Mohon tunggu...
Alifia yuniwati
Alifia yuniwati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Study be Hard

Tentang pembelajaran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar dengan Semangat dan Bahagia bersama Konsep Merdeka Belajar

7 Juli 2021   11:27 Diperbarui: 7 Juli 2021   15:06 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.gambaranimasi.org

Nama : Alifia yuniawati

Npm : 21901011281

Apasih Merdeka belajar itu??


Merdeka Belajar adalah program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang di rencanakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju ,Nadiem Anwar Makarim. 

Esensi kemerdekaan berpikir, menurut Nadiem, harus di dahului oleh para guru sebelum mereka. Merdeka Belajar menjadi salah satu program inisiatif Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang ingin menciptakan suasana belajar yang bahagia dan suasana yang berbeda dari sebelumnya. 

Tujuan merdeka belajar adalah agar para guru, pesertadidik, serta orang tua bisa mendapat suasana yang bahagia. 

Konsep merdeka belajar sangatlah berbeda dengan kurikulum yang pernah ada dan digunakan oleh pendidikan formal di Indonesia. Konsep pendidikan baru ini sangat memperhitungkan kemampuan dan keunikan kognitif individu para siswa.

Saya sangat setuju dengan konsep merdeka belajar ini karena siswa tidak bertumpu pada kelulusan yang berdasarkan (UN) atau berdasarkan nilai saja, karena menurut saya itu sangat membebankan siswa.

Mereka belajar selama 6 atau 3 tahun hanya bergantung pada 3 atau 6 hari itu saja dan mungkin juga banyak siswa yang takut menghadapi UN dan bukan hanya siswa yang khawatir bahkan wali murid pun merasa was - was dan khawatir apabila anak - mereka tidak lulus ujian.

Padahal saya yakin tidak ada anak yang bodoh hanya saja kemampuan yang mereka miliki berbeda - beda dan cara mereka menangkap materi juga berbeda - beda pula.

Kurikulum yang di gunakan di setiap sekolah juga berbeda - beda tergantung kemampuan dan kondisi dari sekolah tersebut dan yang mengetahui kurikulum apa yang akan di gunakan di sekolah tersebut adalah kepala sekolah dan para guru - guru yang mengetahui kondisi siswa nya.

sistem pengajaran juga bisa berubah sesuai kenyamanan masing - masing dari yang awalnya bernuansa di dalam kelas bisa menjadi di luar kelas. Nuansa pembelajaran akan lebih nyaman, karena murid dapat berdiskusi lebih dengan guru, belajar dengan outing class, dan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi lebih membentuk karakter peserta didik yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, ber akhlaq, sopan, berkompetensi, dan tidak hanya mengandalkan sistem ranking yang menurut beberapa survei hanya meresahkan anak dan orang tua saja, karena sebenarnya setiap anak memiliki bakat dan kecerdasannya dalam bidang masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun