Mohon tunggu...
Alif Fiadi Fuazhim
Alif Fiadi Fuazhim Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

tetap istiqamah apapun tujuanmu jika itu baik maka perjuangkanlah, jika itu buruk maka tinggalkanlah dan lupakanlah [your mind...your idea...change your life]

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Macam Gangguan Parafilia

23 November 2014   15:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:04 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah Parafilia ialah merupakan orang yang menunjukkan keterangsangan seksual (mencintai) sebagai respon terhadap stimulus yang tidak biasa (“pada sisi lain” dari stimulus normal), menurut DSM-IV paraphilia ini melibatkan dorongan dan fantasi seksual yang berulang dan kuat, yang bertahan selama 6 bulan atau lebih yang berpusat kepada pertama objek bukan manusia seperti pakaian dalam, sepatu, kulit, atau sutra, kedua memiliki perasaan merendahkan atau menyakiti diri sendiri atau pasangannya atau yang ketiga anak-anak dan orang lain yang tidak dapat atau tidak mampu memberikan persetujuan (dalam Nevid, dkk,2005). Terdapat macam-macam gangguan antara lain seperti Ekshibisionisme, Voyeurisme, Masokisme seksual, Fetishisme, Froterisme, Sadisme seksual, Fetishisme transvestik, Pedofilia.

Ekshibisionisme

Merupakan kepuasan seksual dengan mempertunjukkan alat genitalnya di depan umum. Orang dengan gangguan ini lebih suka mengekspose dirinya di depan umum karena mendapat suatu kepuasan seksual.

Voyeurisme

Merupakan gangguan dengan suatu kepuasan seksual yang dilakukan dengan mengobservasi orang lain yang telanjang, membuka pakaian dan terangsang secara seksual. Hal ini ditandai dengan karena adanya dorongan seksual berulang yang melibatkan menonton serta memperhatikan orang lain yang sedang berada pada situasi seksual di mana mereka tidak menduganya.

Masokisme seksual

Gangguan dengan kepuasan seksual dengan dihubungkan dengan penghinaan dan rasa sakit. Pada sejumlah kasus gangguan ini, melibatkan mengikat atau menyakiti diri sendiri pada saat masturbasi atau berfantasi seksual.

Fetishisme

Gangguan yang ditandai dengan ketertarikan dengan seksual kepada objek bukan manusia atau bagian tubuh tertentu. Ciri utamanya ialah dorongan seksual yang kuat dan berulang serta membangkitkan fantasi yang melibatkan obejk tidak hidup seperti bagian tertentu dari pakaian (bra, celana dalam, sepatu dll).

Froterisme

Gangguan dengan adanya kepuasan seksual yang dihubungkan dengan tindakan menempelkan atau menggosok-gosokkan diri pada orang lain tanpa izin, hal ini biasanya terjadi di dalam bis atau kendaraan umum lainnya.

Sadisme seksual

Kepuasan seksual yang didapat dengan menimbulkan penghinaan atau rasa sakit pada orang lain, gangguan ini merupakan kebalikan dari masokisme seksual.

Fetishisme transvestik

Kepuasan yang didapat karena menggunakan pakaian dari lawan jenis, anggapan mereka yang memakai ini mereka merasa puas secara seksual.

Pedofilia

Gangguan seksual yang ditandai dengan suatu ketertarikan seksual kepada anak-anak, kasus ini sering ditemukan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun