternyata tumpangan itu dikendarai oleh Tommy.

"Terima kasih, Tom" Ucap Ale

"Aku tahu kau datang ke Jakarta, Ale" Ujar Tommy

Sesampainya di rumah, ia pun meminta kepada Tommy agar menemui Emilio dan memintanya untuk datang ke Kejora ( Club Malam ). Emilio dan Kapten Hadi pun menemui Ale di klub malam tersebut jam 9 malam. Mereka pun masuk ke ruangan eksklusif klub tersebut.

"Tuan Muda Hadiwijaya, bagaimana dengan negosiasi ayahmu ?" Tanya Emilio

"Ya, sepertinya ia menampakkan sinyal baik" Jawab Ale

"Hmm, senang bernegosiasi denganmu tuan muda" Ujar Emilio

Saat Emilio dan Kapten Hadi pergi menuju pintu keluar parkiran klub tersebut, Ale pun menembaknya dan ia pun langsung pergi ke mobilnya

"Katakan itu tidak akan pernah terjadi, Emilio" Tegas Ale

Ale pun langsung pergi meninggalkan klub lewat parkiran belakang klub malam tersebut.

Tahun 1980, Ale menikahi Diana sebagaimana janjinya selama 5 tahun pacaran. Dan setahun berikutnya ia pun melahirkan anak dan diberi nama "Andy Hadiwijaya (lahir 1981)".

Mario yang telah memasuki usia 60 tahun menghadiri pertemuan mafia dengan didampingi oleh Ale, dan hasil dari pertemuan tersebut adalah menghentikan permusuhan yang terjadi antarmafia dan sepakat untuk hidup berdamai. Setelah pertemuan tersebut, lagi-lagi Mario tersungkur tiba-tiba dan ia pun dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit akibat serangan jantung. Mario Hadiwijaya meninggal di usia 60 tahun, dan Mario pun mewariskan kepala keluarga dipegang oleh Ale. Tommy yang tidak mempunyai hubungan darah dan John yang masih ceroboh dalam mengambil keputusan membuat Mario mempertimbangkan Ale yang bijaksana dalam mengambil keputusan.

Ale pun menjalankan tugasnya sebagai kepala keluarga yang "diktator" serta "otoriter". Dimulai dari ia yang membunuh Abe Wicaksono yang dianggap sebagai pengkhianat keluarganya, lalu suami dari Thalia yaitu, Gio Rustam juga dibunuh dan mayatnya dibuang ke laut lepas karena membunuh sang kakak, James.

"Mengapa kau membunuh suamiku, Ale ?" Tanya Thalia sambil menangis

"Ricardo, bawa dia keluar dari ruanganku" Suruh Ale

"Ale, jawab Ale. Jawab brengsek" Tegas Thalia

"Cepat usir dia, Ricardo" Suruh Ale

"Demi Tuhan, terkutuk kau. Kau adalah iblis keluarga, Ale. Kau iblis, Ale. Jahannam menantimu" Teriak Thalia

Konflik pun muncul kembali ketika John mengizinkan Alex Ghaffar mengakuisisi saham "Starlight". Ale yang tidak setuju langsung membatalkan akuisisi tersebut dan membunuh Alex dan jenazahnya dibuang di tempat pembuangan sampah. Namun, sayangnya orang kepercayaan keluarga Hadiwijaya, Petra Setiawan meninggal dunia setelah tersedak makanan saat makan malam. Dan, Diana melahirkan lagi anak perempuannya bernama Sophie Hadiwijaya (lahir 1982). Misi terakhir Ale Hadiwijaya adalah membunuh anak dari Emilio Solo bernama Anthony Solo dan misinya berhasil. Akhir cerita, Ricardo Tari yang merupakan kepercayaan Mario kini bersujud di hadapan Ale dan memanggilnya "The Leader". Namun, dibalik semua itu. Ale Hadiwijaya adalah orang dibalik semua tragedi yang menimpa Keluarga Hadiwijaya. Pembunuhan kakaknya adalah pembunuhan yang terencana serta sistematis dari seorang Ale, bahkan ia pun mengambinghitamkan Gio Rustam sebagai pembunuh kakaknya serta ayahnya yang meninggal karena serangan jantung yang menimpanya ternyata telah diracuni oleh anaknya sendiri, Ale lewat pramusaji yang disewanya untuk menyampurkan arsenik ke dalam minuman ayahnya, Mario.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun