sumber : freepik
Seseorang bisa dikatakan dewasa apabila bisa mengendalikan emosinya
Manusia adalah makhluk sosial yang berarti manusia tidak bisa hidup sendirian, perlu adanya hubungan atau interaksi dengan manusia lain. Di dalam berinteraksi dengan orang lain perlu adanya penyesuaian diri memahami keadaan dan perasaan saat berinteraksi dengan orang lain. Nah, inilah yang dinamakan social emosional.
Di sini diantara  kalian semua pasti ada yang suka teh, ada yang suka jus, atau yang lainnya. Pasti berbeda beda kan? Nah mengapa setiap dari kita itu unik? Itulah namanya kepribadian, perpaduan yang relative konsisten antara tempramen, emosi, pikiran, dan juga tingkah laku.
Perlu di ingat, emosional dengan emosi beda loh.Â
Pada dasarnya kata emosional itu juga berasal dari kata emosi. Emosi lebih ke perasaan yang dirasakan sedangkan emosional lebih ke karakteristik atau ekspresinya.Â
Seseorang bisa dikatakan dewasa apabila bisa mengendalikan emosinya. Emosi bisa diartikan dengan berbagai arti.Â
Emosi juga bisa dikatakan sebagai reaksi subjektif terhadap pengalaman yang baisanya dikaitkan dengan tingkah lakunya. Contohnya seperti ada seseorang yang melihat penggaris saja dia merasakan emosi , padahal itu hanya penggaris.Â
Nah, hal itu biasanya di sebabkan oleh pengalaman masa lalunya, misalnya dulu pernah dipukul pakai penggaris sehingga sampai sekarang ketika melihat penggaris saja dia sudah merasakan emosi.
Lalu apa sih ekspresi yang mengawali perkembangan emosi? Nah ekspresi yang mengawali perkembangan emosi adalah emosi primer. Emosi ini biasanya muncul pada awal kehidupan. Biasanya diawali dengan tangisan, bisa senyuman, bahkan senyuman. Bisa juga marah, sedih, bahkan rasa jijik.
Kalian tau gak? Bagaimana emosi berkembang? Yaitu dengan Emosi Sadar-Diri, Ini membutuhkan kesadaran diri. Ini biasanya muncul setelah tahun pertama, hubungan social yang menjadi sadar refensi social.Â
Emosi ini biasanya berupa empati, bangga, ataupun malu.Â
Beberapa hari saya dibuat bingung dengan video seorang anak yang menangis hanya karena terbawa perasaan saat menonton kartun, saya bingung apa ini baik untuk anak kecil? Setelah saya bertanya kepada dosen ternyata ini adalah suatu hal yang baik untuk anak, anak berarti menunjukan rasa empati.
Ada 3 komponen emosi yang perlu kalian ketahui.Â
Yang pertama yaitu kognitif, proses berpikir tentang emosi. Tidak mungkin kan kita tiba tiba langsung emosi? Langsung marah, langsuh ketawa?Â
Sebelum kalian emosi pastinya berpikir terlebih dahulu. Contohnya ketika kita melihat handphone kita dibanting oleh teman? Tentu kita ketika melihat berpikir dulu baru bisa emosi.Â
Nah komponen yang kedua yaitu psikologis, gairah/rasa yang keluar saat emosi muncul. Ketika kita sudah berpikir, muncullah gairah dalam tubuh kita, muncul rasa seperti rasa marah, kecewa, sedih,senang, jijik, rasa gemas  atau yang lainnya. Yang ketiga ada komponen behavioral, karakteristik perilaku yang terlihat.Â
Ini seeprti apa sih? Ini tuh ekspresi kita. Setelah kalian berpikir, lalu muncul gaira/rasa, hal yang selanjutnya tampak biasanya ekspresi. Kita tentunya sudah paham dong berbagai ekspresi yang menggambarkan rasa marah, sedih, kecewa, bahagia, senang, jijik, ataupun gemas.Â
Kok bisa sih kita tahu hal-hal itu? Nah jawabannya ada dibawah ini nih gengss
Mengapa dalam social emosional di depan emosional ada kata social? Itu dikarenakan segala bentuk emosional yang kita ketahui itu didapatkan ketika kita berinteraksi dengan social.Â
Tidak mungkin seseorang dari kecil tiba tiba tahu perasaan menangis bagaimana, marah bagaimana, terharu bagaimana, sedih bagaimana, gemas bagaimana, bahagia bagaimana dan sebagainya. Begitu juga dengan orang yang tidak pernah berinteraksi dari kecil, bisa saja mereka keliru mengekspresikan marah, sedih, menangis, jijik, gemas ataupun yang lainnya.
Kalian kalau lagi emosi tipe yang mana nih? Suka memendam apa langsung kalian ungkapin? Atau bahkan kalian lepas control nih kalau lagi emosi? Beberapa orang bisa banget menyembunyikan emosinya. Bahkan kebanyakan gini ya guys. Dari segi ekspresi banyak banget pastinya yang bisa menyembunyikan ekspresi saat marah.Â
Banyak individu yang bisa bermain wajah. Makanya banyak banget nih guys artis artis film, atau sinetron yang bagus bagus saat acting. Selanjutnya ada bahasa tubuh yang bisa dikontrol, biasanya kalian kalau marah gimana sih bahasa tubuhnya?Â
Mungkin jalan dengan hentak-hentak kaki? Apa gimana nih?. Seanjutnya yang bisa kita control aktivitas motoric kita juga nih. Bisa mengontrol emosi dengan baik itu merupakan tanda kalau udah dewasa loh.
Apa ada yang masih bingung bedanya feel dan mood? Apa sama aja nih menurut kalian? Kalau feel atau perasaan adalah pengalaman subjektif dari emosi. Seperti "saya merasa sangat senang".Â
Sedangkan mood atau suasana hati adalah suatu perasaan yang tahan lama, menyebar, dan mungkin saja tak memiliki pemicu yang bisa diidentifikasi.Â
Apa masih bingung ? Gini contohnya, ketika kalian tiba-tiba menang undian pasti tiba-tiba kalian happy? Kalian senang kan? Nah itu yang dikatakan perasaan atau feel.Â
Kalau mood gimana? Kalau mood itu misalkan kalian pergi ke suatu tempat lalu tiba-tiba ingat dulu pernah diputuskan oleh pacar disitu, sakit hati kan?
Pasti. Ketika kalian datang ke tempat itu lagi masih merasakan rasa sakit itu, lalu tiba-tiba tidak mood dan uring-uringan. Itulah yang disebut dengan mood atau suasana hati. Jelas kan ?
Gimana? Masih bingung nggak nih antara emosi, emosional, mood (suasana hati), feel (perasaan) ? Semoga sudah jelas ya. Dengan adanya artikel ini saya harap kalian bisa paham apa itu emosi bagaimana itu emosi, apa itu emosional bagaimana itu emosial, apa itu mood apa itu feel dan sebagainya. Semoga bermanfaat, see you on top.
Sumber : Materi Mata Kuliah Perkembangan Sosial Emosional AUD. Dosen : Akhmad Mukhlis, S.Psi, M.A
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H