Perbedaan budaya, dalam hal ini proses pembelajaran akan membuat proses pembelajaran BIPA terhambat. Pembelajar dapat merasa tidak memahami mengenai materi bahasa Indonesia yang sedang dipelajari. Jika materi yang dipelajari tidak dipahami oleh pembelajar, pengajar harus mengulang kembali materi yang diajarkan.Â
Hal itu tentu akan berpengaruh dengan indicator keberhasilan pembelajar BIPA. Suasana kelas penting dibangun dengan baik karena mempengaruhi keberhasilan pembelajaran BIPA yang berlangsung.Â
Jika pembelajar merasa nyaman di kelas maka proses pengetahuan mengenai bahasa Indonesia yang sedang dipelajari lebih mudah dipahami.Â
Seseorang mudah memahami, menangkap, dan mengingat suatu pengetahuan jika seseorang itu, nyaman, materi yang disampaikan relevan, pengajar yang terampil, suasana kelas yang menyenangkan, dan merasa dihargai dalam proses pembelajaran.Â
Oleh karena itu, pembelajar BIPA harus mempunyai pengetahuan bahasa di dunia lebih dari dua bahasa, bersabar, tekun, pandai mengontrol emosi, dan melakukan riset sebelum pembelajaran BIPA dilakukan.Â
Hal tersebut dilakukan untuk melawan tantangan-tantangan yang ada dalam pembelajaran BIPA. Tantangan tidak hanya dari pembelajar, tetapi juga diri sendiri. Untuk mewujudkan bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional, tantangan-tangan itu harus dapat dilawan oleh pengajar BIPA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H