Mohon tunggu...
Alifia Fariza
Alifia Fariza Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gerakan dan Peranan Golongan Pemuda di Masa Pandemi Covid-19 (Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ)

18 Oktober 2021   18:15 Diperbarui: 18 Oktober 2021   18:20 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan dan Peranan Masyarakat Golongan Pemuda di Masa Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif Weber

Pemuda bagi bangsa Indonesia merupakan tameng yang penting untuk dibentuk demi masa depan bangsa yang lebih makmur. Pemuda menjadi sosok yang berperan penting untuk menjadi bibit harapan negeri. Karena hal ini pun, peran pemuda sangat diharapkan oleh bangsa Indonesia dalam segala aspek dan masalah yang terjadi di negeri ini. 

Orang muda juga dapat disebut sebagai aktor kunci dalam bagian-bagian penting bagi proses perubahan sosial maupun ekonomi. Pemuda diartikan sebagai sekelompok orang muda dalam banyak cara menarik dan kaya, termasuk kepemudaan sebagai transisi, kepemudaan sebagai identitas, kepemudaan sebagai aksi, kepemudaan sebagai praktik budaya, dan pemuda sebagai pencipta budaya (Jones 2009). 

Kajian-kajian yang dapat dilakukan terhadap pemuda Indonesia memiliki cakupan yang luas mengenai pola dan kecenderungan terhadap kajian pemuda, di mana kajian tersebut pada umumnya mencakup pemfokuskan terhadap remaja urban yang berada di kota-kota besar.
     
Merujuk pada peranan pemuda yang sangat dibutuhkan dari setiap masalah yang ada di negara ini, masalah baru muncul di hampir seluruh belahan dunia pada saat ini termasuk di Indonesia. Fenomena baru muncul ke negeri ini berupa wabah virus Covid-19 yang datang dari Wuhan, Tiongkok dan memunculkan korban yang terus bertambah. 

Coronavirus sendiri merupakan sekumpulan virus yang berasal dari subfamili Orthocronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales (Yunus & Rezki, 2020). Mengetahui adanya pandemi yang berlangsung sekarang ini, membuat para pemuda memiliki kewajiban untuk membangun kesadaran dalam melakukan pergerakan-pergerakan yang akan membantu menyelesaikan beberapa masalah yang muncul dalam musibah yang terjadi sekarang ini.

Di saat masa Pandemi yang sangat sulit ini, Indonesia memiliki harapan besar terhadap para pemuda untuk ikut serta berperan aktif melakukan tindakan nyata demi mengurangi berbagai dampak negatif yang dirasakan masyarakat akibat dari adanya pandemi ini. 

Walaupun pengurangan danpak dari covid-19 pada masyarakat trlah dilakukan pemerintah dalam berbagai kebijakan, namun pemuda pun masih menjadi bagian penting untuk menutupi berbagai hal yang tidak dapat dilakukan oleh pemerintah secara maksimal. Pemuda harus didorong untuk berperan menjadi agen perubahan (agent of change) yang harus mendorong adanya perubahan bagi masyarakat dalam arti arahan perbaikan melalui efektifitas dari perbaikan maupun pengembangan.

Kondisi yang terjadi pada saat ini seharusnya menjadikan para pemuda dapat berpikir untuk melukan tindakan sosial yang akan sedikit banyak membantu dalam masa pandemi ini, baik untuk mengurangi penyebaran covid-19, membantu menjadi relawan dalam bidang keperawatan, membantu dalam segi ekonomi dan masih banyak bidang yang dapat dilakukan oleh para pemuda untuk melakukannya. 

Hal tersebut seharusnya dapat dilakukan oleh tiap-tiap pemuda dengan memanfaatkan kemampuan dan minat yang tiap individu miliki untuk membantu dalam gerakan positif yang bermanfaat bagi masyarakat banyak. Pemuda pada generasi gen-z ini seharusnya sudah paham betul mengenai teknologi yang canggih, dan seharusnya dapat dijadikan sebuah platform yang besar demi membuat pergerakan-pergerakan positif, seperti mengkampanyekan gerakan social distancing, membuka platform donasi untuk membantu keluarga yang terdampak ekonomi, maupun hal-hal lain yang dapat bermanfaat.

Pada nyatanya, sangat miris mengetahui masih banyak kaum oemuda di negeri ini yang minim kesadaran dan malah menjadi sumber masalah yang besar di saat kondisi pandemi ini. Pemuda di Indonesia yang belum memiliki kesadaran ini cenderung mengedepankan gengsi dan keinginannya dibandingkan dengan keselamatan orang banyak. 

Dari hal ini pun dapat kita ketahui bahwa keberadaan pemuda yang sadar dan berani melakukan pergerakan dengan tujuan membuat kaum sebayanya sadar akan pentingnya mematuhi protokol di masa ini menjadi hal utama yang akan berpengaruh terhadap penurunan angka korban covid-19. Pergerakan-pergerakan inilah yang dapat kita sebut sebagai tindakan sosial yang memengaruhi agen lain, yang mana dilatarbelakangi situasi dan dampak yang didapat dari pandemi ini.

Mengapa harus pemuda yang melakukan sosialisasi ini? hal ini karena pemuda memiliki emosi dan ambisius yang seharusnya lebih tinggi daripada usia lain. Pemuda juga seharusnya memiliki sikap kritis yang ditunjukan dengan melakukan tindakan-tindakan tersebut berdasarkan kesadaran yang dimilikinya atas pencegahan penyebaran virus tersebut. 

Pemuda juga memiliki kemampuan dan mobilitas yang cenderung tinggi untuk mempengaruhi pemikiran tiap-tiap individu lain terlebih udus sebayanya. Pemuda pun memiliki akses digital yang sangat luas dan kemampuannya berteknologi yang dapat dilakukan dengan mudah dalam memberikan wawasan mengenai pentingnya melakukan pergerakan demi kebaikan bersama.

Di bidang hiburan sekarang pun, pemuda melakukan pergerakan yang baik tanpa melanggar protokol. Dimana tiap pemuda membuthkan waktunya untuk bersenang-senang berkumpul dan mendengarkan lagu atau menonton konser dengan teman-temannya.

Namun dengan kemampuannya mengaplikasikan teknologi dan memanfaatkannya dengan baik, sehingga mereka menciptakan terobosan baru dengan memanfaatkannya dan membuat konser virtual yang dilakukan dengan jarak jauh. Karena cara ini pun, patut dibanggakan karena pemuda dapat berinovasi dengan memanfaatkan teknologi dan tanpa melanggar protokol kesehatan serta tidak merugikan masyarakat.

Pada organisasi nyata pun dapat dilakukan dengan jarak jauh memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang berkembang saat ini yang dapat melakukan kegiatan pertemuan sehari-hari melalui jarak jauh. Kegiatan yang dapat dilakukan pemuda dalam lingkungan rumahnya pun akan sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan pengurangan virus ini. 

Seperti contohnya melakukan pembagian kebutuhan khusus sehari-hari (sembako) dengan mengikuti beberapa organisasi tingkat mikro dalam lingkungan perumahan dan melakukan pergerakan tersebut. Namun, dalam pelaksanaannya tetap harus menjaga jarak dan mematuhi protokol dengan tidak membuat kerumunan dan melakukan pencegahan-pencegahan hal tersebut untuk terjadi dengan mencari ide-ide bagus akan hal tersebut. 

Untuk menghindari kerumunan tersebut pun dapat dilakukan dengan pengantaran sembako oleh para pemuda, pemberian nomor antrian agar tidak menciptakan kerusuhan, pemfilteran penerima sembako tersebut agar tepat sasaran kepada yang membutuhkan, dan masih banyak hal lain yang dapat dilakukan.

Dalam hal ini, pemuda menjadi sebuah aktor yang berperan melakukan tindakan sosial dengan latarbelakang yang sangat signifikan. Aktor sosial seperti pemuda dalam masa pandemi ini dapat menjadi bagian baik maupun bagian buruk dalah melakukan peminimalisiran kasus covid-19 di negara ini. 

Pemuda yang berperan sebagai aktor disini memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam melaksanakan tindakan sosial terhadap lingkungan sosialnya. Pemuda yang menjadi aktor penuh kesadaran akan cenderung melakukan tindakan-tindakan sosial bermanfaat terhadap masyarakat lain seperti melakukan pergerakan formal, nonformal, modern maupun tradisional. Dengan memanfaatkan berbagai kemampuan dan bidang yang dimiliki, maupun dengan hal-hal kecil yang tidak memerlukan kemampuan bidang khusus dalam melakukannya.

Lalu adapun pemuda yang bertolak belakang dengan tindakan sosial yang berpengaruh positif terhadap masyarakat tersebut. Dimana ia melakukannya berdasarkan keinginan dan keegoisan yang ia lakukan untuk mencari hiburan dirinya sendiri seperti nongkrong di kafe, tidak mematuhi protokol dengan berbagai alasan, melakukan pesta-pesta ditengah pandemi, dan hal-hal lain yang merugikan dan dilatarbelakangi adanya kejenuhannya dalam mengikuti protokol kesehatan.

Segala bentuk pergerakan yang dilakukan para pemuda tersebut berkaitan dengan adanya tindakan sosial yang disebutkan oleh Weber, dimana ia melakukan tindakan sosial tersebut dengan dilatarbelakangi hal positif yang berimpact jika dilakukan. Tindakan sosial juga dapat dilakukan dengan nyata berarah kepada orang lain. 

Namun dapat juga bersifat membatin atau subyektif yang terhadi karena oengaruh positif tertentu. Tindakan sosial yang dilakukan oleh pemuda dalam melakukan pergerakan berbagai macam cara mengatasi penambahan jumlah korban covid-19 ini merupakan sebuah tindakan yang dilakukan secara sadar dengan berarah kepada masyarakat demi mencapai nilai positif.

Daftar Pustaka

Rifaad, Adnan. 2020. Peran Pemuda di Masa Pandemi Covid-19 dalam Perspektif Max Webber. Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta
JURNAL STUDI PEMUDA * VOL. I NO. 2 SEPTEMBER 2012, Hal: 89 -106
Abdullah, T. & Yasin, M. (eds) (1974) Pemuda dan Perubahan Sosial, LP3ES, Jakarta
Muhammad Supraja, Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 1 No.2 , November 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun