Mohon tunggu...
Alif bahrul Rahmawan
Alif bahrul Rahmawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA

"Ayem tentrem dununge ono neng ati. Ojo dueni roso iri. ojo dueni roso panas, duenono roso bersyukur, duenono roso sabar. Insyaallah urip bisa ayem tentrem."

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

WHO Resmi Tetapkan Gaming Disorder sebagai Gangguan Mental

13 Juni 2024   08:28 Diperbarui: 13 Juni 2024   11:56 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Game On atau Kesehatan Terganggu? 

Seiring perkembangan zaman dan teknologi, permainan video atau game telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang. Namun, di balik kesenangan yang ditawarkan, terdapat bahaya yang mengintai. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini resmi menetapkan kecanduan game atau "Gaming Disorder" sebagai gangguan kesehatan mental yang masuk dalam daftar klasifikasi penyakit internasional (ICD-11).

Apa Itu Gaming Disorder?

Gaming Disorder adalah kondisi di mana seseorang menunjukkan perilaku bermain game yang berlebihan dan tidak terkendali. Ada tiga ciri utama yang menjadi penanda dari gangguan ini:

1. Mendahulukan Bermain Game dan Mengesampingkan Kegiatan Lain Para penderita Gaming Disorder seringkali lebih memilih bermain game dibandingkan melakukan aktivitas penting lainnya. Ini bisa berupa mengabaikan pekerjaan, tugas sekolah, bahkan kegiatan sosial dan keluarga.

2. Tidak Dapat Mengendalikan Perilaku Tersebut Salah satu aspek penting dari gangguan ini adalah ketidakmampuan individu untuk mengurangi atau menghentikan waktu bermain game meskipun sudah menyadari dampak negatifnya.

3. Menimbulkan Gangguan Personal dan Sosial Dampak nyata dari Gaming Disorder adalah rusaknya hubungan personal dan sosial. Individu mungkin mengalami masalah dengan keluarga, teman, penurunan prestasi akademik, atau masalah di tempat kerja.

Untuk dapat didiagnosa sebagai gangguan mental, ketiga gejala di atas harus menetap setidaknya selama 12 bulan.

Kemudia Dampak yang Mengerikan nya adalah

Kasus Gaming Disorder menunjukkan bagaimana kecanduan game dapat mengganggu keseimbangan hidup seseorang. Banyak dari mereka yang terjebak dalam dunia game hingga lupa waktu, bahkan tidak memperhatikan kesehatan fisik dan mentalnya. Gangguan ini tidak hanya merusak individu secara pribadi, tetapi juga dapat membawa dampak negatif bagi keluarga dan lingkungan sosial mereka.

Kemudia Bagaimana Mengatasi Gaming Disorder?

Penting untuk menyadari bahwa bermain game dengan batas waktu yang wajar bukanlah masalah. Namun, ketika bermain game mulai mengganggu keseharian dan kehidupan sosial, saatnya mencari bantuan. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

- Mengatur Waktu Bermain Tetapkan batasan waktu harian untuk bermain game dan patuhi aturan tersebut.

- Aktivitas Alternatif  Temukan kegiatan lain yang menarik dan dapat menggantikan waktu bermain game, seperti olahraga, membaca, atau berkumpul dengan teman.

- Konsultasi Profesional Jika merasa kesulitan mengendalikan kebiasaan bermain game, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau konselor profesional.

Jadi dari artikel singkat mengenak gaming disorder Kesimpulannya adalah Perkembangan teknologi membawa banyak manfaat, namun juga tantangan baru seperti Gaming Disorder. Dengan kesadaran dan penanganan yang tepat, kita dapat menghindari dampak negatif dari kecanduan game dan menjaga keseimbangan hidup yang sehat. Jadi, apakah Anda termasuk yang suka main game sampai lupa waktu? Mulailah mengatur waktu bermain Anda sebelum game mengatur hidup Anda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun