Mohon tunggu...
Alifia Syifaul Aflah
Alifia Syifaul Aflah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Geografi, Universitas Indonesia

Mahasiswa semester 3 Departemen Geografi, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Air Lindi: Penyebab Pencemaran Air Tanah yang Terabaikan

28 Desember 2022   21:00 Diperbarui: 28 Desember 2022   21:04 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Masyarakat sekitar Bantar Gebang kini tidak bisa bergantung pada sumur air tanah mereka untuk kebutuhan air bersih sehari-hari. Mereka tetap harus mengeluarkan uang untuk membeli air dari PAM demi mendapatkan sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. 

Melansir kanal berita Bisnis.com, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mengupayakan 4 langkah untuk optimalisasi TPST Bantar Gebang, diantaranya adalah membantu pembangunan instalasi pengolahan air sampah (IPAS), merapikan zona dan cover landfill, landfill mining, serta menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk membangun PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). 

Pembangunan IPAS merupakan satu langkah untuk menangani air lindi pada TPST Bantar Gebang. Saat ini TPST Bantar Gebang telah memiliki 3 unit IPAS, akan tetapi kapasitas pengolahan air lindi belum maksimal serta sulitnya menyalurkan air lindi menuju IPAS menjadi salah satu kendala yang dihadapi. Pemerintah DKI Jakarta pun turut memberikan bantuan kepada warga sekitar yang terdampak pencemaran air lindi dengan sumur artesis. 

Sumur ini sekilas menyerupai sumur bor biasa, hanya saja sumur ini  menyedot air yang berada diantara dua lapisan kedap air yang terletak di lapisan akuifer artesis. Sumur artesis ini yang menjadi sumber air  bersih ribuan rumah yang berada di sekitar TPST Bantar Gebang. 

Meskipun menjadi sumber air bersih, namun warga sekitar TPST Bantar Gebang masih menggunakan air isi ulang yang dibeli secara pribadi untuk kebutuhan air minum. Masyarakat sekitar belum berani untuk mengkonsumsi air sumur artesis karena, berdasarkan pengakuan warga sekitar, pemerintah setempat tidak pernah menunjukkan hasil uji laboratorium yang menyatakan air tersebut aman untuk dikonsumsi dan bebas polutan.

Optimalisasi fungsi penampungan air lindi dan IPAS di TPST Bantar  Gebang harus terus dilakukan sebelum air lindi tersebut terserap tanah ataupun mengalir ke sungai dan menyebabkan pencemaran yang lebih parah. Optimalisasi pengelolaan sampah atau limbah yang baik juga perlu dilakukan, sehingga memudahkan pengelolaan ketika sampah mencapai TPST. 

Penurunan kualitas air bersih yang terjadi di sekitar TPST Bantar Gebang merupakan hal yang serius dan juga merupakan hasil dari aktivitas manusia yang tidak menjaga lingkungan dengan baik. Dengan begitu, peran masyarakat untuk turut serta mengelola sampah sebelum sampai ke TPST sangat diperlukan agar terhindar dari pencemaran yang ada.

Sumber Referensi

Air Lindi, Pencemaran Yang Terabaikan. (2022). Validnews.id. Retrieved December 10, 2022, from https://validnews.id/kultura/air-lindi-pencemaran-yang-terabaikan

Arbi, I. A. (2021, September 21). Warga Bantargebang Bergumul dengan Bau Setiap Hari, Air Tanah pun Sudah Tercemar Halaman all - Kompas.com. KOMPAS.com. https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/21/18583831/warga-bantargebang-bergumul-dengan-bau-setiap-hari-air-tanah-pun-sudah?page=all

Chairunnisa, I. A. (2015). Biofilter Sebagai Alternatif Pengolahan Air Lindi (Studi Kasus TPST Bantar Gebang). Skripsi FT UI. https://lib.ui.ac.id/detail?id=20411834&lokasi=lokal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun