Skripsi adalah salah satu syarat penting bagi mahasiswa tingkat akhir untuk menyelesaikan masa kuliahnya. Skripsi selalu dianggap "horror" karena membutuhkan proses yang panjang, mulai dari menentukan judul, mencari objek yang pas untuk diteliti, bimbingan oleh dosen pembimbing, sidang proposal, dan lainnya.
Menurut jurnal yang diterbitkan oleh PSYMPATHIC: Jurnal Ilmiah Psikologi bahwa mahasiswa sering mengalami stres yang berasal dari kegiatan akademik. Bagi mahasiswa tingkat akhir, menyelesaikan skripsi seringkali menjadi stressor.
Gejala stres pada mahasiswa adalah merasa lelah, cemas, tidak bersemangat mengerjakan skripsi. Dampaknya skripsi tertunda dan mahasiswa memilih untuk melupakannya, menghindari dosennya, mengeluh di media sosial tentang kesulitan yang dihadapi dan akhirnya menunda masa studi.
Ketika mengalami stres, siswa membagikan masalahnya kepada kelompok sebaya untuk mendapatkan solusi atau hanya untuk menghilangkan perasaannya, yang disebut pengungkapan diri.
Untuk menghindari hambatan-hambatan tersebut, sebaiknya kamu melakukan hal ini:
1. Niat dan Mempersiapkan Diri
Dalam menulis skripsi, hal yang sangat penting adalah niat dan mempersiapkan diri sebaik mungkin dari berbagai hal yang akan terjadi, seperti membeli atau meminjam beberapa buku, literasi jurnal, mencari tahu tentang menyusun skripsi, dan lainnya.
2. Menjaga Pola Hidup yang Baik
Selain materi, kamu juga perlu menjaga pola hidup yang baik seperti memakan makanan yang sehat dengan teratur, jam tidur yang cukup, dan juga rajin berolahraga.