Mohon tunggu...
Alifiano Rezka Adi
Alifiano Rezka Adi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Arsitektur FT UGM Yogyakarta, yang slogannya better space better living, ayoo hidupkan ruang disekitar kita biar dunia ini lebih berwarna :DD

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mempersiapkan Lingkungan yang Tanggap Hujan dengan Gerakan Sadar Lingkungan

13 Februari 2015   00:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:19 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_396465" align="aligncenter" width="614" caption="http://www.mitchamcouncil.sa.gov.au/page.aspx?u=1655"][/caption]

Hujan berhari-hari tiada henti, ditambah sambaran kilat dan petir yang menggetarkan rumah seringkali membuat kita merasa cemas, enggan keluar rumah, bahkan bisa jadi enggan menengok keluar jendela karena takut. Kita lantas tiba-tiba kaget setelah hujan reda dan keluar rumah, melihat jalan-jalan rusak, genangan air dimana-mana, daun dan ranting berserakan dimana-mana, beberapa yang pohon tumbang, atau hingga bencana banjir dan longsor di beberapa tempat.

Kondisi iklim global yang telah banyak berubah mengakibatkan curah hujan dalam setahun mengalami peningkatan. Kita dapat merasakan musim hujan sekarang lebih lama ketimbang musim kemarau dalam satu tahun. Tidak mengherankan jika ada banyak kerusakan lingkungan karena faktor hujan ini. Tentu kita tidak bisa menyalahkan hujan atau iklim yang kurang bersahabat tersebut, kita sendirilah yang sebenarnya menjadi lakon yang dapat menyelamatkan lingkungan dari resiko kerusakan akibat dari hujan. Upaya itu dapat dimulai dari lingkungan rumah kita sendiri, hingga ke lingkungan masyarakat yang lebih luas.

Menambah Penghijauan dan Peresapan

Air hujan dapat berperan sebagai bekal cadangan persediaan air setahun mendatang. Oleh karena itu air hujan harus dialirkan dan diserapkan sepenuhnya ke dalam tanah. Menanam dan memelihara berbagai jenis tanaman pohon atau perdu dapat membantu meresapkan air hujan sehingga tidak terbuang sia-sia. Halaman rumah kita yang masih ditutup perkerasan seperti paving atau beton dapat dipangkas setengahnya untuk taman. Alternatif lain adalah dengan menggunakan grassblock untuk memperbesar ruang resap air ke dalam tanah.

[caption id="attachment_396466" align="aligncenter" width="448" caption="http://tunashijau.org/2013/04/26/penghijauan-gagal-pesantren-ul-ulum-walhikam-buat-lubang-resapan/"]

1423735455396343568
1423735455396343568
[/caption]

Selain itu menambah jumlah peresapan juga dapat membantu melancarkan proses peresapan air hujan. Jenis peresapan ini dapat berupa sumur resapan atau dengan biopori. Media ini dapat kita buat dalam jumlah yang tidak terbatas, semakin banyak maka akan semakin baik dalam meresapkan air ke dalam tanah. Dengan jumlah air tanah yang cukup, masyarakat bisa mendapatkan persediaan air yang cukup dan mungkin tidak ada lagi sumur yang asat atau kering.

Mengontrol Pohon Sekitar Rumah

Seringkali di halaman rumah kita terdapat pohon perindang yang teduh dan tinggi. Namun pohon-pohon tersebut harus dikontrol ketinggiannya agar terhindar dari angin kencang atau badai ketika hujan turun. Selain itu perhatikan bila terdapat pohon yang terserang rayap atau terjadi pelapukan yang dapat membahayakan dan berpotensi roboh karena kekuatan akar atau batang mendapat gangguan fisik.

[caption id="attachment_396472" align="aligncenter" width="514" caption="http://www.rumahku.com/berita/read/tips-menanam-pohon-di-rumah-407882#.VNx8X_msXX4"]

14237359661098417931
14237359661098417931
[/caption]

Merawat Saluran Drainasi

Saluran drainasi memiliki fungsi penting ketika hujan turun, yaitu mengalirkan atau mengarahkan air hujan yang turun ke saluran kota, ke permukaan tanah, atau ke dalam peresapan. Saluran drainasi seringkali tertutup oleh banyaknya kotoran berupa endapan tanah atau dedaunan sehingga menghambat aliran air yang lewat. Akibat yang paling parah adalah dapat terjadi banjir di lingkungan sekitarnya.  Oleh karena itu secara berkala kita harus rutin mengontrol kebersihan saluran drainasi, mulai dari lancar tidaknya saluran di rumah kita, selokan depan rumah, hingga saluran di kampung atau desa kita.

[caption id="attachment_396470" align="aligncenter" width="448" caption="http://idebangunan.blogspot.com/2013/01/saluran-air-saluran-drainase-syarat.html"]

1423735817615554025
1423735817615554025
[/caption]

Merawat Talang Rumah

Talang termasuk saluran drainasi yang biasanya mengelilingi atap rumah kita. Seringkali talang dipenuhi oleh dedaunan kering akibat pohon-pohon tinggi di sekitar rumah. Bila hujan turun dan masih banyak tumpukan daun di talang ini akan mengakibatkan beban yang berlebih dan talang dapat rusak atau roboh. Oleh karena itu secara berkala talang harus dibersihkan dan diperiksa apakah struktur talang masih kokoh atau kuat tidak.

[caption id="attachment_396467" align="aligncenter" width="462" caption="http://thzarch.in/housing-settlement/talang-tolong-talang/"]

14237355971471962254
14237355971471962254
[/caption]

Merawat Sungai

Sungai dapat dikatakan saluran drainasi yang lebih besar, yang menjadi muara saluran-saluran drainasi kecil dari beberapa kampung sepanjang sungai tersebut. Sungai seringkali menjadi penyebab banjir karena luapan airnya yang sudah melebihi batas tanggul sungai. Namun bila ditelusuri banyak kita jumpai tumpukan sampah dan endapan di sungai-sungai tertentu. Tumpukan sampah ini mengurangi lebar aliran sungai, bahkan hingga sampai sepertiga atau setengahnya. Adapan endapan-endapan yang sudah menaun dapat mendangkalkan sungai tersebut sehingga seakan sungai menjadi lebih tinggi dari biasanya. Bahkan di beberapa sungai, endapan yang sudah ada sangat lama dapat menjadi daratan baru. Kita berpikir bahwa itu adalah ruang terbuka sempadan sungai, namun sebenarnya adalah tumpukan endapan yang sudah terbentuk lama.

[caption id="attachment_396469" align="aligncenter" width="491" caption="endapan sungai yang sudah menumpuk (dokumentasi pribadi)"]

14237356771287996340
14237356771287996340
[/caption]

Sama halnya dengan saluran drainasi, sungai harus dibersihkan dari berbagai kotoran-kotorannya. Sungai yang bersih dari sampah dan endapan akan memperlancar aliran air sungai dan mengurangi resiko bencana banjir. Sungai yang bersih juga akan merubah citra sungai yang selama ini dipandang kotor, kumuh, dan banyak sumber penyakit.

Kita tidak bisa menghindari lebatnya hujan atau ekstrimnya iklim yang dapat datang sewaktu-waktu. Oleh karena itu lingkungan kita juga harus “siap” menghadapinya. Bila lingkungan tidak siap, yang akan menderita juga kita yang ada di dalam lingkungan tersebut.

“Cintailah lingkungan sekitar maka alam akan bersahabat dengan kita”

Salam GO GREEN !!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun