Mohon tunggu...
Alifiano Rezka Adi
Alifiano Rezka Adi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Arsitektur FT UGM Yogyakarta, yang slogannya better space better living, ayoo hidupkan ruang disekitar kita biar dunia ini lebih berwarna :DD

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

“Mencorat-Coret” Lingkungan Sekitar Menjadi Lebih Ekologis

3 Februari 2015   20:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:53 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan perkotaan yang begitu pesat mendorong pembangunan cenderung kurang memperhatikan aspek lingkungan alami. Padahal  keberadaan lingkungan alami ini sangat diperlukan untuk mengimbangi dampak negatif pembangunan seperti polusi, limbah, penyerapan air tanah, kebisingan, dan panas lingkungan. Penghijauan seperti pepohonan misalnya, bila dioptimalkan di seluruh wilayah secara merata akan dapat menurunkan suhu lingkungan sehingga menciptakan kenyamanan bagi manusia didalamnya. Di kota-kota besar biasanya terdapat taman-taman kota yang sengaja dibangun ditengah wilayah perkotaan. Selain sebagai tempat rekreasi dan ruang publik, taman-taman ini juga berperan sebagai paru-paru kota, yaitu menghadirkan udara yang sejuk dan bersih dari polusi perkotaan.

Taman Cibeunying di Bandung

14229453471023534886
14229453471023534886
Taman Lanjut Usia / Kalimantan di Surabaya

Meskipun begitu masih ada banyak tempat disekitar kita yang masih kurang dalam hal perhatian terhadap lingkungan alami. Misalnya jalan setapak di sekitar kita. Apakah sudah ada cukup pohon di sepanjang jalan tersebut? Apakah pohon-pohon tersebut sudah meneduhi ruang dibawahnya secara merata? Apakah material jalan menghalangi air hujan meresap ke dalam tanah? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang mendorong rasa penasaran kita tentang bagaimana menjadikan lingkungan sekitar lebih ekologis. Istilah ekologis yang dimaksud disini adalah lingkungan yang memperhatikan aspek lingkungan alami, tanpa mengurangi nilai fungsionalitasnya sebagai wadah kegiatan manusia di dalamnya, misalnya dengan adanya pepohonan, taman, material jalan yang meresapkan air ke dalam tanah, dan masih banyak lagi.

Kebanyakan dari kita seringkali menunggu dan berharap pemerintah atau pihak-pihak yang memiliki power dapat segera memperbaiki lingkungan sekitar, entah lebih indah, lebih bersih, lebih sehat, lebih hijau, dan sebagainya. Upaya yang umum dilakukan masyarakat adalah memberikan kritik atau komplain secara langsung atau secara tersurat kepada pihak-pihak yang berwenang.

Namun ada cara lebih unik, bahkan lebih efektif dalam memberikan kritik atau komplain tentang lingkungan kita yang kurang ekologis tersebut, yaitu dengan “mencorat-coret” lingkungan sekitar kita. Tentu saja yang dimaksud bukan benar-benar mencorat-coret lingkungan dengan tulisan-tulisan kritikan, namun memodifikasi foto lingkungan menjadi lebih ekologis menurut gagasan kita sendiri. Cara ini cukup sederhana dan dapat dilakukan oleh kita semua yang menginginkan lingkungan kita lebih ekologis. Berikut adalah langkah-langkah “mencorat-coret” lingkungan sekitar kita :


  1. Pertama, ambil foto lingkungan yang menurut kita kurang ekologis dan masukkan ke dalam komputer atau gadget kita
  2. Kedua, masukkan file foto tersebut ke software grafis seperti Photoshop, Corel Draw, Paint, Adobe Ilustrator, atau software lain yang kita kuasai. Intinya adalah foto tersebut dapat kita “corat-coret” sesuai kehendak kita
  3. Ketiga, tambahkan dalam foto tersebut unsur-unsur seperti pepohonan, rerumputan, atau ubah material jalan menjadi paving atau grassblock. “Mencorat-coret” disini dapat dilakukan dengan menumpuk bagian foto tertentu dengan foto lain, atau dengan menambahkan gambar-gambar tertentu pada bagian yang kurang pada foto tersebut
  4. Terakhir, simpan gambar yang telah kita modifikasi tersebut dan bandingkan dengan foto sebelum kita “mencorat-coret”nya.


[caption id="attachment_394664" align="aligncenter" width="479" caption="Penghijauan bagian median jalan dan modifikasi material jalan tepi"]

14229455061593297512
14229455061593297512
[/caption]

14229457631977133257
14229457631977133257
Modifikasi perkerasan jala dengan grassblock dan paving
14229458291434105666
14229458291434105666
Mengisi kekosongan ruang tepi jalan menjadi lebih fungsional dan hijau

[caption id="attachment_394667" align="aligncenter" width="468" caption="Mengisi vegetasi di tengah ruang pejalan kaki"]

1422945927781658357
1422945927781658357
[/caption]

[caption id="attachment_394669" align="aligncenter" width="512" caption="Modifikasi jalur sepeda dan penambahan vertical greening sebagai pembatas jalur"]

14229460411675343300
14229460411675343300
[/caption]

Hasil corat-coret ini dapat kita tunjukkan kepada siapapun, termasuk kepada pihak-pihak yang berwenang dan dapat merealisasikan perbaikan lingkungan tersebut secara nyata. Tentu saja bentuk aspirasi melalui gambar-gambar ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas sesuai pikiran masyarakat. Tidak perlu dengan gambar yang bagus atau detail, asalkan gagasan kita sudah tersalurkan ke dalam coretan foto itu, pemerintah atau yang berwenang akan paham maksud masyarakat dalam memandang lingkungan sekitarnya yang dianggap masih kurang ekologis. Bukan tidak mungkin coretan kita sendiri akan menjadi kenyataan, merubah lingkungan menjadi sesuai imajinasi kita, apakah kita tidak merasa bangga?

Dengan begitu, kita tidak perlu lagi menunggu dan berharap dalam ketidakpastian kapan lingkungan kita akan berubah. Semakin cepat dan sering kita mengkreasikan lingkungan sekitar kita, semakin cepat pula imajinasi tersebut menjadi kenyataan.

Salam GO GREEN  ! ! ! !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun