Hard currency mengacu pada mata uang yang dikeluarkan oleh suatu negara yang dianggap stabil secara politik dan ekonomi. Hard currency atau mata uang kuat ini diterima di seluruh dunia sebagai alat pembayaran untuk barang dan jasa. Selain itu juga kadang-kadanf lebih disukai daripada mata uang lokal.
Hard currency ini diharapkan akan tetap relatif stabil dalam jangka pendek dan memiliki likuiditas yang tinggi di pasar valuta asing. Mata uang hard currency atau yang paling banyak diperdagangkan di dunia adalah Dolar Amerika Serikat, Pound Inggris, Euro Eropa, Dolar Australia, Dolar Kanada, Yen Jepang, dan Franc Swiss.Â
Semua mata uang tersebut dipercaya oleh investor dan bisnis internasional karena umumnya tidak terlalu rentan terhadap penurunan dan kenaikan yang dramatis. Dolar Amerika Serikat lebih menonjol karena dolar AS merupakan mata uang cadangan dunia. Karena hal itulah, banyak transaksi internasional diselesaikan dalam dolar Amerika Serikat. Ketika mata uang suatu negara mulai melemah, warga negara dapat memegang dolar Amerika Serikat dan mata uang aman lainnya untuk melindungi kekayaan mereka.
PERBEDAAN SOFT CURRENCY & HARD CURRENCY
- Soft currency merupakan mata uang tidak stabil, sedangkan hard currency adalah mata uang yang stabil dan dapat diandalkan.
- Soft currency hanya diterima oleh negara yang membuat dan mengoperasikannya, sedangkan hard currency diterima dan digunakan di seluruh dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H