Sebenarnya bukan aliran melainkan lebih condong ke penamaan gereja, contohnya seperti gereja yang saya kunjungi ini, gereja ini merupakan gereja GPdI atau Gereja Pantekosta di Indonesia lalu ada lagi GPI atau Gereja Pantekosta Indonesia.Â
Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa di dalam Protestan juga terdapat banyak penamaan gereja, contohnya GKJTU atau Gereja Kristen Jawa Tengah Utara yang salah satu nya berlokasi di dekat perempatan Pohwates, GKJW atau Gereja Kristen Jawa, PiBi yang salah satunya berlokasi di Kedungadem, dan masih ada banyak lagi penamaan-penamaan gereja yang lainnya.
Di dalam Kristen sendiri ada beberapa lambang yang dijadikan sebuah identitas salah duanya adalah Salib dan Merpati putih. Ibu evelyn menjelaskan bahwa seperti yang diketahui merpati merupakan hewan yang tulus dan tidak mempunyai empedu.Â
Hal itu melambangkan agar di antara kita tidak ada kepahitan atau jangan dalam kehidupan kita jangan sampai ada akar pahit, karena kepahitan sendiri merupakan dosa, sehingga jangan sampai kepahitan-kepahitan tersebut berlarut-larut di dalam kehidupan kita.Â
Dan secara rohani dalam agama Kristen merpati sendiri melambangkan Roh Kudus. Bahwa Gereja dalam keyakinan Kristen muncul karena dua hal yang pertama adalah salib yaitu kematian Yesus dan kebangkitannya dan yang ke dua adalah kuasa Roh Kudus yang nyata.Â
Lalu selanjutnya beliau juga menjelaskan salah satu ayat yang ada di dalam Al Kitab yang berbunyi " Demikian bahwa kuasa Tuhan akan turun kalau Roh Tuhan itu akan bekerja dan kita akan menjadi saksi" jadi saksi dalam hal ini akan memberitakan Injil.
"Lambang merpati memang tidak digunakan oleh semua gereja tetapi yang pasti disetiap gereja yang pasti ada lambang salib yang dijadikan identitas oleh umat Kristiani. Tetapi ada gereja-gereja tertentu ataupun persekutuan antar gereja yang menggunakan lambang burung merpati untuk melambangkan roh kudus, roh kudus itulah yang membentuk gereja dan dan roh kudus itu pula lah yang menyatukan umat tuhan". Sambung beliau. Selain itu lambang salib memiliki makna kasih sayang Yesus yang rela berkorban demi mereka dan menyelamatkan mereka dari dosa-dosa.
Selanjutnya beliau juga menjelaskan mengenai persekutuan antar gereja " Seperti yang ada di Bojonegoro ini ada yang namanya BAMAG atau Badan Musyawarah Gereja, jadi semua gereja baik yang beraliran Katolik maupun Protestan menjadi satu di BAMAG ini. Kalau secara nasional, meskipun BAMAG juga nasional tetapi ada yang tingkatan nya lebih tinggi dari pada BAMAG atau lebih mencakup banyak aspek, kalau di Kristen di namakan PGI atau Persatuan Gereja Indonesia yang menjadi wadah bagi semua aliran-aliran yang ada di dalam Kristen protestan. Lalu di Katolik pun ada dan memiliki fungsi yang sama seperti persekutuan gereja Protestan." Papar beliau.
Beliau juga mengatakan bahwa di Bojonegoro sendiri lebih dominan atau mayoritas penganut Protestan dari pada Pantekosta atau pun Kharismatik.
Lalu yang terakhir beliau berpesan untuk menghadapi Pemilu 2024 nanti agar kita semua tidak mencampur adaukan antara urusan politik dan agama, karena jika urusan politik di campur adukkan dengan urusan agama maka lama-kelamaan nilai-nilai agama akan terkikis karena adanya motivasi-motivasi yang kurang baik hingga berimbas pada lunturnya nilai-nilai keagamaan yang seharusnya menjadi landasan. Jangan sampai karena urusan politik kita semua terpecah belah.Â
Tidak lupa juga beliau berpesan agar kami anak-anak muda agar senantiasa ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa dan tidak meninggal kan ibadah dan selalu ingat untuk kembali ke tanah kelahiran.