Mohon tunggu...
ali fauzi
ali fauzi Mohon Tunggu... -

Seorang guru, orang tua, penulis lepas, dan pengelola www.sejutaguru.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orangtua dan Guru Tidak Akan Saling Gugat Jika Mendiskusikan 6 Hal Ini

16 Mei 2016   12:00 Diperbarui: 16 Mei 2016   12:02 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
guru dan orangtua sejutaguru.blogspot.com

1. Prosedur disiplin

Setiap orangtua memiliki karakter yang berbeda dalam mendidik anak. Ada yang menggunakan disiplin tinggi ala militer, ada yang longgar, bahkan ada yang melepas anak begitu saja. Perbedaan inilah yang membuat sekolah dan guru wajib menyampaikan prosedur disiplin yang diterapkan di sekolah.

Jika sekolah sudah menyampaikan prosedur disiplin kepada orangtua dan kemudian keduanya menyepakati, maka kemungkinan komplain tentang disiplin akan semakin kecil.

Jika orangtua dan guru harus bertemu membahas disiplin anak, maka yang dibahas adalah cara memperkuat disiplin dan berbagi metode agar keduanya bersatu membangun mental dan karakter yang lebih unggul. Bukan saling menyalahkan dan menuntut.

2. Cara berkomunikasi

Komunikasi antara guru dan orangtua sangat penting. Kesalahan dalam berkomunikasi bisa saja menyebabkan kesalahpahaman. Maka, guru perlu menyampaikan cara dan gaya komunikasinya.

Komunikasi bisa dilakukan dengan media apa saja dan kapan saja. Boleh langsung, melalui telephone, atau melalui jejaring sosial berbasis aplikasi (Whatsapp, Line, BBM, dll.)

3. Prioritas tindakan

Guru dan orangtua harus membicarakan prioritas tindakan yang ingin dilakukan. Prioritas setiap anak bisa saja berbeda. Akan tetapi, prioritas utama harus sudah diketahui oleh guru dan orangtua. Misalnya, prioritas tentang pembentukan rasa nyaman dan aman di kelas, prioritas terhadap pertemanan, dan sebagainya.

4. Prosedur tindakan

Jika ada kesalahpahaman, apa yang harus dilakukan oleh orangtua?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun