Mohon tunggu...
Alifia Rizkyannisa
Alifia Rizkyannisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Halo, Saya adalah mahasiswa program studi jurnalistik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya disini hanya untuk mengembangkan skill menulis dan mau berbagi informasi yang bermanfaat dan beredukasi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Surganya Kuliner di Surken Bogor yang Bernuansa Budaya Tionghoa

23 Desember 2022   15:01 Diperbarui: 23 Desember 2022   15:16 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soto Mie Lomie Pak Maman sejak tahun 1968  yang ada di Jalan Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Foto: Alifia. R

Bogor, Jawa Barat - Jalan Suryakencana atau yang dikenal dengan nama Surken sudah menjadi ikon Kota Pusaka Bogor yang sangat dikenal oleh masyarakat luas sebagai wisata kuliner dan pusat kebudayaan. Hal ini karena lokasinya yang tepat di depan Kebun Raya Bogor dan Jalan Suryakencana mempunyai nuansa yang erat dengan budaya etnis Tionghoa.

Selain itu, Jalan Suryakencana mendapatkan julukan sebagai 'Surga Kuliner' karena menawarkan kuliner yang sangat beragam, mulai dari kuliner yang modern dan legendaris. Lalu, di Jalan Suryakencana menjadi tempat lalu-lalang kendaraan umum serta kendaraan pribadi dan di sepanjang jalan banyak bangunan tua yang membuat Jalan Suryakencana lebih hidup suasana tradisionalnya.

Dibalik ramainya Jalan Suryakencana ada sejarah tentang berdirinya jalan tersebut yang sudah ada sejak zaman kolonial sampai zaman sekarang yang sudah sangat populer. Perkembangan sejarah Jalan Suryakencana menjadi nilai daya tarik wisatawan.

Pada tahun 1740 terjadi peristiwa pengusiran etnis Tionghoa dari Kota Batavia dan pindah ke daerah yang sekarang dikenal sebagai Jalan Suryakencana, Kota Bogor. Pada saat itu etnis Tionghoa mencari kebutuhan sehari-hari dengan cara berdagang, sehingga saat itu dikenal sebagai nama Jalan Perniagaan.

Kemudian, jalan tersebut dibangun tahun 1808 atas perintah Daendels, Gubernur Hindia Belanda pada saat itu. Seiring berjalannya waktu, Jalan Perniagaan diganti namanya menjadi Jalan Suryakencana yang dikenal hingga sekarang.

"Jalan Suryakencana ini udah ada pas zaman penjajahan Belanda sekitaran tahun 1808, terus dulu nama jalannya itu Jalan Perniagaan dan jalanan ini cuma jalan beraspal biasa dan belum serapih sekarang. Terus tahun 1970 nama Jalan Perniagaan diganti jadi Jalan Suryakencana dan udah satu tahunan ini jalannya jadi bagus sama rapih karena di tata ulang sama Bima Arya Wali Kota Bogor," ujar Anta, warga setempat saat diwawancarai di Jalan Suryakencana pada Rabu (7/12/2022).

Suasana aktivitas saat hujan turun  di Jalan Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Foto: Alifia. R 
Suasana aktivitas saat hujan turun  di Jalan Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Foto: Alifia. R 

Setelah Jalan Suryakencana direvitalisasi, bangunan-bangunan tua yang ada di sepanjang jalan tersebut masih ada dan masih sangat kental unsur-unsur budaya etnis Tionghoa, mulai dari gapura yang berwana merah serta dihiasi dengan papan nama yang bertuliskan 'Lawang Suryakencana Kampung Tengah-Buitenzorg Dayeuh Bogor' dan di pinggir gapuranya ada dua patung macan yang membuat gapura tersebut semakin bagus. Di sepanjang jalannya terdapat tiang-tiang yang diukir dengan gaya khas etnis Tionghoa serta dipadukan warna merah dan dihiasi dengan lampion-lampion yang menggantung di tiang-tiang tersebut.

Sementara itu, di Jalan Suryakencana terdapat satu vihara atau klenteng tua yang bernama Vihara Dhanagun atau Hok Tek Bio dan klenteng ini dahulunya menjadi tempat persebaran etnis Tionghoa. Seiring berjalannya waktu, banyak etnis lain yang bermukim di Jalan Suryakencana, salah satunya suku Sunda yang sampai sekarang hidup berdampingan dengan sangat rukun oleh etnis Tionghoa.

"Di Surken ini memang masih banyak yang tinggal di sini orang asli Tionghoa sama orang asli sunda dan ada juga keturunan dari keduanya, mereka disini juga masih pada jualan. Jalan Surken ini juga dipegang sama Klenteng Bio, itu kan kayak ada tapekong gitu dan sekarang batesnya itu sampe Gang Aut yang di pegang oleh Klenteng Bio," pungkas Anta.

Lebih lanjut Anta mengatakan bahwa wisatawan yang datang ke Jalan Suryakencana banyak dari daerah luar Bogor dan turis-turis asing juga banyak yang berkunjung ke jalan tersebut untuk menikmati berbagai kuliner yang ada disana. Jalan Suryakencana ramai saat hari libur saja dan hari biasa tidak terlalu ramai pengunjung.

"Kalau Hari Sabtu dan Minggu, jalan ini penuh banget sama pengungjung sampai-sampai jalananya gak bisa dilewatin kendaraan. Jadi, yang pada bawa kendaraan harus parkir dulu di pinggir Jalan Surken terus mereka kalau mau nelusuri jalanan ini harus jalan kaki," tutur Anta.

Selain dari sejarah Jalan Suryakencana yang membuat daya tarik wisatawan, jalan tersebut juga mempunyai daya tarik dari kuliner-kulinernya yang sangat legendaris, seperti bir kotjok, es pala, lumpia basah, soto kuning, asinan jagung bakar, laksa, soto mie lomie dan masih banyak lagi. Semua kulinernya sangat laku keras oleh wisatawan yang sedang mengunjungi Jalan Suryakencana.

Soto Mie Lomie Pak Maman sejak tahun 1968  yang ada di Jalan Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Foto: Alifia. R
Soto Mie Lomie Pak Maman sejak tahun 1968  yang ada di Jalan Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Foto: Alifia. R

Hal tersebut dirasakan oleh Maman, pedagang soto mie lomie yang mengatakan bahwa penjualannya sangat laku keras oleh wisatawan yang berkujung ke jalan tersebut. Berjualannya dengan mangkal di pinggiran toko-toko Jalan Suryakencana dan berkeliling di sekitar jalan tersebut.

"Alhamdulillah selama 54 tahun saya berdagang soto mie lomie di Jalan Surken ini banyak yang beli dan kadang cepat habis sebelum sore. Soalnya di jalan ini ramai pengunjung dan hal ini membuat saya untung sebagai pedagang yang ada di Jalan Suryakencana," tutur Maman saat diwawancarai di Jalan Suryakencana pada Rabu (7/12/2022).

Selain banyaknya kuliner yang bisa didapatkan di Jalan Suryakencana, banyak juga tempat spot foto yang keren dan pastinya diminati wisatawan, khususnya kaum-kaum milenial. "Aku baru pertama kali dateng kesini dan pas aku lihat Surken ini tempatnya bagus terus aesthetic dan cocok banget buat foto-foto gitu," ujar Lisa, pengunjung saat diwawancarai di Jalan Suryakencana pada Rabu (7/10/2022).

Lebih lanjut Lisa mengatakan bahwa Jalan Suryakencana ini menjadi tempat wisata yang wajib dikunjungi bersama teman dan keluarga. Hal ini karena banyak kuliner yang bisa dipilih dengan harga yang terjangkau dan tempatnya bagus untuk berfoto-foto.

Penulis: Alifia Rizkyannisa, Mahasiswa Semester 3 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun