Giant Panda, satwa yang termasuk kedalam keluarga beruang. Berasal dari Negeri Tirai Bambu, Tiongkok. Memiliki ciri fisik yang unik, mampu membuat orang tertarik. Memiliki rambut berwarna putih dan hitam, dengan lingkaran hitam di area mata yang membuatnya terlihat menarik. Banyak kartun lucu yang terinspirasi dari satwa ini. Meski demikian, keberadaannya sangat dilindungi. Masuk dalam keluarga beruang, giant panda memiliki perbedaan dengan beruang lainnya, dimana beruang biasa memakan daging, giant panda justru memakan bambu.
Giant panda juga merupakan simbol dari WWF atau World Wide Fund for Nature. Organisasi internasional yang menangani tentang konservasi, penelitian, dan restorasi lingkungan.
Cai Tao adalah giant panda berjenis kelamin laki-laki atau jantan, Hu Chun adalah betina. Keduanya adalah sepasang giant panda yang sama-sama lahir pada tahun 2007 di negara asalnya, Tiongkok.
Kini, masyarakat Indonesia tidak harus terbang jauh menuju Tiongkok untuk bisa melihat giant panda secara langsung.
Total 33 negara yang dipercaya Tiongkok untuk dipinjami satwa langka ini. Indonesia berhasil menjadi negara ke-16 yang berhasil membawa giant panda atas izin China Wildlife Conversation Association (CWCA).
Pada akhir 2017 sepasang giant panda ini sampai di Indonesia, datang dari Tiongkok. Berangkat dari dari Bandara Chengdu dan tiba di Soekarno Hatta dengan selamat. Selama perjalanan, sepasang giant panda ini dijaga dengan ketat, hati-hati, dan disambut dengan meriah. Keduanya juga menjalani karantin, bertujuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru yang akan menjadi tempat tinggal mereka.
Begitu tiba di Indonesia, Cai Tao dan Hu Chun dibawa ke Taman Safari Indonesia di Cisarua, Bogor. Taman Safari Indonesia adalah salah satu lembaga konservasi di dunia yang diberi kepercayaan oleh Tiongkok. Dengan semua persiapan yang matang, seperti tempat yang disesuaikan menyerupai habitat aslinya, kesediaan pakan, tim kesehatan yang memadai, dan hal-hal lainnya. Dinasti Tiongkok juga telah melakukan survei kelayakan di Indonesia sebelum mengirim Cai Tao dan Hu Chun ke Indonesia, tepatnya kunjungan dilakukan pada tahun 2016.
Di Taman Safari Cisarua sepasang panda ini berada di lingkungan yang berbeda dengan satwa lainnya. Keduanya ditempatkan di tempat yang pas, cocok, dan sesuai dengan habitat asli mereka di Tiongkok sana, berada di tempat yang tinggi, dengan suhu yang rendah. Mereka ditempatkan di ketinggian 1800 meter di atas permukaan laut. Jika mengunjungi Taman Safari Cisarua, harus menggunakan bus wisata untuk sampai di Istana Panda, untuk bisa melihat panda tersebut.
Giant panda termasuk kedalam satwa yang sulit berkembang biak. Dalam setahun hanya terjadi sekali masa birahi atau waktu untuk bereproduksi. Panda juga hanya melahirkan satu bayi pada dalam setiap kali melahirkan. Bayi panda pun akan sangat rentan dan mudah mati. Karena itu giant panda termasuk satwa yang sangat dilindungi.
Dengan dipercayanya lembaga konservasi Taman Safari Cisarua, Indonesia diharapkan bisa menjaga dengan baik sepasang giant panda itu. Akan menjadi suatu kebanggaan dan akan mengharumkan nama Indonesia jika berhasil melahirkan seekor giant panda dari Cai Tao dan Hu Chun.
Taman Safari juga melakukan observasi dan selalu memantau dua giant panda ini dengan baik dan ketat. Berharap hasil baik akan didapatkan, dengan lahirnya seekor giant panda di Indonesia dan panda tersebut hidup dengan baik selama berada di Indonesia.
Jadi, apa kalian sudah melihat langsung bagaimana rupa giant panda yang bernama Cai Tao dan Hu Chun ini? Jika belum, kalian bisa meluangkan sedikit waktu untuk bisa menyapa dan melihat langsung sepasang giant panda yang hanya ada dua di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H