Mohon tunggu...
Alifia Shafara Putri
Alifia Shafara Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - PWK UNEJ

Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Skala Ekonomi Dapat Menjadi Awal Terbentuknya Suatu Kota

1 November 2021   08:02 Diperbarui: 2 November 2021   07:45 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Faktor ekonomi sangat berpengaruh pada terbentuknya suatu kota, yaitu dengan tersedianya lapangan kerja. Masyarakat banyak yang berpikir bahwa untuk tinggal di suatu kota bisa meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Dengan adanya lapangan kerja di kota yang bergantung pada tingkat skala dan aktivitas ekonomi yang berpusat pada suatu wilayah. Inilah yang akan menarik minat seseorang yang tinggal di satu daerah tertentu, memilih menetap bahkan berdomisili tinggal di daerah tersebut. Hal tersebut yang pada akhirnya akan membentuk satu kota. Suatu kota terbentuk dari sebuah desa yang berkembang.

Skala ekonomi juga menjadi faktor lainnya yang membentuk suatu kota. Misalnya, ada sebuah perusahaan yang semakin gencar beroperasi pada skala yang besar. Kemudian menghasilkan jumlah produk yang lebih tinggi dibandingkan saat perusahaan tersebut menaruh skala yang kecil. Hal inilah yang membuat bisnis perusahaan tersebut menjadi semakin besar. 

Apabila ini terjadi di sebuah perusahaan dalam satu wilayah tertentu, dapat dipastikan kehidupan ekonomi dan sosial masyarakatnya akan fokus pada wilayah itu. Karena dengan itulah, masyarakat akan mendapatkan manfaat yang lebih besar.

Skala ekonomi diatas merupakan mekanisme yang terjadi di dalam suatu perusahaan tanpa adanya perhitungan faktor eksternal. Hal itu berbalik pada mekanisme proses peningkatan skala ekonomi yang terjadi di luar perusahaan. Ketika lokasi suatu perusahaan berdekatan dengan usaha-usaha lain. 

Diantaranya, yaitu berkurangnya biaya produksi dan tenaga kerja yang berakibat pada peningkatan ekonomi. Lalu ada biaya transportasi umum yang sama pentingnya dalam pemilihan lokasi berjalannya suatu perusahaan. 

Mau tidak mau hal itu mendorong dan memperkuat fokus wilayah bagi para pekerja. Dengan adanya transportasi umum yang tentunya aman, nyaman, cepat dan murah akan meningkatkan efisiensi aktivitas dari suatu wilayah kota. Ini yang mendorong peningkatan produksi suatu kota dan kesejahteraan bagi masyarakatnya.

Contoh lainnya adalah, misalnya kita tinggal di Kota A memproduksi keranjang anyaman kayu. Nah keranjang ini diekspor ke kota-kota yang ada di luar pulau Kota A, maka Kota A akan mendapatkan uang dari luar pulau. Untuk memproduksi keranjang anyaman ini diperlukan tenaga kerja yang ahli di bidang tersebut dan kayu. Industi atau perusahaan keranjang anyaman kayu ini dapat berlokasi dimana saja. Karena hampir setiap wilayah kayu tumbuh. Dari hal tersebut, tenaga kerja pun dapat tinggal dimana saja tanpa khawatir kehilangan akses bahan mentah pembuatan keranjang anyaman kayu.

Pada proses produksi keranjang anyaman kayu tersebut memiliki karakteristik skala ekonomi yang asalnya dari dalam perusahaan. Perusahaan keranjang anyaman kayu ingin menghasilkan keranjang dengan jumlah yang besar dalam waktu yang singkat, maka perusahaan tersebut harus mempekerjakan tenaga kerja yang lebih banyak pula. Dibandingkan saat perusahaan tersebut hanya mempekerjakan beberapa orang saja. Ketika perusahaan keranjang anyaman kayu mempunyai tenaga kerja yang banyak, maka otomatis setiap tenaga kerja dapat dengan efisien menggunakan waktunya untuk fokus pada salah satu tahapan proses produksi keranjang tersebut. Tentu saja ini lebih efektif daripada saat tenaga kerja yang sama harus melakukan semua tahapan proses produksi tersebut. Proses ini dilakukan dengan cara menempatkan tenaga kerja di setiap bagian dari proses produksi. Proses ini dikenal dengan ban berjalan. Dimana setiap tenaga kerja hanya akan konsentrasi pada satu tahapan proses produksi saja sesuai dengan keahliannya masing-masing.

Proses ini menghasilkan adanya peningkatan produktifitas dan spesialisasi tenaga kerja dengan menurunnya biaya rata-rata atau unit cost dalam menghasilkan keranjang anyaman kayu. Penurunan biaya rata-rata ini akan semakin besar saat perusahaan memproduksi keranjang anyaman kayu dalam jumlah yang lebih besar lagi.

Manfaat yang didapatkan dari dibentuknya satu perusahaan keranjang anyaman kayu dengan skala yang besar, baik yang didororong dari kekuatan pasar ataupun oleh perencanaan yang tersusun, kemudian para tenaga kerja yang akan tinggal di sekitar perusahaan tersebut. Akhirnya mendorong terbentuknya sebuah kota.

Dari pernyataan diatas menunjukan skala ekonomi dari sisi eksternal perusahaan. Dengan adanya pemanfaatan pengetahuan dan fasilitas yang digunakan secara bersama-sama oleh perusahaan-perusahaan yang memproduksi keranjang anyaman kayu juga. Hal tersebut akan menghasilkan eksternalitas positif yang dikenal dengan penghematan aglomerasi. Ruang lingkup eksternalitas yang lebih luas ini akan semakin besar, bahkan sampai menjangkau seluruh wilayah tersebut.

Jenis skala ekonomi, yaitu peningkatan jumlah produksi barang dan penambahan tenaga kerja serta dalam penempatan. Inilah awal mula terbentuknya sebuah kota, dimana pentingnya hubungan antara skala ekonomi dan pembentukan sebuah kota. Namun ada satu hal yang tidak kita sadari dari pernyataan diatas, yaitu proses munculnya aglomerasi perkotaan.

Kita ambil contoh yang nyata dan mudah saja, yakni proses produksi motor. Dalam memproduksi motor tak terbantahkan mempunyai kegiatan yang berskala ekonomi yang besar, dikarenakan pabrik produksi motor pasti besar. 

Dengan jumlah tenaga kerja yang hampir mencapai 3000 orang atau bahkan lebih. Pendirian pabrik motor akan mendorong terjadinya pusat tenaga kerja dalam satu kota tertentu. Dan para tenaga kerja bersama dengan keluarganya akan menarik usaha lain yang diperlukan untuk memenuhi keperluan kehidupan mereka beserta keluarganya. Seperti klinik kesehatan, tempat pengisian bahan bakar kendaraan, toko kelontong dan masih banyak lagi. 

Akhirnya adalah satu kota industri tersebut dengan pabrik produksi motor menjadi pusat kegiatan ekonomi. Inilah salah satu contoh dari proses aglomerasi ekonomi. 

Dimana aglomerasi ekonomi sendiri merupakan pemusatan aktivitas ekonomi di wilayah perkotaan disebabkan oleh penghematan yang diakibatkan lokasi yang berdekatan dengan konsumen, para pekerja dan perusahaan. Umumnya proses skala ini disebabkan oleh skala ekonomis dari faktor internal dan eksternal sebuah perusahaan.

Sumber Referensi : 

Muljarijadi, Bagdja. (2018). Ekonomi Perkotaan dan Transportasi (Edisi 2). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun