Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk periode 2024-2029 diumumkan dengan komposisi baru, termasuk 48 kementerian. Salah satu langkah besar adalah pemecahan sembilan kementerian menjadi 21 kementerian baru, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan berbagai sektor.
Pemecahan Kementerian Koordinator
Pemecahan kementerian ini berfokus pada pembagian tugas yang lebih spesifik. Contohnya, Kementerian Koordinator bidang Politik dan Hukum kini terpisah dari bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, yang memungkinkan penanganan yang lebih mendetail dalam isu-isu politik, hukum, serta hak asasi manusia.
Sektor Pendidikan Menjadi Prioritas
Perhatian khusus diberikan pada sektor pendidikan dengan pemisahan Kementerian Pendidikan menjadi beberapa bagian. Misalnya, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dipisahkan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, sehingga fokus pada pengembangan masing-masing level pendidikan lebih optimal. Langkah ini diambil untuk memastikan kualitas pendidikan yang lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan bangsa.
Fokus Baru dalam Bidang Pekerjaan Umum dan Koperasi
Bidang pembangunan infrastruktur juga mengalami restrukturisasi dengan pemecahan Kementerian Pekerjaan Umum. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan fokus pada pembangunan daerah dan desa. Pemecahan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi diharapkan membawa dampak yang lebih besar bagi kemajuan infrastruktur perdesaan dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Pengelolaan Lingkungan dan Energi yang Lebih Baik
Pemecahan di bidang lingkungan bertujuan untuk meningkatkan penanganan isu-isu lingkungan hidup serta sumber daya energi. Langkah ini dianggap strategis, mengingat perubahan iklim yang menjadi isu global utama, sehingga diharapkan kebijakan lingkungan yang lebih holistik dapat diterapkan untuk keberlanjutan jangka panjang.
Mengoptimalkan Peran Koperasi dan UMKM