Mohon tunggu...
Alifia HasyaNadhira
Alifia HasyaNadhira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Alifia adalah seorang mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Pendidikan Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Self-Harm: Akankah Menjadi Penyelesaian Masalah yang Baik?

2 November 2023   08:08 Diperbarui: 2 November 2023   08:18 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perilaku self harm ini banyak dilakukan oleh remaja perempuan. Hal ini sejalan dengan pendapat (Rini, 2022) bahwa data tersebut menunjukan perilaku menyayat diri sendiri lebih banyak dilakukan oleh perempuan (26,44%) dibandingkan dengan laki-laki (3,45%). Temuan ini mengindikasikan bahwa perempuan lebih banyak melakukan perilaku menyakiti diri sendiri dibanding dengan laki-laki di berbagai bentuk perilaku menyakiti diri sendiri.

Kebanyakan individu yang sudah melakukan self-harm akan mengulangi perbuatannya berkali-kali sebagai penyelesaian masalahnya. Hal itu tentu saja berdampak negatif terhadap keberlangsungan kesehatan mentalnya untuk masa depan. Pelaku self- harm atau self injury ini dapat melakukan penyelesaian permasalahan lain yang dinilai lebih baik disbanding dengan menyakiti dirinya sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi masalah dan juga menenangkan pikiran. Selain itu, pelaku self-harm juga dapat disembuhkan dengan terapi. Beberapa terapi yang bisa digunakan  adalah Ekspresif Writing Therapy atau terapi  mencurahkan emosi melalui tulisan dan Art Therapy atau terapi mencurahkan emosi melalui menggambar. Melalui terapi menuliskan emosi diharapkan pelaku self harm dapat  mencurahkan  apa  yang  dirasakannya  dan  menekan  kegiatan mencederai diri sendiri  untuk tidak  terjadi  dan  tidak  dijadikan  sebagai  sebuah  pilihan  peredam  emosi  lagi.

REFERENSI

Fatmawaty, R. (n.d.). Memahami Psikologi Remaja (Vol. 02).

Prasanti, D., Prihandini, P., Raya Bandung-Sumedang, J., & 21 Bandung, K. M. (2019). FENOMENA AKSI MENYAKITI DIRI BAGI REMAJA DALAM MEDIA ONLINE (ANALISIS TEORI KONSTRUKSI SOSIAL DALAM FENOMENA AKSI MENYAKITI DIRI BAGI REMAJA DALAM MEDIA ONLINE TIRTO.ID) (Vol. 5).

Putro, K. Z. (2017). Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja. 17(1).

Ramadhani, A., & Retnowati, S. (2013). Depresi Pada Remaja Korban Bullying. www.thejakartapost.com

Rini. (2022). Perilaku Menyakiti Diri Sendiri: Bentuk, Faktor dan Keterbukaan Dalam Perspektif Perbedaan Jenis Kelamin. 6.

Wilson, F. L. (2012). Thoughts, images, and rumination of self-harm: validating a new measure of nonsuicidal self-injury (NSSI) ideation. Tesis Master of Science The University of Georgia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun