Mengenal Karya Danarto lewat Pojok Danarto dalam Pekan Kebudayaan Nasional

Saat mendengar Pekan Kebudayaan Nasional apa yang terlintas dipikiran kalian? Pameran tentang kebudayaan? Pertunjukkan tentang kesenian? Beberapa hal yang sudah ada di dalam pikiran kalian mungkin benar adanya. 

Daripada menduga-duga, mari kita bersama mengenal, apa itu pekan kebudayaan nasional? Dan apa juga itu pojok danarto? Apa hubungannya pekan kebudayaan nasional dan pojok Danarto?

Pekan Kebudayaan Nasional dan Sejarahnya

Pekan Kebudayaan Nasional atau sering disingkat dan disebut sebagai PKN merupakan acara tahunan atau acara rutin yang disepakati pada tahun 2018 dalam acara Kongres Kebudayaan Indonesia. 

Kegiatan ini merupakan diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai bentuk pelaksanaan dari strategi memajukan kebudayaan Indonesia. Acara ini biasanya terdiri dari kompetisi daerah, kompetisi nasional, konferensi pemajuan kebudayaan, ekshibisi kebudayaan dan pengenalan karya serta budaya dengan tujuan melestarikan kebudayaan.

Tak lengkap rasanya jika kita hanya mengetahui tentang Pekan Kebudayaan Nasional tanpa mengenali sejarahnya. Usulan mengenai Pekan Kebudayaan Nasional muncul setelah Pesta Olahraga Asia 2018. Ide ini diajukan dalam Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI), mereka ingin membuat acara yang sama dengan Pesta Olahraga Asia, namun dalam konteks kebudayaan. 

Berawal dari kesadaran untuk menghidupkan kebudayaan, menjadi ide untuk mengadakan Pekan Kebudayaan Nasional. Mendengar hal itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menindaklanjutinya. Ide ini diajukan oleh sekelompok komunitas yang didukung oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

Tentang Pojok Danarto dan Danarto

Setelah selesai membahas tentang Pekan Kebudayaan lengkap beserta sejarahnya. Sekarang saatnya kita membahas tentang Pojok Danarto. Pojok Danarto merupakan taman bacaan yang berisi karya-karya dari Danarto. 

Pojok Danarto ini dibuat untuk meramaikan dan menyemarakkan acara Pekan Kebudayaan Nasional yang diselenggarakan oleh Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UIN Jakarta. Pojok Danarto berisi artikel-artikel tentang Danarto dan juga karya-karyanya.

Siapa Danarto? Dan mengapa karyanya dijadikan sebagai pameran di dalam Pekan Kebudayaan Nasional? Danarto (27 Juni 1941 -- 10 April 2018) adalah seorang sastrawan Indonesia, karya-karyanya terkenal di Indonesia, diantaranya adalah kumpulan cerpen Godlob. 

Cerpen yang ditulis Danarto tidak mengikuti kaidah penulisan sastra sama sekali. Ia mengawali cerpennya dengan deskripsi yang panjang. Deskripsi ini berisikan latar suasana yang memperjelas penokohan, alur, serta latar cerita. 

Karya Danarto diantaranya adalah: Puisi kotak sembilan (puisi), Godlob (cerpen), Obrok Owok-Owok (drama), Bel Geduweh Beh (drama), Adam Ma'rifat (kumpulan cerpen), Orang Jawa Naik Haji, Berhala (kumpulan cerpen).

Selain karyanya yang banyak Danarto juga sering mendapatkan penghargaan. Cerpennya yang berjudul "Rintik" mendapatkan Hadiah _Horison_ pada tahun 1968. Lalu pada tahun 1982 Danarto memenangkan hadiah Sastra 1982 dan hadiah buku utama 1982, melalui karyanya yaitu, kumpulan cerpen Adam Ma'rifat Dewan Kesenian Jakarta. 

Selanjutnya ada Kumpulan cerpen Berhala yang mendapatkan hadiah yayasan buku utama departemen P&K pada tahun 1987. Danarto juga pernah memenangkan penghargaan Writer Award dari Kerajaan Thailand pada tahun 1988. Ada juga penghargaan di bidang kesusastraan yang diterima Danarto dari Ahmad Bakrie Award.

Karena banyaknya karya Danarto yang sangat luar biasa, akan sangat disayangkan jika orang-orang tidak mengenalnya. Itulah sebabnya Pojok Danarto dihadirkan di dalam acara Pekan Kebudayaan Nasional untuk memunculkan kembali kesan menarik dan unik dari karya-karya Danarto tersebut.

Dari acara Pekan Kebudayaan Nasional yang diselenggarakan oleh UIN Jakarta ini, kita dapat mengambil pelajaran, sebagai penduduk di Negeri ini sangat diperlukan untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia. Selalu ingat untuk cintai budaya Indonesia, juga karya-karya penduduk bangsa Indonesia.