Mohon tunggu...
Alifia Syifaul Aflah
Alifia Syifaul Aflah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Geografi, Universitas Indonesia

Mahasiswa semester 3 Departemen Geografi, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Air Lindi: Penyebab Pencemaran Air Tanah yang Terabaikan

28 Desember 2022   21:00 Diperbarui: 28 Desember 2022   21:04 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

 Sampah yang menumpuk terlalu lama akan membusuk dan menghasilkan air yang mengandung bahan pencemar yang dapat merembes ke dalam tanah dan mencemari air tanah (Parlinggoman, 2011). 

Masalah sampah sudah lama menjadi masalah di kota-kota besar Indonesia, terutama Jakarta. Jumlah sampah perkotaan terus bertambah seiring berjalannya waktu, sementara ketersediaan lahan kosong untuk menampung sampah sangat terbatas.  Hal tersebut tentu saja membahayakan masyarakat yang tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Akhir atau TPA, terutama masyarakat yang bergantung pada air sumur sebagai pemasok kebutuhan air sehari-hari. 

TPA Bantar Gebang -- yang kini berubah nama menjadi TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) --  merupakan salah satu contohnya, TPST ini terletak di Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. 

Area seluas 110,3 Ha ini merupakan lahan milik pemerintah provinsi DKI Jakarta yang beroperasi khusus untuk menampung dan menangani sampah kota Jakarta dan sekitarnya. Sampah yang dibuang di tempat ini kebanyakan merupakan sampah organik yang berasal dari pasar-pasar, rumah tangga, perkantoran dan hotel di Ibukota. Jenis sampah ini lebih cepat membusuk dan jika terkena air hujan akan menghasilkan polutan berupa air lindi (Parlinggoman, 2011). 

Air lindi adalah air yang berasal dari timbunan sampah membusuk yang terkena air hujan (Fadhilah, 2018). Air lindi merupakan pencampuran air hujan yang masuk ke dalam tumpukan sampah yang sudah membusuk sehingga menyebabkan bahan-bahan hasil pembusukan sampah akan berbaur. Air ini umumnya mengandung senyawa-senyawa organik dan anorganik yang tinggi. 

Air ini juga dapat merembes masuk ke dalam tanah dan bercampur dengan air tanah sampai pada kedalaman 200 meter, ataupun mengalir di permukaan tanah hingga bermuara pada aliran sungai (Walid et al., 2020). 

Kejadian ini tentu saja membuat penurunan kualitas air bersih, terutama air tanah yang kini tercemar oleh polutan yang terkandung di dalam air lindi. Air lindi dihasilkan karena tidak optimalnya pengelolaan sampah di TPST, terutama TPST yang masih menerapkan sistem open dumping. 

Dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran lindi tidak hanya pada lingkungan, namun juga kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar sumber pencemaran. Air lindi dapat membahayakan manusia jika dikonsumsi. Dampak mengkonsumsi air yang tercemar lindi adalah gangguan pada ginjal, kerusakan sel-sel hati dan saraf serta cacat pada bayi (Fadhilah, 2018). 

Sementara dampak pada lingkungan, dapat dilihat pada penurunan kualitas air tanah maupun air permukaan. Air lindi menyebabkan perubahan warna dan kekeruhan pada air tanah. 

Kandungan pencemar dalam air lindi juga akan memicu terjadinya proses eutrofikasi yang menyebabkan turunnya konsentrasi oksigen terlarut pada air. Hal ini tentu akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan biota air, bahkan akan menyebabkan kematian pada biota air (Chairunnisa, 2015). 

Warga sekitar Bantar Gebang turut mengeluhkan dampak pencemaran ini. Warga mengeluhkan sumur bor yang tercemar air lindi berwarna hitam dan berbau busuk, tidak hanya itu terdapat lapisan lemak serta minyak pada air sumur serta memiliki rasa yang tidak enak akibat pencemaran lindi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun