Suara guru menjadi penting ketika disandingkan dengan suara orangtua murid dan kepentingan-kepentingan lain. Suara setiap pihak sama-sama penting. Mendengarkan maksud dan keinginan baik seorang guru akan semakin memperkuat guru itu sendiri. Â (baca: Cara Agar Guru dan Orangtua Akan Saling Menguatkan)
2. Mengajak guru berlibur
Berlibur di sini bukan hanya berwisata bersama dengan berbagai macam kegiatan besar. Berlibur bisa juga, berhenti sejenak agar bisa mengistirahatkan diri untuk persiapan berikutnya yang lebih baik.
Ikatan kebersamaan sebuah komunitas dapat menjadi motivasi yang kuat bagi siapapun. Menurut Prof. Soedjatmoko, pemikir visioner tahun 1980-an, jantung hati sekolah berkualitas ada tiga; perpustakaan, laboratorium, dan interaksi.
Ketika guru berlibur dan berwisata bersama misalnya, maka interaksi antar guru dan rekan kerja akan semakin positif.
3. Memberikan pelatihan
Salah satu hal yang paling melelahkan seorang guru adalah menghadapi peserta didik yang berbeda-beda karakternya, ditambah orangtua murid yang juga memiliki keinginan yang beragam.
Memberikan pelatihan kependidikan akan membantu guru dalam menghadapi masalah-masalah pembelajaran. Persoalan ketuntasan, target kurikulum, pengembangan bakat dan minat anak, serta ketercapaian karakter peserta didik.
Setelah memberikan pelatihan kependidikan, para pemangku dan pimpinan lembaga pendidikan juga harus membantu dalam menyelesaikan persoalan ayang dihadapi guru terkait peserta didik. Setidaknya, agar seorang guru tidak merasa sendiri dalam berjuang dan mendidik anak.
4. Penuhi kebutuhan finansialnya
Kenapa masih sangat banyak kita jumpai guru yang memiliki kerja sampingan? Biasanya karena tantangan ekonomi diri dan keluarganya membutuhkan lebih banyak dari apa yang didapatnya ketika hanya menjadi seorang guru.