Oleh : Ali Fauzi
Banyak bukti menunjukkan bahwa komunikasi yang positif antara guru dan orangtua sangat membantu anak dalam belajar dan meraih kesuksesan. Sebaliknya, jika komunikasi tidak terbangun dengan baik, maka akan ada kisah guru dituntut oleh orangtua muridnya, dan sebagainya.
Beberapa berita tentang seorang guru yang digugat oleh orangtua murid, membuat kita harus berfikir lagi tentang hubungan antara guru dan orangtua murid, peran keduanya, hingga bagaimana cara kerja sama yang baik antara keduanya.
Bulan Mei. Berarti, sebuah sekolah sudah memasuki penghujung tahun pelajaran. Ketika memasuki akhir tahun pelajaran, saatnya menengok sejenak ke belakang. Ya, satu tahun ini. Bagaimana target sekolah, target pembelajaran, disiplin, dan seterusnya. Ketika kita bisa melihat dan kemudian menemukan lubang, maka saatnya merefleksi, mengevaluasi, kemudian menyiapkan perbaikan di tahun pelajaran berikutnya.
Salah satu yang sangat penting dievaluasi adalah hubungan antara guru dan orangtua. Seorang guru kadang juga melakukan kesalahan. Orangtua siswa kadang melakukan kesalahan juga. Masing-masing memiliki perspektif dan cara berpikir yang berbeda. Biasanya, orangtua memiliki cara pandang yang berbeda dalam penegakan disiplin dengan sekolah. Akibatnya, terjadilah komplain. Dan sebagainya.
Jika tidak dikelola dengan baik, komplain akan berubah menjadi protes. Ini sangat tidak perlu. Jika terus berbeda pandangan dan tidak ada penyelesaian masalah, maka korbannya adalah anak itu sendiri.
Komplain merupakan bagian dari proses pembelajaran. Ingat, jika anak mengetahui apa yang kita lakukan, maka anak akan belajar cara menyelesaikan masalah. Maka, baik sekolah maupun orangtua dalam menyampaikan komplain dan menyelesaikan permasalahan harus sangat kooperatif dan bijak agar ada titik temu di antara keduanya.
Diskusi antara guru dan orangtua sangat diperlukan. Mereka harus menjadi partner dalam mendidik anak. Karakter khas anak yang dimilikinya sejak kecil harus sampai ke telinga guru agar cara memperlakukan anak tersebut bisa tepat. Bagaimana memperbaikinya, menumbuhkan, memperkuat, dan kemudian mengembangkan karakter yang sudah bagus.
Ketika seorang guru memiliki keahlian dalam mengajar di sekolah, maka orangtua sangat ahli dalam memahami anaknya. Orangtua mendampinginya sejak kecil, maka orangtua lebih tahu tentang karakter, kebiasaan, gaya belajar, kecenderungan, dan sifat-sifat anaknya. Dengan kondisi seperti ini, menyerahkan seluruhnya kepada sekolah tentang persoalan anak bukanlah pilihan yang baik.
Sekali lagi, terlibat dalam pendidikan anak sangat bermanfaat bagi anak itu sendiri.
Untuk memperkuat hubungan guru dan orangtua, ada 6 hal yang harus sering didiskusikan oleh guru dan orangtua.