Pelaku individual yang dilakukan oleh remaja generasi milenial tersebut mengarahkan perilakunya terhadap penetapan kebiasaan yang dijalaninya. Menurut Weber, perilaku yang dilakukan generasi milenial ini merupakan kelakuan sosial berakal yang dilakukan berdasar kesadaran individual.Â
Interaksi sosial juga menjadi bagian pokokdari adanya kehidupan sosial bagi generasi milenial tersebut. Tindakan sosial bagi Weber adalah segala tindakan individu yang dilakukan dengan adanya makna ataupun arti subjektif bagi dirinya. Dalam menggunakan teknologi oleh para generasi milenial tentu memiliki sebuah makna dan arti subjektif dalam mekakukannya.Â
Generasi milenial saat pandemi ini tentu menggunakan teknologi digital ini sebagai media komunikasi dalam pendidikan maupun non pendidikan. Teori tindakan oleh Weber ini juga melihat suatu tindakan manusia berdasar pada pertimbangan hal tersebut baik bagi mereka.Â
Namun rasionalitas dari pemahaman baik tersebut tidak bergantung pada sebuah keuntungan layaknya bagi ilmu ekonomi. Weber memfokuskan teorinya pada tindakan yang beriorentasi pada tujuan dan motivasi pelaku yang bukan hanya melihat dari skala kecil masyarakat yaitu individu.Â
Masyarakat mampu membandingkan struktur, beberapa masyarakat dengan memahami alasan-alasan mengapa warga masyarakat bertindak, kejadian di masa lalu yang mempengaruhi karakter mereka, dan memahami tindakan para pelakunya yang hidup di masa kini, tetapi tidak mungkin menggeneralisasi semua masyarakat atau semua struktur sosial.Â
Weber memusatkan perhatiannya pada tindakan yang jelas- jelas melibatkan campur tangan proses pemikiran (dan tindakan bermakna yang ditimbulkan olehnya) antara terjadinya stimulus (pemicu atau penggerak) dengan respon (reaksi) (Nur Inayati Saiful:2016).
Sementara pada generasi milenial yang menggunakan teknologi tersebut berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Weber, makna yang dilakukan oleh generasi milenial khususnya kepada teknologi sangat beragam. Tindakan sosial remaja saat ini misalnya dalam bersosial media, dapat dijadikan ajang eksistensi mencari oengakuan diri terhadap orang lain.Â
Sebagaimana sosial media menjadi suatu hal yang terbilang wajib digunakan selain sebagai media komunikasi yang sangat mudah namun juga menjadi proses interaksi secara tidak langsung yang berujung kepada adanya kehidupan sosial yang berlomba untuk diakui.Â
Namun mungkin ada pula generasi milenial yang mengunggah sesuatu di sosial media berdasar pada tindakan tradisional, atau tindakan yang dilakukan hanya karena adanya kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat tanpa menyadari adanya alasan tertentu dalam melakukan hal tersebut.
Karena hal-hal diatas, generasi milenial atau pemuda di era ini harus bersaing dalam kreatif dan penguasaan teknologi digital yang bijak agar menjadi suatu pergerakan bagi kaum muda untuk sukses membangun negeri ini dan menjadi penerus yang baik.Â
Memilah-milah kembali hal yang harus dilakukan dalam memanfaatkan teknologi dengan hal-hal yang harus dihindari secara konsisten agar kemajuan teknologi yang pesat ini menjadi bagian dari peran teknologi terhadap kemajuan pemikiran dan perilaku, bukan malah menyebabkan kemunduran pemikiran dan dampak yang negatif bagi negeri ini.