Pendidikan Dasar Islam Abad 21 di SDN Kentungan Yogyakarta
Problematika Pendidikan Dasar Islam Abad 21 di SD Negeri kentungan, sangat serius dan penting yang mana mengenai; kurangnya pendidikan karakter dan kurangnya fasiltas yang menunjang untuk kegiatan proses pembelajaran. Namun kepalas sekolah SD Negeri Kentungan berkolaborasi baik dari pihak pemerintah, ketua komite sekolah, bapak/ibu dewan guru, orangtua wali murid, serta tokoh masyarakat.Â
Sehingga mampu meminimalisirkan permasalahan-permasalahan yang terjadi di sekolah demi ketercapaiannya tumbuh kembang siswa menjadi lebih aktif dan berekspresi sesuai dengan bidang-bidangnya serta menanamkan nilai-nilai karakter dengan memiliki kepribadian budi pekerti.
Dan tidak membuat anak-anak terkekang karna sekolah menerapkan GSM (Gerakan Sekolah Menyenangkan) dan bisa menggunakan alat canggih di dalam kegiatan pembelajaran dengan catatan di jam sekolah. Sehingga anak-anak tidak merasa jenuh dan bosan dengan kegiatan pembelajaran yang di sekolah. Guru pun selalu memberi reward kepada anak-anak yang berprestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Source :Ejournal.nusantaraglobal.ac.id
Artikel diatas membahas beberapa isu penting terkait pendidikan dasar Islam di SD Negeri Kentungan, Yogyakarta, yaitu mereka fokus pada masalah pendidikan karakter dan fasilitas. Secara global, artikel ini memberikan pandangan positif tentang upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk menangani masalah tersebut dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih kondusif. Berikut adalah beberapa poin yang bisa diperhatikan dari artikel tersebut:
1. Masalah yang Dihadapi: Artikel ini fokus kepada dua isu utama di sekolah, yaitu kekurangan dalam pendidikan karakter serta fasilitas yang memadai untuk mendukung proses belajar. Kedua masalah ini relevan dan sering menjadi fokus perhatian di banyak institusi pendidikan.
2. Upaya Kolaboratif: Salah satu aspek yang patut dicontoh adalah kerjasama antara kepala sekolah, pemerintah, ketua komite sekolah, para guru, orang tua, dan tokoh masyarakat. Pendekatan kolaboratif ini sangat penting untuk menangani masalah pendidikan karena melibatkan berbagai pihak yang memiliki peran dan tanggung jawab dalam pendidikan anak.
3. Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM): Implementasi GSM mencerminkan upaya sekolah untuk membuat proses belajar lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi rasa bosan dan meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
4. Penggunaan Alat Canggih dan Reward: Penggunaan teknologi canggih dan pemberian penghargaan kepada siswa yang berprestasi merupakan langkah positif untuk meningkatkan mutu pendidikan dan motivasi siswa. Ini juga menunjukkan bahwa sekolah berusaha mengikuti perkembangan teknologi dan memberikan penghargaan yang sesuai untuk pencapaian siswa.
5. Tumbuh Kembang dan Nilai Karakter: Penekanan pada pengembangan diri siswa serta penanaman nilai-nilai karakter menunjukkan bahwa sekolah tidak hanya fokus pada pencapaian akademik tetapi juga pada pembentukan kepribadian siswa. Hal ini penting agar siswa tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga memiliki budi pekerti yang baik.
6.Kepemimpinan dan Visi Kepala Sekolah: Kepemimpinan kepala sekolah sangat krusial dalam mengarahkan perubahan di sekolah. Meskipun artikel sudah mencatat adanya kolaborasi yang baik, sebaiknya lebih ditekankan bagaimana peran kepala sekolah berkontribusi pada hasil yang dicapai. Visi dan strategi yang jelas dari kepala sekolah sering kali merupakan faktor penting dalam pelaksanaan inisiatif pendidikan yang efektif.
7. Partisipasi Orang Tua dan Masyarakat: Keterlibatan orang tua dan tokoh masyarakat dalam pendidikan anak sangat penting. Artikel dapat lebih mendalam membahas bagaimana orang tua terlibat dalam kegiatan sekolah serta bagaimana dukungan dari masyarakat berperan dalam perbaikan fasilitas atau mendukung proses belajar. Menyertakan contoh konkret dari keterlibatan ini akan menambah nilai artikel.
8.Evaluasi dan Penilaian: Artikel tidak menyertakan informasi tentang bagaimana sekolah mengevaluasi efektivitas dari pendekatan dan strategi yang diterapkan. Penting untuk mengetahui cara sekolah menilai kemajuan siswa dan efektivitas dari GSM serta penggunaan teknologi. Evaluasi yang rutin dan penilaian objektif akan membantu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
9.Sumber Daya dan Pendanaan: Aspek pendanaan dan pengelolaan sumber daya juga perlu dipertimbangkan. Mengingat adanya kekurangan fasilitas yang disebutkan, penting untuk mengetahui bagaimana sekolah mengelola anggaran dan mencari sumber pendanaan tambahan untuk meningkatkan fasilitas dan materi ajar.
10.Penerapan Nilai Karakter dalam Kegiatan Sehari-hari: Menanamkan nilai-nilai karakter seperti budi pekerti harus diimplementasikan tidak hanya dalam teori, tetapi juga dalam praktik sehari-hari. Artikel bisa lebih mendalami bagaimana nilai-nilai tersebut diterapkan dalam kegiatan sehari-hari di sekolah, baik di dalam maupun di luar kelas, serta dampaknya terhadap perilaku dan perkembangan siswa.
Secara keseluruhan, artikel ini memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana SD Negeri Kentungan menghadapi tantangan dalam pendidikan dasar Islam dan berbagai upaya yang dilakukan untuk memperbaiki situasi tersebut. Namun, artikel akan lebih komprehensif jika menyertakan data atau hasil nyata dari upaya yang dilakukan, seperti peningkatan prestasi akademik atau umpan balik dari siswa dan orang tua, untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai efektivitas solusi yang diterapkan, artikel ini juga memberikan gambaran yang positif tentang upaya-upaya SD Negeri Kentungan dalam mengatasi masalah pendidikan dasar Islam. Menambahkan aspek-aspek ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan komprehensif tentang pencapaian dan tantangan yang dihadapi oleh sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H