Mohon tunggu...
Alifia Shafara Putri
Alifia Shafara Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - PWK UNEJ

Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan Endogenous dalam Pertumbuhan Perekonomian Indonesia

17 November 2022   22:59 Diperbarui: 17 November 2022   23:22 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertumbuhan ekonomi Indonesia akhir-akhir ini mengalami fluktuasi. Hal ini dikarenakan pandemi yang terjadi pada awal tahun 2020. Perekonomian Indonesia mulai membaik pada tahun 2021, atau setelah 1 tahun pandemi. Dan saat ini tahun 2022, pemerintah masih berusaha untuk mengembalikan pertumbuhan perekonomian Indonesia saat seperti tahun 2019 silam. 

Ini bukan yang pertama kalinya terjadi, pada tahun 1997-1998 terjadi krisis moneter yang juga dialami seluruh Asia. 

Walaupun demikian, Indonesia masih cukup kuat mempertahankannya. Selain tahun 1997-1998, krisis keuangan juga terjadi pada tahun 2008, dan terjadi pada seluruh dunia yang merupakan krisis terparah. Lalu bagaimana Indonesia bisa bertahan dan memperbaiki masalah tersebut?

Perbaikan ekonomi Indonesia dapat dilakukan karena adanya tantangan baik domestik maupun eksternal. Yang pertama kali harus dilakukan yaitu melanjutkan reformasi struktural pondasi ekonomi Indonesia lebuh kuar dari sebelumnya. Selain itu, untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah tinggi agar memenuhi kebutuhan dalam negeri, harus dilakukannya perbaikan struktur industri. 

Pengembangan dan pemanfaatan teknologi juga salah satu faktor penting bagi ekonomi Indonesia untuk menciptakan inovasi agar masuk dalam negara berpenghasilan tinggi.

Dengan menggunakan pendekatan endogenous, pertumbuhan ekonomi Indonesia harus fokus pada pembenahan sumber ekonomi yang baru, pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas dan pengembangan teknologi atau inovasi. Pertumbuhan ekonomi suatu negara berkaitan dengan total produktivitas yang ditentukan oleh kemajuan teknologi. Sehingga dapat dikatakan, kemajuan teknologi diperoleh dari pendidikan, inovasi, perdagangan, dan persaingan.

Banyak orang yang belum tau apa itu pendekatan endogenous. Untuk orang awam atau bukan orang ekonom masih asing dengan kata ini. Pendekatan endogenous sering disebut pertumbuhan endogen atau dalam bahasa inggris endogenous growth. Pendekatan ini berhubungan erat dengan ekonomi suatu daerah atau negara, sehingga dapat disebut juga sebagai pertumbuhan ekonomi endogen. 

Pendekatan endogenous adalah sebuah model ekonomi yang mengoptimalkan potensi-potensi yang ada atau dihasilkan suatu negara. 

Seperti namanya, endogen yang berarti dalam, endogenous fokus dalam memanfaatkan potensi yang ada dalam sebuah daerah atau negara. Potensi tersebut seperti sumber daya manusia yang disertakan dengan keuatan, sumber daya alam, ilmu pengetahuan, kelembagaan, dan teknologi. Pendekatan endogenous menyatakan bahwa sumber daya manusia dan penelitian pengembangan merupakan faktor pendorong utama pertumbuhan ekonomi. 

Jika endogenous dari dalam, exogenous adalah anonim atau kebalikannya yaitu dari luar.

Pendekatan exogenous adalah pertumbuhan ekonomi yang berkembang disebabkan oleh pengaruh dari luar bidang ekonomi. Dengan kata lain, kesejahteraan ekonomi ditetapkan oleh faktor eksternal dan independen yang berlawanan dengan faktor internal yang memiliki keterkaitan. 

Selain itu, dapat dinyatakan juga bahwa pendekatan endogenous dan exogenous berfokus kepada peran kemajuan teknologi dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Perbedaan antara keduanya dapat disebutkan bahwa pendekatan endogenous berpendapat bahwa kemajuan teknologi sendiri serta di luar sistem ekonomi, adalah penentu utama dalam memaksimalkan produktivitas. 

Sedangkan pendekatan exogenous menunjukkan bahwa kemajuan ekonomi pertumbuhan adalah produk kedua dari kegiatan sistem ekonomi yang menghasilkan kemajuan teknologi.

Pendekatan endogenous diaplikasikan untuk menguraikan mengenai pertumbuhan ekonomi pada negara-negara yang berfokus pada industri. Walaupun demikian, pendekatan endogen masih sedikit diaplikasikan dalam memahami pertumbuhan ekonomi pada negara berkembang. 

Namun demikian, Inodensia menjadi salah satu negera yang menggunakan pendekatan ini. Selain Indonesia, ada beberapa negara yang juga menggunakan pendekatan ini, diantaranya yaitu Jepang, Korea Selatan, Filipina, Singapore, Amerika Serikat, Inggris, Afrika Selatan. dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk pendekatan exogenous, negaranya yaitu yang bergabung dengan sebuah perkumpulan, seperti ROA, OPEC, ROE, yang di dalamnya terdapat beberapa negara seperti Afganistan, Korea Utara, Arab Saudi, Rusia, Hong Kong, dan masih banyak lagi.

Mengapa Indonesia masuk dalam pendekatan endogenous? Jawabannya sangat mudah, yaitu karena Indonesia kaya akan sumber daya. Dalam artikel sebelumnya yang sudah penulis tayangkan. 

Dalam artikel tersebut dijelaskan apa Indonesia negara kaya atau negara miskin ditinjau dari beberapa aspek seperti sumber daya alam dan sumber daya manusia. Jadi kesimpulannya yaitu Indonesia dapat dikatakan keduanya, karena mempunyai kekayaan sumber daya alam yang kaya, tapi tidak dengan sumber daya manusianya. Dengan kekayaannya perekonomian Indonesia dapat ditunjang, dan membuktikan bahwa Indonesia merupakan realisasi dari pendekatan endogenous.

Pendekatan endogenous yaitu model ekonomi yang mengoptimalkan pontesi dalam negara tersebut. Dengan banyaknya potensi yang dimiliki Indonesia, dapat menggerakan eknomi negara kita. Dengan kekayaan sumber daya alam, otonomi daerah, kelembagaan, lembaga penelitian, infrastruktur, dan pendidikan, merupakan potensi Indonesia menjadi negara adidaya. 

Dengan dikelolanya potensi-potensi atau faktor tersebut dengan baik, suatu saat nanti dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. 

Efek dari pendekatan endogenous ini sudah dibuktikan oleh beberapa negara. Contohnya yaitu Tiongkok, dimulai dengan pembinaan kelembagaan endogen. Mereka mengasah sumber daya manusianya seperti keterampilan, kedisiplinan, ketekunan, dan lain-lain, untuk membentuk masyarakat yang berkualitas.

Faktor endogenous sumber daya manusia adalah faktor yang sangat penting bagi daerah atau negara. Karena jika tidak memiliki penduduk atau masyarakat yang tinggal dan melakukan aktivitas pada suatu daerah, maka daerah tersebut akan mati. 

Sayangnya sumber daya manusia di Indonesia ini masih sangat rendah dari segi kualitas. Sumber daya manusia mencakup ilmu pengetahuan, pendidikan, dan keterampilan. Ketiga faktor tersebut berhubungan satu sama lain. Seandainya salah satu faktor tidak dapat dipenuhi, lantas sumber daya manusia akan terjadi kekacauan. 

Indonesia sedari dulu sduah memiliki masalah dalam pengelolaan sumber daya manusia. Hal tersebut disebabkan karena kita pernah dijajah sebelumnya. Sehingga sifat-sifat negatif para penjajah masih tertanam sampai saat ini dan sulit untuk dilepaskan.

Permasalahan sumber daya manusia luput dari pembenahan, karena pemerintah fokus pada otonomi daerah dan demokratisasi politik. Sehingga marak terjadi nepotisme dan KKN yang saat ini sudah mengakar. Sehingga memunculkan ketidakmampuan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan. 

Oleh karena itu, sumber daya manusia di Indoensia harus cepat-cepat dibenahi, karena kalu tidak bangsa ini akan hancur perlahan-lahan. Diperlukan masyarakat yang pekerja keras, disiplin, jujur, saling percaya, dan inovatif, dalam membangun sebuah negara.

Indonesia adalah negara kaya, namun mentalitas masyarakatnya sangat kurang. Dengan sumber daya alam yang melimpah, tidak menjadikan ekonomi Indonesia maju, jika sumber daya manusianya masih jauh dari harapan. Kita tidak mustahil menjadi negara maju. Indonesia mempunyai peluang yang cukup besar menjadi negara yang maju. 

Hanya perlu diubah pemikiran sumber daya manusianya, melewati pendidikan yang tinggi serta kedisiplinan. Kesejahteraan masyarakat yang meningkat berawal dari sumber daya manusia yang berkualitas sehingga tidak sengsara dalam menjalani hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun