5. Penguat kebaikan dan kebenaran
Diperlukan adanya figur yang menguatkan kebaikan dan kebenaran. Ini sangat diperlukan terutama ketika ada konflik antar siswa. Atau juga ketika ada siswa yang melapor tentang pelanggaran yang dilakukan oleh temannya. Penguat kebaikan dan kebenaran ini akan menjadi payung bagi terlaksananya semua peraturan dan prosedur beserta penegakannya.
6. Bersikap netral.
Ketika ada yang bermasalah, jangan tanya "Kenapa kamu ambil pensil Sisy?", tapi tanyakan, "Apa yang terjadi, Ali?". Hati-hatilah dalam memilih kata. Karena setiap kata akan berdampak psikologis bagi siswa.
Bersikaplah netral dan selalu menjadi pendengar yang baik untuk mengambil keputusan.
7. Jadilah teladan.
Jadilah teladan untuk kebaikan, kreativitas, ketekunan, dan semua karakter baik lainnya. Siswa melihat apa yang kita lakukan. Mereka adalah peniru. Lakukan yang baik dan benar, lalau lihat apa yang terjadi.
Selamat berkarya untuk yang lebih baik.