Kepercayaan diri penting dikembangkan pada masa remaja. Kepercayaan diri yang baik dapat membantu segala kegiatan dan urusan dapat berjalan lancar karena hal tersebut dapat menopang kehidupan  manusia  khususnya  remaja. Kepercayaan diri dipengaruhi oleh keyakinan kemampuan diri, sehingga  individu dapat menyalurkan diri sesuai keinginan, serta melaksanakan segala sesuatu untuk belajar dengan baik. Dengan memiliki kepercayaan diri yang kuat, remaja akan lebih mampu menghadapi tantangan, mengambil keputusan dengan bijaksana, dan mengeksplorasi potensi diri secara optimal.
Rendah diri merupakan masalah yang bisa terjadi pada setiap diri manusia dan merupakan suatu sikap yang merugikan diri pribadi kita. Para ahli dalam mendefinisikan rendah diri memiliki pandangan yang berbeda-beda. Sebaliknya, rendah diri merupakan masalah yang bisa terjadi pada setiap individu dan merupakan suatu sikap yang merugikan diri sendiri. Perasaan rendah diri seringkali timbul karena ketidakyakinan terhadap kemampuan diri dan perasaan tidak berharga. Para ahli memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai rendah diri. Menurut Alfred Adler, perasaan rendah diri mencakup segala perasaan kurang berharga yang timbul karena ketidakmampuan psikologis atau sosial yang dirasakan secara subyektif, atau karena keadaan fisik yang kurang sempurna. Seseorang yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah cenderung merasa ragu, tidak yakin dalam mengambil keputusan, dan sering kali bergantung pada pendapat atau bantuan dari orang lain.
Self-talk merupakan teknik konseling yang berlandaskan pada gagasan pemrosesan kognitif yang digunakan dalam banyak pendekatan konseling. Self talk yaitu memberi instruksi pada diri sendiri dan berbicara kepada diri sendiri. Self talk berupaya mengungkapkan apa yang dipikirkan dan berbicara dengan diri untuk mengungkapkan yang ada dalam diri Self talk dapat kita manfaatkan untuk membangun diri dan membangun kompetensi baru, dengan menggunakannya sebagai mekanisme pertahanan saat menghadapi masalah. Masalah yang ada pada diri kita cenderung memicu self talk negatif, kita dapat mengatasi self talk negatif dengan membantahnya, mengajukan bukti bantahan, dan terakhir mengambil tindakan positif. Dengan senantiasa melakukan hal tersebut, maka kita akan memiliki kebiasaan fokus pada hal positif, berbicara positif, dan bertindak positif.
Ketidak percayaan diri dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti rasa cemas yang berlebihan, ketakutan untuk mencoba hal baru, dan kesulitan dalam bersosialisasi. Selain itu, rendah diri juga dapat mempengaruhi prestasi akademik, kreativitas, dan potensi diri secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi individu, terutama remaja, untuk mengembangkan strategi yang efektif dalam mengatasi perasaan rendah diri dan membangun kepercayaan diri. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk membangun kepercayaan diri adalah self-talk. Self-talk merupakan teknik konseling yang berlandaskan pada gagasan pemrosesan kognitif yang digunakan dalam banyak pendekatan konseling. Self-talk adalah proses di mana seseorang memberi instruksi pada diri sendiri dan berbicara dengan diri sendiri untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan yang ada dalam diri. Teknik ini bertujuan untuk membantu individu memahami pikiran mereka, mengarahkan fokus pada hal-hal positif, dan membangun pola pikir yang lebih sehat.
Self-talk dapat dimanfaatkan untuk membangun kompetensi baru dan sebagai mekanisme pertahanan saat menghadapi masalah. Ketika seseorang menghadapi masalah, sering kali muncul self-talk negatif yang memperburuk keadaan. Misalnya, seseorang mungkin berpikir, "Saya pasti gagal" atau "Saya tidak mampu melakukannya". Pikiran-pikiran ini dapat diatasi dengan membantahnya, mengajukan bukti bantahan, dan mengambil tindakan positif. Dengan melakukan hal tersebut secara konsisten, individu akan memiliki kebiasaan fokus pada hal positif, berbicara positif, dan bertindak positif.
Berdasarkan pemaparan tersebut, permasalahan konseli yang mengalami kepercayaan diri rendah seringkali disebabkan oleh persepsi negatif terhadap diri sendiri atau terlalu banyak self-talk negatif dibandingkan self-talk positif. Individu yang tidak percaya diri memiliki konsep diri yang negatif, kurang percaya pada kemampuannya, dan cenderung menutup diri dari lingkungan sosial. Kepercayaan diri dapat diartikan sebagai keyakinan akan kemampuan diri sendiri yang memadai serta kesadaran akan kemampuan tersebut yang dapat dimanfaatkan secara tepat.
Rasa rendah diri dapat memicu banyak dampak pada konseli, seperti kecemasan sosial, penurunan prestasi akademik, dan isolasi sosial. Pada tahap ini, konselor dapat memberikan intervensi berupa teknik self-talk. Teknik self-talk dipilih karena merupakan bagian dari Rational Emotive Behavior Therapy (REBT), yang bertujuan untuk mengubah pandangan yang irasional menjadi rasional. Dengan demikian, konseli dapat mengubah pandangan negatif mengenai dirinya sendiri dan mengatasi rasa rendah diri yang dirasakan selama masa remaja. Hal penting yang perlu disadari adalah keputusan untuk bersikap dan bertindak sering kali ditentukan oleh self-talk. Bahkan perintah dari orang lain hanya akan dilaksanakan setelah dipertimbangkan dengan self-talk. Oleh karena itu, membangun kebiasaan self-talk yang positif sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri.
Sebelum menerapkan teknik self-talk, konseli biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti rasa minder yang tinggi, merasa sendirian, merasa tidak dihargai, kesulitan dalam mengambil keputusan, pasrah terhadap keadaan, malas berbaur dengan lingkungan, dan penurunan prestasi akademik. Namun, setelah konseli menerapkan teknik self-talk, perubahan positif dapat terlihat meskipun terjadi secara bertahap. Awalnya, konseli mungkin mengalami perubahan dalam bidang akademik. Mereka mulai lebih fokus dalam memperhatikan penjelasan guru, lebih responsif dalam kegiatan kelompok, dan menunjukkan peningkatan dalam hasil belajar. Perubahan berikutnya adalah konseli mulai mau berbaur dengan lingkungan sekitar dan bergabung dengan komunitas yang sesuai dengan minatnya. Proses penerapan teknik self-talk melibatkan beberapa tahap penting, antara lain:
- Tahap Pembinaan Hubungan: Konselor membangun hubungan yang positif dengan konseli untuk menciptakan rasa aman dan nyaman.
- Tahap Identifikasi Perasaan Inferior: Konselor membantu konseli mengidentifikasi perasaan rendah diri yang muncul dan memahami sumber dari perasaan tersebut.
- Tahap Pengendalian Pikiran: Konselor mengajarkan konseli cara mengendalikan pikiran negatif dan menggantinya dengan pikiran positif.
- Tahap Pemberian Kata-Kata Positif: Konseli diajarkan untuk menggunakan kata-kata positif saat berbicara dengan diri sendiri.
- Tahap Pemberian Afirmasi Positif: Konseli diberikan afirmasi positif yang dapat diucapkan secara rutin untuk memperkuat kepercayaan diri.
Dampak dari penerapan teknik self-talk dalam mengelola rasa minder konseli cukup signifikan. Konseli yang sebelumnya merasa minder dan tidak percaya diri menunjukkan perubahan perilaku yang lebih positif, seperti lebih percaya diri dalam berbicara di depan umum, lebih aktif dalam kegiatan kelompok, dan lebih mampu mengatasi kecemasan sosial.
Secara keseluruhan, teknik self-talk merupakan metode yang efektif untuk membantu remaja mengatasi perasaan rendah diri dan membangun kepercayaan diri. Dengan bimbingan yang tepat dari konselor, serta komitmen dari konseli untuk menerapkan teknik ini secara konsisten, perubahan positif dapat dicapai. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk menyadari kekuatan self-talk dan memanfaatkannya sebagai alat untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan mental mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI