Mohon tunggu...
Alifia aulia Mawada
Alifia aulia Mawada Mohon Tunggu... Lainnya - Alifia

alifiaaaaa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Terimakasih Ustadz dan Ustadzahku

12 Mei 2022   17:32 Diperbarui: 12 Mei 2022   17:42 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hallo semuanya....

Karena masih dalam suasana lebaran saya ingin mengucapkan Minal Aidzin Wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin, mohon maaf apabila selama ini ada perbuatan, ucapan maupun tulisan saya yang tanpa sengaja menyinggung dan kurang berkenan di hati anda semua dan semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita semua dan memberikan kita kesehatan sehingga kita dapat menjumpai Ramadhan tahun depan.

Ramadhan menjadi bulan yang sangat dinanti-nantikan oleh seluruh umat islam, sebab pada bulan ini Allah membuka lebar pintu-pintu pahala bagi seluruh umat islam. Pada tahun ini Ramadhan jatuh pada tanggal 3 Maret hingga 1 april dan 1 syawal jatuh pada 2 april, yang berarti pada tahun ini umat islam hanya berpuasa selama 29 hari.

Selama bulan Ramadhan umat islam berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala, karena pada bulan ini Allah membuka lebar pintu-pintu pahala bagi seluruh umat islam yang menjalankan ibadah selama bulan ramadhan ini, baik ibadah yang wajib maupun sunah seperti sholat tarawih, sholat tarawih sendiri merupakan sholat sunnah yang dilaksanakan khusus hanya pada bulan Ramadhan.

Adapula kegiatan lain yang dapat dilakukan selama bulan Ramadhan untuk mendapatkan pahala, yaitu tadarus. 

Tadarus Al-Quran merupakan kegiatan membaca Al-Quran yang dapat dilakukan secara berkelompok maupun sendiri-sendiri, kegiatan tadarus Al-Quran secara berkelompok biasanya dilaksanakan di masjid setelah melaksanakan sholat tarawih. Tadarus adalah kegiatan yang selalu saya dan teman-teman saya lakukan setiap hari selama bulan ramadhan setelah sholat tarawih di musholla dekat rumah saya

Ngomong-ngomong soal tadarus, membaca Al-Quran dengan lancar dan benar bukan merupakan suatu hal yang mudah, untuk mencapai titik ini diperlukan proses belajar yang tidak sebentar, dimuali dari mengenal huruf hijaiyah yang berjumlah 29 tersebut, lalu mengenli berbagai macam kharakat dan tajwid nya.

Saya pun juga mengalami proses tersebut, saat masih kecil saya belajar mengenal huruf hijaiyah dari ibu saya, beliau membelikan saya buku iqro', sperti gambar yang di bawah ini

Setelah itu ibu saya mengirim saya untuk belajar membaca iqro' di TPQ yang berlokasi di musholla dekat dengan rumah saya. Saya tidak begitu ingat siapa saja yang mengajar di TPQ tersebut karena baru sebentar saya mengaji di TPQ tersebut tiba-tiba semua kegiatan mengaji di TPQ tersebut diberhentikan, lalu setelah itu ibu mengirim saya untuk mengaji di TPQ yang berlokasi di masjid Jami' Ar-Rohman yang berada di desa banjar anyar, 

di TPQ ini saya mengai cukup lama mulai dari saya TK hingga saya lulus dari SD, jadi sekitar 7 tahun saya mengai di TPQ tersebut.   Selama 7 tahun itu pula ada beberapa ustadz dan ustadzah yang mengajar saya, di antaranya adalah ustadz Sadzali dan ustadzah Nafi'ah.

Dan disini saya akan menceritakan sedikit mengenai beliau berdua ini. Sosok pertama yang akan saya ceritakan adalah ustadzah Nafi'ah, ustadzah Nafi'ah merupakan sosok guru yang tegas, saat masih mengaji iqro' beliau lah yang mengajar saya dan teman-teman lainnya. 

Karena ketegasan beliau terkadang membuat saya merasa takut ketika di ajar oleh beliau dan beliau tidak segan untuk menegur ketika anak muridnya salah pelafalan dalam mengucapkan huruf-huruf hijaiyah yang terdapat didalam buku iqro' ketika mengaji, sa'at saya atau teman saya yang lainnya mengaji dan kami tidak sengaja membuat kesalahan dengan pelafalan huruf yang kurang tepat belian akan menegur kami, 

lalu beliau akan memberi tahu bagaimana pelafalan yang benar dan mencontohkannya kepada saya,  lalu saya disuruh mengikuti apa yang sudah dicontohkan oleh beliau sampai huruf yang saya ucapkan sudah sesuai dengan makhrojnya. 

Selain itu beliau juga mengajari kami tajwid dan kami juga harus menghafalkan hukum-hukum bacaan al-qura'an yang ada di tajwid. Kemudian setelah saya agak besar, saya menyadari bahwa ketegasan beliau ketika mengajar adalah untuk kebaikan kami, saya dan teman-teman saya agar terhindar dari kesalahan dalam membaca Al-Quran.

Selain belajar mengenai cara membaca Al-qur'an beliau juga membiasakan murid-muridnya untuk menulis huruf-huruf hijaiyah, mengahafalkan ayat-ayat pendek, menghafalkan do'a sehari-hari, juga menghafalkan bacaan-bacaan sholat, jadi ada satu hari dalam seminggu (saya tidak terlalu ingat harinya apa) yang dimana kami harus melakukan kegiatan-kegiatan itu sesui dengan jadwalnya, 

salah satunya adalah sa'at tiba hari untuk menulis huruf-huruf yang ada di iqro' sesuai dengan halaman kita mengaji dan hal ini terus berlanjut sampai kami mengaji Al-qur'an kemudian ustadzah Nafi'ah akan memberikan penilaian terhadap tulisan kita.

Lalu sosok yang ke dua yang akan saya ceritakan adalah ustadz Sadzali, ustadz Sadzali adalah ustadz yang mengajar ku ketika aku sudah mengaji Al-qur'an, beliau sangat lah baik, penyabar dan tegas dan tidak jarang juga beliau membuat lelucon yang dapat memancing tawa ku dan teman-teman ketika beliau sedang mengajar agar suasana menjadi cair.

Dan pada hari raya tahun ini saya menyempatkan diri untuk sowan ke rumah ustadz dan utadzah saya ini. Seperti biasa rumah ustadz dan ustadzah saya ini selalu ramai oleh orang yang ingin ber silaturahmi pada hari raya. 

Sa'at saya tiba disana kami bertukar cerita mengenai banyak hal, salah satunya adalah kegagalan saya untuk melanjutkan kuliah pada tahun yang sama saat saya lulus dari MA dan akhirnya saya melanjutkan kuliah pada tahun 2021 karena berhasil masuk di UIN Malang dengan jurusan Perbankan Syari'ah melalui jalur umptkin dan bagaimana saya menjalani perkuliahan saya selama 2 semester ini secara online.

Beliau juga bertanya mengenai kesulitan-kesulitan yang saya alami selama berkuliah secara online dan saya menjawab pertanyaan itu dengan mengatakan bahwa yang menjadi masalah selama ini adalah ketidak stabilan jaringan internet, lalu beliau juga bercerita kepada saya bahwa ada dua keponakan beliau yang sama-sama di terima di UIN Malang pada tahun ini.

Beliau juga memberikan nasihat kepada saya agar saya tidak lupa untuk menjalankan sholat 5 waktu, mengaji, menjaga kesehatan dan pandai untuk memilih teman karena beliau mengatakan bahwa pertemanan dapat memberikan pengaruh terhadap diri kita, jadi beliau perpesan agar saya benar-benar selektif untuk memilih teman. Beliau juga berpesan agar saya selalu menjaga tata krama di tempat-tempat baru yang saya kunjungi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun