Oleh: Alifia De Krhana
Pada masa pandemik COVID-19 ini seperti yang sudah banyak orang lain rasakan yaitu sulitnya mendapat pekerjaan, khususnya untuk para fresh graduate. Beberapa perusahaan mengalami penurunan bahkan tidak sedikit yang harus terpaksa harus bangkrut. Dengan kondisi ini maka tidak dapat dipungkiri bahwa ini menjadi salah satu akibat berkurangnya lapangan pekerjaan.
Saat ini seleksi untuk menjadi karyawan tetap di suatu perusahaan juga lebih selektif dan kompetitif. Banyaknya tahap seleksi yang dilewati oleh kandidat guna untuk memilih kandidat yang terbaik bagi perusahaan itu sendiri.
Karena adanya pandemik ini dan perkembangan zaman, kebanyakan perusahaan juga terpaksa harus mengubah metode seleksi nya, dari semula yang offline menjadi serba online.
Salah satu yang akan menjadi topik pembahasan pada artikel ini yaitu psikotes online. Data terbaru tahun 2018 menunjukkan penggunaan psikotes online untuk tahap seleksi kandidat telah berkembang menjadi di atas 76% (Prasanti, R., R., 2021).Ā
Dikarenakan psikotes merupakan tahap seleksi awal, maka kandidat sebaiknya mengerjakan psikotes dengan sebaik mungkin. Masing-masing perusahaan pastinya memiliki standard penilaian masing-masing bagi kandidat, misal menurut perusahaan pada hasil kemampuan umum kandidat tidak memenuhi standard yang sudah ditetapkan, maka besar kemungkinan kandidat tidak akan diproses untuk tahap selanjutnya.
Apa itu psikotes?
Psikotes merupakan alat atau teknik pengukuran yang mengharuskan seseorang untuk melakukan satu atau lebih perilaku untuk membuat kesimpulan tentang atribut, sifat, atau karakteristik tertentu serta memprediksi hasil di masa yang akan datang (Miller, L., A., & Lovler, R., L., 2020). Tes ini dapat berbentuk tertulis, proyektif, atau evaluasi secara verbal untuk mengukur fungsi atau kemampuan kognitif dan emosional seseorang.
Apa fungsi psikotes dalam merekrut karyawan pada suatu perusahaan?
Bagi perusahaan, psikotes biasa digunakan oleh Human Resources Professionals dan Industrial or Organizational Practitioners untuk membuat keputusan perekrutan, menentukan kebutuhan pelatihan karyawan, dan mengevaluasi kinerja karyawan (Miller, L., A., & Lovler, R., L., 2020). Ā Menurut (Rasyida, A., 2021) tes psikologi hendak dilalui oleh kandidat karena sebagai pertimbangan utama dalam merekrut karyawan. Melalui tahap psikotes ini, perusahaan dapat mengenal kepribadian kandidat, kemampuan kandidat dalam pengetahuan umum, dan informasi biografi kandidat (Rasyida, A., 2021).