Mohon tunggu...
Alifiano Rezka Adi
Alifiano Rezka Adi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Arsitektur FT UGM Yogyakarta, yang slogannya better space better living, ayoo hidupkan ruang disekitar kita biar dunia ini lebih berwarna :DD

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menilik Indahnya Arsitektur Bambu di Pasar Kejujuran Jumoyo

26 Mei 2015   09:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:35 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_420292" align="aligncenter" width="600" caption="rekayasa struktur tingkat tinggi pada ujung arah kiblat mushola"]

14326065411373750941
14326065411373750941
[/caption]

[caption id="attachment_420293" align="aligncenter" width="600" caption="pola dinding di bagian depan tengah ruang sholat yang menegaskannya sebagai pusat orientasi ruang dalam"]

1432606629959029206
1432606629959029206
[/caption]

Aspek penghawaan juga diperhatikan melalui desain ruang yang terbuka pada bagian samping dan belakangnya. Selain itu struktur atap dibuat meninggi berangsur-angsur ke arah kiblat untuk membentuk ruang yang paling tinggi di bagian ujung arah kiblat. Hal ini agar udara yang masuk dari samping dan belakang mengalir ke bagian ruang atap yang paling tinggi sehingga menciptakan kenyamanan termal bagi yang melaksanakan ibadah di dalam ruangan mushola ini.

[caption id="attachment_420294" align="aligncenter" width="600" caption="pertimbangan penghawaan melalui desain ruang terbuka dan model struktur atap yang menjulang tinggi pada satu titik di ujung depan mushola"]

1432606757925896768
1432606757925896768
[/caption]

Yang tidak kalah menarik adalah detail atap mushola yang ternyata juga menggunakan bambu, bukan genteng ataupun sirap. Bambu dibilah sekitar 5cm dan disusun seperti susunan atap sirap dalam posisi terbalik (bagian dalam bambu di luar) sehingga seperti susunan ribuan saluran air pada atap bangunan ini. Selain itu, kulit dalam bambu yang memiliki serat dan tekstur kasar memberi gaya gesek lebih besar ketimbang kulit luar bambu yang halus dan licin. Itulah mengapa bambu untuk atap bangunan ini disusun terbalik agar lebih tahan dan tidak ‘melorot’ sewaktu-waktu.

[caption id="attachment_420295" align="aligncenter" width="614" caption="detail penutup atap dari susunan bilah-bilah bambu"]

14326068715807128
14326068715807128
[/caption]

Lingkungan sekitar yang nyaman

Kompleks pasar kejujuran memiliki ruang terbuka luas di luar bangunannya yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang komunal, sosialisasi, berkumpul, atau sekedar hangout. Bila nantinya pasar sudah dikembangkan dan beroperasi, lingkungan terbuka ini akan menjadi pembeda dengan pasar pada umumnya yang biasanya sangat padat dan terkesan kotor. Terlebih dengan hadirnya mushola berarsitektur tinggi yang dapat mengangkat nilai kawasan pasar Jumoyo kedepannya. Selain bernilai ekonomis, juga dapat bernilai rekreatif.

14326070181557071163
14326070181557071163

14326071001099886629
14326071001099886629

Arsitektur tidak melulu mahal dan megah, namun yang sedikit yang sederhana tapi detail lebih mengena di hati masyarakat

SALAM ARSITEKTUR INDONESIA . . . .



Sumber referensi :

Handoko, EB. 2014, Rancang Bangun Bangunan Bambu: Sarana Ibadah bagi Komunitas Petani P4S Tani Mandiri Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung. Hibah Pengabdian bagi Pembangunan Masyarakat, No. Perjanjian : III/ LPPM/ 2014-03/ 08-PM

Harysakti, Ave; Sholehah. 2014, “Studi Potensi Material Bambu dan Re-Material Modular untuk Desain Rumah Murah yang Berkelanjutan”,Jurnal Perspektif Arsitektur, Volume 9 / No.2, Desember 2014

jogja.tribunnews.com/2013/09/26/korban-lahar-dingin-di-jumoyo-segera-miliki-pasar-kejujuran, diakses pada 26 Mei 2015

regional.kompasiana.com/2013/09/21/akhirnya-lanjut-juga-pembangunan-pasar-jumoyo-591836.html, diakses pada 26 Mei 2015

Sukawi, 2010. “Bambu sebagai Alternatif Bahan Bangunan dan Konstruksi di Daerah Rawan Gempa”, Jurnal TERAS, Volume X Nomor 1, Juli 2010

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun