Mohon tunggu...
Alifia Feriani Choerunnisa
Alifia Feriani Choerunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Memiliki hobi membaca, menyanyi & travelling

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kesadaran terhadap Masalah Pengangguran 'Demi Terwujudnya Generasi Indonesia Emas 2045'

30 November 2024   20:09 Diperbarui: 30 November 2024   20:09 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Di dalam suatu negara atau masyarakat, pasti tidak selalu berjalan dengan mulus. Pasti ada sesuatu yang tidak diharapkan terjadi oleh masyarakat. Ada situasi-situasi yang merugikan banyak orang dan tidak diinginkan terjadi. Situasi tersebut sangat berdampak bagi masyarakat banyak. Itu akan mengganggu keseimbangan kehidupan masyarakat. Sehingga fungsi-fungsi kehidupan juga akan terganggu. Situasi tersebut adalah masalah sosial.

Pengangguran juga termasuk ke dalam masalah sosial yang sangat besar di Indonesia. Pengangguran terjadi karena berbagai faktor. Salah satunya adalah karena persaingan dari sumber daya manusia. Persaingan ini terjadi dalam hal mencari lapangan pekerjaan. Hal tersebutlah yang menjadi faktor pengangguran jadi masalah sosial. Sama dengan kemiskinan, pengangguran selalu meningkat dari tahun ke tahun. Faktor lainnya yang menyebabkan pengangguran adalah karena masyarakat tidak produktif. 

Analisis pengangguran di Indonesia juga melibatkan berbagai aspek yang saling berhubungan, seperti hal-hal berikut:

Pertumbuhan Penduduk

Peningkatan jumlah penduduk yang pesat tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang cukup.

Pendidikan dan Keterampilan

Ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki lulusan pendidikan dan kebutuhan pasar kerja.

Krisis Ekonomi

Resesi atau krisis ekonomi dapat menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penutupan perusahaan.

Perubahan Struktur Ekonomi

Peralihan dari sektor pertanian ke industri dan jasa membutuhkan adaptasi yang sering kali tidak dapat dilakukan oleh tenaga kerja.

Teknologi dan Otomatisasi

Perkembangan teknologi yang menggantikan tenaga kerja manusia di berbagai sektor.

Kualitas SDM

Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia yang mempengaruhi daya saing di pasar kerja.

Keterbatasan Akses Informasi

Kurangnya informasi mengenai lowongan pekerjaan membuat pencari kerja kesulitan menemukan kesempatan yang ada.

Fenomena pengangguran lainnya di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor. Di Indonesia banyak para pencari kerja menjadikan pendidikan sebagai syarat utama dalam membuka lowongan pekerjaan. Biasanya orang yang tidak memiliki pendidikan yang cukup akan kalah dengan orang yang memiliki pendidikan tinggi. 

Berapakah jumlah pengangguran di Indonesia secara umum maupun dalam persentase? 

Jumlah pengangguran di Indonesia cenderung menurun dalam tiga tahun terakhir, semenjak mencapai puncak tertinggi di awal pandemi Covid-19. Kemudian, jumlah pengangguran di Indonesia tembus 9,77 juta orang pada Agustus 2020. Angka itu naik 2,67 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di tahun 2021, jumlah pengangguran atau tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2021 mencapai 6,49 persen dari jumlah angkatan kerja atau setara dengan 9,10 juta. Jumlah ini lebih rendah dari pada TPT pada Agustus 2020. Saat ini, menurut Badan Pusat Statistik (BPS - Statistics Indonesia), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2024 sebesar 4,82 persen, turun sebesar 0,63 persen poin dibanding Februari 2023. 

Selain itu, terdapat tipe-tipe pengangguran yg dapat kita jumpai saat ini di Indonesia, apa sajakah itu? antara lain:

Pengangguran Terbuka

Mereka yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi tidak menemukan.

Pengangguran Terselubung

Tenaga kerja yang bekerja tetapi tidak sepenuhnya terpakai, misalnya pekerja paruh waktu.

Pengangguran Musiman

Terjadi di sektor-sektor tertentu, seperti pertanian, yang bergantung pada musim.

Daripada itu, pengangguran juga memiliki dampak sosial yang dapat terjadi di lingkungan masyarakat Indonesia, seperti halnya:

Kesejahteraan

Pengangguran dapat menyebabkan peningkatan kemiskinan dan ketidakstabilan sosial.

Kesehatan Mental

Tingginya angka pengangguran dapat menyebabkan masalah kesehatan mental di kalangan individu yang terdampak.

Jika dibiarkan terus-menerus, pengangguran akan menimbulkan masalah baru. Harus ada solusi maupun kebijakan untuk pengangguran. Berikut beberapa kebijakan dan solusi yang tepat dalam menghadapi pengangguran 

Pelatihan dan Pendidikan

Meningkatkan program pelatihan keterampilan agar sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan begitu, tidak akan kalah dengan masyarakat produktif lain.

Dukungan untuk Kewirausahaan

Mendorong pengembangan usaha mikro dan kecil oleh pemerintah untuk kemajuan bangsa dan bernegara.

Investasi Infrastruktur

Peningkatan infrastruktur untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Akan tetapi, lapangan yang tersedia tidak hanya mengandalkan pendidikan yang tinggi dan banyak pengalaman. Maka itu, tidak akan memecahkan masalah pengangguran ini.

Reformasi Kebijakan Ketenagakerjaan

Menyederhanakan regulasi ketenagakerjaan untuk mendorong perusahaan merekrut lebih banyak pekerja.

Penguatan Kerja Sama Regional

Membangun kemitraan antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan industri lokal.

Masalah pengangguran ini pada umumnya sering dihadapi oleh negara berkembang. Per Juli 2024, Indonesia menempati peringkat pertama di ASEAN untuk tingkat pengangguran. Sementara di dunia, Indonesia berada di peringkat ke-57.  Di Indonesia, salah satunya di Provinsi Sulawesi Tenggara, permasalahan ini sudah semakin besar. Berdasarkan hasil analisis, menunjukkan bahwa pengangguran di Indonesia adalah masalah kompleks yang memerlukan pendekatan multidimensi untuk mengatasinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun