Mohon tunggu...
Alifia Hanifah
Alifia Hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Pendidikan Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Tematik UPI: Sosialisasi Program Bank Sampah sebagai Upaya Menjaga Lingkungan Sehat di RW 12 Kampung Bulak Barat, Tangerang Selatan

7 Agustus 2022   16:01 Diperbarui: 3 September 2022   18:31 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi; Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan KKN dengan Ketua Lurah Kedaung

Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 2022 ini kembali melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang berlangsung pada tanggal 11 Juli 2022 hingga 10 Agustus 2022. Kegiatan KKN Tematik yang berlangsung mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM". SDG's sendiri merupakan singkatan dari Sustainable Development Goals yang merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan pengelolaan desa.

Tema KKN tersebut kemudian secara eksplisit bertujuan untuk memberantas kemiskinan dan kelaparan yang didasari oleh berbagai langkah penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga menerapkan berbagai kebutuhan sosial seperti pendidikan atau kesehatan. Selanjutnya, terdapat beberapa program kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis SDG's, salah satunya adalah Desa Peduli Kesehatan yang terbagi pada pengembangan Desa Sehat dan Sejahtera, Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi, serta Desa Kawasan Pemukiman Aman dan Nyaman.

Dalam kegiatan KKN tematik kali ini, kegiatan yang dilakukan berfokus pada pengembangan Desa Sehat dan Sejahtera yang berlokasi di RW 12 Kampung Bulak Barat, Tangerang Selatan. Kampung Bulak Barat memiliki salah satu program untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan juga berfungsi sebagai salah satu sarana pemberdayaan masyarakat, yaitu Bank Sampah.

Seperti yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, dalam menyelenggarakan pembangunan nasional di semua bidang kehidupan yang berkesinambungan merupakan suatu rangka pembangunan yang menyuluh dan terarah. Berdasarkan hal tersebut, kesehatan masyarakat merupakan salah satu cita-cita Indonesia.

Kebersihan lingkungan tentunya menjadi salah satu faktor utama untuk menjaga kesehatan diri. Lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya tentunya dapat menjadi penyebab dari berbagai penyakit hingga bencana. Berkaitan dengan hal tersebut, yang kerap kali menjadi permasalahan adalah sampah dari rumah warga yang tidak dapat dikelola dengan baik. Di Tangerang Selatan, rata-rata produksi sampah adalah 400-500 ton per hari dan berdampak pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang yang kesulitan untuk mengelola sampah-sampah tersebut.

Untuk mengatasi hal tersebut, RW 12 di Kampung Bulak Barat memiliki program Bank Sampah yang dikenal dengan nama "Bank Sampah Sabar 12" yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran serta partisipasi warga untuk menjaga kebersihan di lingkungan sekitar. Selain itu, secara khusus Bank Sampah Sabar 12 juga memiliki tujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir. Bank sampah merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah kering dan mengaplikasikan manajemen bank yang memiliki nasabah di dalamnya (Mellyanawaty, dkk., 2021). Sampah yang telah dikumpulkan kemudian akan dipilah kembali menjadi dua jenis, yaitu sampah anorganik/sampah kering, dan sampah organik/ sampah basah.

Sampah-sampah kering yang telah disortir dalam Bank Sampah nantinya akan diserahkan pada perajin dari barang bekas maupun pengepul sampah. Sedangkan, sampah basah yang biasanya dikenal sebagai 'Sampah Dapur' akan dimanfaatkan menjadi pakan bagi Maggot dan dapat pula dikelola menjadi pupuk komposter. Maggot sendiri merupakan larva dari Black Soldier Fly (BSF) yang memiliki peran efektif sebagai pengurai sampah organik. Bekas-bekas sampah organik yang telah dimakanpun dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik yang dikenal dengan sebutan Bekas Maggot (KasGot) yang tentunya memiliki nilai ekonomis (Prasetya, dkk., 2021). Budidaya Maggot yang menjadi bagian dari program Bank Sampah Sabar 12 bertujuan pula sebagai pemberdayaan masyarakat agar menggunakan lahan secara produktif.

Bank Sampah Sabar 12 bergerak dibawah kelola Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan dan menaungi 6 Rukun Tetangga (RT) yaitu RT 003, RT 004, RT 005, RT 006, RT 009, dan RT 010. Bank Sampah Sabar 12 telah berdiri sejak tahun 2014 dan sempat terhenti karena kurangnya minat warga dan pengelola yang merasakan jenuh. Namun, pada 12 April 2022 Bank Sampah Sabar 12 kembali aktif demi meningkatkan kepedulian warna untuk menjaga lingkungan yang sehat. Sejak saat itu, Bank Sampah Sabar 12 telah melakukan 4 kali penimbangan. Hingga saat ini, Bank Sampah Sabar telah memiliki 43 orang nasabah yang aktif menyetorkan sampah rumah mereka yang telah dipilah untuk ditimbang. Meskipun begitu, jumlah tersebut masih terbilang sedikit jika melihat jumlah RT yang bergabung dengan RW 12.

Dokumen Pribadi; Kegiatan Sosialisasi dengan Bapak-bapak Pengajian di RW 12
Dokumen Pribadi; Kegiatan Sosialisasi dengan Bapak-bapak Pengajian di RW 12

Maka dari itu, untuk mendukung program Bank Sampah Sabar 12 ini, kegiatan KKN difokuskan pada pemberian sosialisasi mengenai program Bank Sampah Sabar 12 dan juga penyebaran pamflet lipat sebagai media menyebaran informasi. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan tentunya telah melalui berbagai tahapan pengamatan dan kebutuhan dari program Bank Sampah Sabar 12 yang kemudian dapat disimpulkan bahwa kurangnya partisipasi warga terjadi karena minimnya informasi yang ada mengenai program Bank Sampah.

Dokumen Pribadi; Kegiatan Sosialisasi dengan Ibu-ibu Pengajian di RW 12
Dokumen Pribadi; Kegiatan Sosialisasi dengan Ibu-ibu Pengajian di RW 12

Sosialisasi yang diberikan terlaksana menjadi dua bagian, bagian pertama merupakan sosialisasi bersama Pengajian Bapak-bapak di RW 12 dan bagian kedua diadakan bersama Pengajian Ibu-ibu RW 12 dan menggunakan pamflet lipat sebagai media penyebaran informasi agar lebih mudah dipahami. Kegiatan KKN yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif dan kesadaran warga dalam menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat sehingga terhindar dari bencana dan penyebaran penyakit. Selain itu, kegiatan KKN juga bertujuan untuk membantu pemberdayaan masyarakat agar dapat menggunakan lahan secara produktif.

Penulis: Alifia Hanifah (1905613) 

Referensi

Mellyanawaty, M., Iskandar, H., Nofiyanti, E., & Salman, N. (2021). Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle Menggunakan Black Soldier Fly di Desa Karyamulya Kabupaten Ciamis. Jurnal Serambi Engineering, 6(2). DOI: https://doi.org/10.32672/jse.v6i2.2877

Prasetya, W., Yanto, Y., Natalia, C., & Silalahi, A. (2021). Pendampingan Biokonversi Sampah Organik Melalui Budidaya Maggot dan Lele di Kampung Baru, Desa Sampora, Tangerang. Prosiding SENAPENMAS, 407-416. DOI: http://dx.doi.org/10.24912/psenapenmas.v0i0.15016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun