Mohon tunggu...
ali fauzi
ali fauzi Mohon Tunggu... -

Seorang guru, orang tua, penulis lepas, dan pengelola www.sejutaguru.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

2 “Cinta” yang Akan Menghebatkan Seorang Guru

14 Juni 2016   13:39 Diperbarui: 14 Juni 2016   13:44 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Ali Fauzi

Tidak ada seorang guru yang merasa iri ketika melihat dan menyaksikan anak didiknya meraih keberhasilan melampaui dirinya. Justru yang ada adalah perasaan bangga. Begitulah mulianya seorang guru, bahagia ketika anak didiknya meraih tangga tertinggi keberhasilan.

Di tanah air, guru mendapat kategori yang bermacam-macam. Ada istilah guru bayar, guru nyasar, dan guru sadar. Ada juga istilah guru sunah, guru wajib, dan guru makruh. Dan lain sebagainya. Sebutan ini merupakan refleksi atas sikap dan mental guru itu sendiri.

Semua guru adalah pribadi pilihan yang akan membangun generasi yang lebih baik. Bagaimanapun kondisinya. Oleh karena itu, setiap guru membutuhkan “cinta” agar semakin hebat dan menginspirasi. Agar mengajar tidak hanya untuk menjawab soal ujian saja. (baca: Tujuan mengajar yang sesungguhnya)

Inilah dua cinta yang akan menghebatkan guru.

Cinta Anak

Guru, setiap harinya menghabiskan waktu dengan anak didiknya. Guru memiliki peran besar dalam perkembangan anak setelah orangtua. Mencintai anak merupakan modal terpenting dalam menemaninya tumbuh.

Bahkan Hillary Rooney, Kepala Sekolah Dasar Laytonsville di Montgomery Maryland, mengungkapkan bahwa satu syarat terpenting saat melakukan perekrutan guru adalah “apakah mereka—calon guru—mencintai anak-anak”.

 Ya, mencintai anak memiliki arti yang sangat luas. Sikap seorang guru yang mencintai anak-anak akan memberikan lebih dari sekedar yang dia miliki. Dengan cinta yang dia berikan, anak akan ikut merasakan getaran asyiknya belajar. Anak akan terbawa emosi dan semangat yang dibawa guru tersebut. Selanjutnya, dengan sendirinya anak akan termotivasi dan senang dengan belajar.

Inilah sikap-sikap seorang guru yang memiliki perasaan cinta terhadap anak didiknya.

Membawa emosi positif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun