Mohon tunggu...
Alifia Galuh
Alifia Galuh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada

Merupakan mahasiswa yang hobi eksplorasi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menelusuri Jejak Budaya Jawa di Museum Sonobudoyo Yogyakarta

9 Oktober 2024   14:32 Diperbarui: 9 Oktober 2024   14:35 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lorong Waktu Photo by Author: Alifia Galuh

Bali Sang Tetangga Photo by Author: Alifia Galuh
Bali Sang Tetangga Photo by Author: Alifia Galuh

Kita beralih ke unit kedua, letak gedung berada persis di belakang gedung unit satu dengan ukuran bangunan yang lebih besar dibandingkan gedung unit satu. Ketika ingin memasuki unit dua, saya melihat beberapa orang baru saja menyelesaikan workshop membatik yang ternyata juga  disediakan oleh museum ini. Sayang sekali, saya tidak memiliki kesempatan untuk mencoba belajar membatik karena saya datang sedikit terlambat ketika waktu sesi membatik telah selesai. Kegiatan ini tentunya sangat cocok untuk wisatawan yang ingin merasakan pengalaman baru dan mungkin belum pernah mereka coba sebelumnya dengan membatik dari hasil usahanya sendiri. 

Kembali ke topik, saya selalu merasa excited dan penuh energi ketika ingin menelusuri unit dua ini. Ingin tahu mengapa? Karena unit ini berfokus dalam pemanfaatan perkembangan teknologi digital. Sebagian besar objek kesenian yang ada di dalam sini didesain dan dimodifikasi sedemikian rupa menggunakan sentuhan teknologi yang dijadikan sebagai media interaktif wisatawan. Beberapa objek ada yang dapat diakses oleh wisatawan dan juga ada beberapa yang dilarang untuk disentuh. Gedung ini terdiri dari lima lantai yang beroperasi, setiap lantainya  memiliki bagian objek dan atraksi yang sangat bervariatif sekaligus menarik dan sayang untuk dilewati. 

Meja Perjamuan dan Perhelatan Photo by Author: Alifia Galuh
Meja Perjamuan dan Perhelatan Photo by Author: Alifia Galuh

Secara keseluruhan, menurut saya unit dua memiliki daya tarik yang lebih unggul karena dilihat dari fasilitas dan infrastruktur yang mereka sediakan sangatlah modern tanpa meninggalkan unsur sejarah dan budaya. Media interaktif yang mereka sediakan antara lain adalah pada bagian Jemparingan yang merupakan salah satu aktivitas para kesatria dan bangsawan kerajaan Keraton untuk latihan keprawiraan serta kridha keprajuritan.  Wisatawan dapat mencoba aktivitas bermain panah secara virtual menggunakan teknologi Virtual Reality (VR). Selain itu ,terdapat zona interaktif lainnya yang tidak kalah menarik yaitu wahana permainan tradisional berupa game digital, spot storytelling tentang Sumbu Filosofi Jogja dilengkapi dengan visual audio yang unik dan menarik. 

Denah Wahana Interaktif SonobudoyoPhoto by Author: Alifia Galuh
Denah Wahana Interaktif SonobudoyoPhoto by Author: Alifia Galuh

Selain itu, saya juga berkunjung ke salah satu spot berupa studio yang bernama ‘Lorong Waktu’, di dalam sini terdapat layar yang cukup besar dan lebar menampilkan animasi yang menceritakan kisah tentang peristiwa ‘Hadeging Nagari’ sejarah Indonesia memperebutkan kekuasaannya dari tangan penjajah dan atas terlaksananya Perjanjian Giyanti melahirkan kerajaan baru ‘Ngayogyakarta’ yang dipimpin oleh Pangeran Mangkubumi yang naik tahta dengan gelar Sultan Hamengku Buwono I untuk mendirikan kota yang damai dan makmur bagi semua orang.  

Lorong Waktu Photo by Author: Alifia Galuh
Lorong Waktu Photo by Author: Alifia Galuh

Selama berada di dalam unit dua, saya sangat terpesona dengan segala fasilitas dan infrastruktur yang mereka gunakan. Dengan modal Rp10.000 saja saya sudah dapat merasakan pengalaman yang sangat berkesan dan bermutu. Perpaduan antara dunia klasik dan modern yang dilebur menjadi satu menghasilkan suatu pengalaman unik baru bagi wisatawan. Selain belajar mengenai sejarah saya juga mendapatkan pengetahuan baru terkait pemanfaat teknologi yang saat ini sudah mulai berkembang sangat pesat di peradaban dunia. 

Photo by Author: Alifia Galuh
Photo by Author: Alifia Galuh

Museum Sonobudoyo merupakan salah satu destinasi yang melek teknologi dalam upaya mengikuti perkembangan digitalisasi dan memenuhi kebutuhan wisatawan yang dinamis. Museum Budoyo tidak hanya memamerkan koleksi kuno dan media interaktif saja, namun mereka juga menawarkan atraksi lain berupa pementasan seni wayang meliputi Wayang Kulit, Wayang Orang, dan Wayang Topeng Panji. Selain itu, terdapat kegiatan workshop membatik, latihan tari, dan Tatah Sungging Wayang, serta zona menonton bioskop. Seluruh atraksi tambahan yang sangat menarik ini memiliki jadwal dan lokasi yang berbeda-beda setiap harinya, namun tetap di dalam area Museum Sonobudoyo sehingga mudah dijangkau oleh wisatawan yang berminat. Menurut saya, keputusan yang bagus untuk menjadikan Museum Sonobudoyo sebagai salah satu destinasi tujuan wisata utama ketika berlibur ke Yogyakarta, selain mendapatkan ilmu sejarah yang mengesankan, anda juga dapat merasakan pengalaman yang tidak akan pernah didapatkan di dalam museum sejarah dan budaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun